Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Reza Indragiri Akan Kooperatif Terkait Pengaduan CW ke Polisi

Kompas.com - 22/03/2018, 22:13 WIB
David Oliver Purba,
Egidius Patnistik

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Bidang Pemenuhan Hak Anak Lembaga Perlindungan Anak Indonesia (LPA) Reza Indragiri mengatakan, dia akan kooperatif dalam menyikapi laporan dugaan pencemaran nama baik yang diajukan CW ke Polda Metro Jaya.

"Jelas saya akan penuhi panggilan polisi ketika mereka memanggil saya," ujar Reza saat dikonfirmasi Kompas.com, Kamis (22/3/2018)

CW (60), perempuan yang mengadopsi lima anak dan menginap di sejumlah hotel mewah di Jakarta selama 10 tahun terakhir, melaporkan Reza ke Ditreskrimsus Polda Metro Jaya, Kamis sore karena dinilai telah mencemarkan nama baik CW lewat sejumlah pernyataannya di media.

Reza mengatakan, dalam pernyataannya ke media, ia menjelaskan bahwa yang dia sampaikan berdasarkan keterangan yang didapatkan dari salah seorang anak adopsi CW yang mengaku telah mendapat perlakuan kasar yang diduga telah dilakukan CW.

Selain itu, semua yang disampaikan bukan tuduhan, melainkan dugaan.

Baca juga : Merasa Difitnah, CW Polisikan Reza Indragiri

Kronologi serta rincian kasus yang disampaikan, kata Reza juga berdasarkan berita di media yang sebelumnya telah diekspos polisi.

"Dalam kata-kata saya di salah satu televisi swasta misalnya, saya sisipkan kalimat 'keterangan yang kami peroleh dari korban dan tentu polisi yang akan menyelidiki dan menyidik lebih jauh'," ujar Reza.

"Kronologi dan rincian kasus justru kami simak di media setelah polisi ekspos ke publik. Supaya tidak keliru tafsir, justru kami membaca bahwa kronologi dan rincian kasus pertama kali diekspos oleh polisi," ujar Reza.

Kuasa hukum CW, Thomas Edison, mengatakan, saat Reza menjadi narasumber di sebuah stasiun televisi, Reza menyampaikan sejumlah pernyataan yang memfitnah CW. Salah satunya dengan menyebut adanya dugaan eksploitasi, penelantaran, hingga tindakan fisik yang dilakukan CW kepada anak adopsinya.

Thomas mengatakan, apa yang disampaikan Reza sangat keterlaluan dan telah membangun opini publik yang menganggap CW melakukan hal tersebut.

Dalam pelaporannya, CW menyertakan sejumlah bukti, antara lain CD yang berisi video pernyataan Reza yang dianggap fitnah dan menyudutkan CW.

"Video isinya banyak pernyataan beliau yang kami anggap sebuah pembohongan publik dan membuat opini publik bahwa CW melakukan hal-hal tersebut," kata Thomas di Mapolda Metro Jaya, Kamis malam.

Baca juga : LPAI Nilai Kasus CW Bersama 5 Anak Adopsinya Penuh Kejanggalan

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pengelola Imbau Warga Tak Mudah Tergiur Tawaran Jual Beli Rusunawa Muara Baru

Pengelola Imbau Warga Tak Mudah Tergiur Tawaran Jual Beli Rusunawa Muara Baru

Megapolitan
UPRS IV: Banyak Oknum yang Mengatasnamakan Pengelola dalam Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru

UPRS IV: Banyak Oknum yang Mengatasnamakan Pengelola dalam Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru

Megapolitan
9 Jam Berdarah: RN Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper lalu Dibuang ke Pinggir Jalan di Cikarang

9 Jam Berdarah: RN Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper lalu Dibuang ke Pinggir Jalan di Cikarang

Megapolitan
Seorang Remaja Tenggelam di Kali Ciliwung, Diduga Terseret Derasnya Arus

Seorang Remaja Tenggelam di Kali Ciliwung, Diduga Terseret Derasnya Arus

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 2 Mei 2024, dan Besok: Malam Ini Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 2 Mei 2024, dan Besok: Malam Ini Hujan Petir

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Mobil Terbakar di Tol Japek Arah Cawang | Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi Ditangkap

[POPULER JABODETABEK] Mobil Terbakar di Tol Japek Arah Cawang | Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi Ditangkap

Megapolitan
Perjuangkan Peningkatan Upah Buruh, Lia dan Teman-temannya Rela ke Jakarta dari Cimahi

Perjuangkan Peningkatan Upah Buruh, Lia dan Teman-temannya Rela ke Jakarta dari Cimahi

Megapolitan
Cerita Suratno, Buruh yang Khawatir Uang Pensiunnya Berkurang karena UU Cipta Kerja

Cerita Suratno, Buruh yang Khawatir Uang Pensiunnya Berkurang karena UU Cipta Kerja

Megapolitan
Pembunuh Perempuan Dalam Koper Tak Melawan Saat Ditangkap Polisi di Palembang

Pembunuh Perempuan Dalam Koper Tak Melawan Saat Ditangkap Polisi di Palembang

Megapolitan
Said Iqbal Minta Prabowo Hapus UU Cipta Kerja Klaster Ketenagakerjaan

Said Iqbal Minta Prabowo Hapus UU Cipta Kerja Klaster Ketenagakerjaan

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Ajak Korban Masuk ke Kamar Hotel di Bandung

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Ajak Korban Masuk ke Kamar Hotel di Bandung

Megapolitan
Said Iqbal: Upah Buruh di Jakarta yang Ideal Rp 7 Juta Per Bulan

Said Iqbal: Upah Buruh di Jakarta yang Ideal Rp 7 Juta Per Bulan

Megapolitan
Ikut Demo May Day 2024, Buruh Wanita Rela Panas-panasan demi Memperjuangkan Upah yang Layak

Ikut Demo May Day 2024, Buruh Wanita Rela Panas-panasan demi Memperjuangkan Upah yang Layak

Megapolitan
Dua Orang Terluka Imbas Kecelakaan di Tol Jakarta-Cikampek

Dua Orang Terluka Imbas Kecelakaan di Tol Jakarta-Cikampek

Megapolitan
Korban Kedua yang Tenggelam di Sungai Ciliwung Ditemukan Tewas 1,2 Kilometer dari Lokasi Kejadian

Korban Kedua yang Tenggelam di Sungai Ciliwung Ditemukan Tewas 1,2 Kilometer dari Lokasi Kejadian

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com