Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Miras Oplosan Mematikan, 91 Orang Meninggal di Jakarta, Bekasi, hingga Bandung

Kompas.com - 13/04/2018, 11:32 WIB
Nursita Sari,
Dian Maharani

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com — Korban yang tewas akibat minuman keras (miras) oplosan terus bertambah.

Kasus terbaru, dua korban bernama A Rohman (41) dan Ade Firmansyah (34) tewas di Jalan Musyawarah, Sawah, Ciputat, Tangerang Selatan, Banten. Mereka meninggal di tempat dan waktu berbeda.

"Menurut keterangan saksi, kedua korban tersebut berturut-turut minum miras," kata Kasat Reskrim Tangerang Selatan AKP Ahmad Alexander, Kamis (12/4/2018).

Meninggalnya Rohman dan Ade menambah daftar panjang korban tewas akibat miras oplosan di wilayah hukum Polda Metro Jaya. Hingga saat ini, ada 33 orang yang meninggal di Jakarta dan sekitarnya.

Baca juga: Miras Oplosan di Cicalengka Bandung, Polisi Terbitkan 7 DPO

Rinciannya, 10 orang meninggal di Jakarta Timur, 8 orang meninggal di Jakarta Selatan, 6 orang meninggal di Depok, 7 orang meninggal di Bekasi Kota, dan 2 orang meninggal di Ciputat.

Kiri ke kanan: Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri Brigjen Pol Muhammad Iqbal, Wakil Kepala Polri Komjen Pol Syafruddin, Wakapolda Metro Jaya Brigjen Purwadi, Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Argo Yuwono, dan Kapolres Metro Jakarta Selatan Kombes Indra Jafar saat konferensi pers terkait miras oplosan di Mapolres Metro Jakarta Selatan, Rabu (11/4/2018). KOMPAS.com/NURSITA SARI Kiri ke kanan: Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri Brigjen Pol Muhammad Iqbal, Wakil Kepala Polri Komjen Pol Syafruddin, Wakapolda Metro Jaya Brigjen Purwadi, Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Argo Yuwono, dan Kapolres Metro Jakarta Selatan Kombes Indra Jafar saat konferensi pers terkait miras oplosan di Mapolres Metro Jakarta Selatan, Rabu (11/4/2018).

58 orang meninggal di Jawa Barat

Tak hanya di wilayah hukum Polda Metro Jaya, korban tewas juga terus berjatuhan di wilayah hukum Polda Jawa Barat.

Kapolda Jawa Barat Irjen Agung Budi Maryoto menyebut, korban tewas akibat miras oplosan di Jabar menjadi 58 orang.

Ia merinci, korban meninggal akibat miras ini terdiri dari 41 orang di Cicalengka, 7 orang di Kota Bandung, 7 orang di Sukabumi, 2 orang di Cianjur, dan 1 orang di Ciamis.

Baca juga: Ini Kandungan Miras Oplosan yang Tewaskan 52 Orang di Jawa Barat

Menurutnya, korban di Sukabumi, Cianjur, dan Ciamis tidak ada kaitannya dengan miras ginseng di Cicalengka.

"Ada korelasi itu antara Kota Bandung dan Cicalengka. Di Polrestabes kalau melihat barang bukti (miras) dan warung mirip, ada indikasi ini didistribusikan ke wilayah Bandung," ujar Agung.

Baca juga: 2 Warga Ciputat Tewas akibat Miras Oplosan

Dengan demikian, total korban miras oplosan di Jakarta hingga Jawa Barat adalah 91 orang.

Polres Tangerang Selatan memusnahkan 6.000 botol miras oplosan di halaman kantor yang terletak di Serpong, Tangerang Selatan pada Jumat (13/4/2018).RIMA WAHYUNINGRUM Polres Tangerang Selatan memusnahkan 6.000 botol miras oplosan di halaman kantor yang terletak di Serpong, Tangerang Selatan pada Jumat (13/4/2018).

Terjadi di seluruh wilayah Indonesia

Wakapolri Komjen Syafruddin meyakini peredaran miras oplosan yang menimbulkan banyak korban terjadi di seluruh Indonesia.

Namun, polisi baru mengungkap kasus tersebut di wilayah hukum Polda Metro Jaya, Polda Jawa Barat, dan Kalimantan Selatan.

Halaman:


Terkini Lainnya

Ada 292 Aduan Terkait Pembayaran THR 2024 Lewat Website Kemenaker

Ada 292 Aduan Terkait Pembayaran THR 2024 Lewat Website Kemenaker

Megapolitan
Bantah Gonta-ganti Pengurus Tanpa Izin, Ketua RW di Kalideres: Sudah Bersurat ke Lurah

Bantah Gonta-ganti Pengurus Tanpa Izin, Ketua RW di Kalideres: Sudah Bersurat ke Lurah

Megapolitan
Pelaku Pelecehan Payudara Siswi di Bogor Diduga ODGJ, Kini Dibawa ke RSJ

Pelaku Pelecehan Payudara Siswi di Bogor Diduga ODGJ, Kini Dibawa ke RSJ

Megapolitan
Longsor di New Anggrek 2 GDC Depok, Warga: Sudah Hubungi Semua Pihak, Tidak Ada Jawaban

Longsor di New Anggrek 2 GDC Depok, Warga: Sudah Hubungi Semua Pihak, Tidak Ada Jawaban

Megapolitan
Cuaca Panas Ekstrem di Arab Saudi, Fahira Idris Minta Jemaah Haji Jaga Kondisi Fisik

Cuaca Panas Ekstrem di Arab Saudi, Fahira Idris Minta Jemaah Haji Jaga Kondisi Fisik

Megapolitan
Mahasiswa Dikeroyok di Tangsel, Setara Institute Minta Hentikan Narasi Kebencian Pemicu Konflik

Mahasiswa Dikeroyok di Tangsel, Setara Institute Minta Hentikan Narasi Kebencian Pemicu Konflik

Megapolitan
Khawatir Kalah karena Politik Uang, Hanya 1 Kader PKB Daftar Pilkada Bogor

Khawatir Kalah karena Politik Uang, Hanya 1 Kader PKB Daftar Pilkada Bogor

Megapolitan
Dari 11, 4 Aduan Pekerja di Jakarta Terkait Pembayaran THR 2024 Telah Ditindaklanjuti

Dari 11, 4 Aduan Pekerja di Jakarta Terkait Pembayaran THR 2024 Telah Ditindaklanjuti

Megapolitan
Ketum PITI Diperiksa Polisi Terkait Laporan Terhadap Pendeta Gilbert

Ketum PITI Diperiksa Polisi Terkait Laporan Terhadap Pendeta Gilbert

Megapolitan
Lurah di Kalideres Tak Masalah jika Digugat soal Penonaktifan Ketua RW, Yakin Keputusannya Tepat

Lurah di Kalideres Tak Masalah jika Digugat soal Penonaktifan Ketua RW, Yakin Keputusannya Tepat

Megapolitan
Polisi Selidiki Kepemilikan Pelat Putih Mobil Dinas Polda Jabar yang Kecelakaan di Tol MBZ

Polisi Selidiki Kepemilikan Pelat Putih Mobil Dinas Polda Jabar yang Kecelakaan di Tol MBZ

Megapolitan
Hanya 1 Kader Daftar Pilkada Bogor, PKB: Khawatir Demokrasi Rusak seperti Pemilu

Hanya 1 Kader Daftar Pilkada Bogor, PKB: Khawatir Demokrasi Rusak seperti Pemilu

Megapolitan
Pemkot Tangsel Bakal Evaluasi Ketua RT-RW Imbas Pengeroyokan Mahasiswa

Pemkot Tangsel Bakal Evaluasi Ketua RT-RW Imbas Pengeroyokan Mahasiswa

Megapolitan
Meski Tersangka Sudah Ditetapkan, Polisi Sebut Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP Belum Final

Meski Tersangka Sudah Ditetapkan, Polisi Sebut Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP Belum Final

Megapolitan
Mengingat Lagi Pesan yang Ada di STIP, 'Sekolah Ini Akan Ditutup Jika Terjadi Kekerasan'

Mengingat Lagi Pesan yang Ada di STIP, "Sekolah Ini Akan Ditutup Jika Terjadi Kekerasan"

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com