Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Korban Kebakaran Taman Kota Tolak Rusun Jatinegara Kaum karena Jauh

Kompas.com - 17/04/2018, 13:03 WIB
Rima Wahyuningrum,
Robertus Belarminus

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Warga Taman Kota yang menjadi korban kebakaran menolak tawaran pemerintah untuk direlokasi ke Rumah Susun Jatinegara Kaum, di Jakarta Timur. Pasalnya, warga yang mendiami daerah Kembangan, Jakarta Barat itu merasa rusun yang ditawarkan letaknya jauh.

Hal ini disampaikan Kepala Seksi Pengembangan Peran Serta Masyarakat dari Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Pemukiman (DPRKP) DKI Jakarta, Surahman. Menurut Surahman, penolakan warga Taman Kota itu terjadi saat pihaknya menyosialisasikan Rusun Jatinegara Kaum kepada mereka.

Sementara pihak Pemkot Jakarta Barat, disebut menginginkan agar warga direlokasi ke rusun yang dekat dengan kediaman awal, yakni Rusun Rawa Buaya, di Cengkareng, Jakarta Barat. "Kalau memang warga, atau walikota, camat, dan lurah, menginginkan Rusun Rawa Buaya, buat kami siap," kata Surahman, kepada Kompas.com, Kamis (17/4/2018).

Baca juga : Korban Kebakaran Taman Kota Tolak Direlokasi ke Rusun Rawa Buaya

Padahal, Surahman menyatakan, Rusun Jatinegara Kaum yang ditawarkan ke warga sebenarnya punya lokasi strategis. Rusun tersebut juga sudah siap dihuni.

Pihaknya menyediakan 1 blok di rusun itu, ukuran tipe 36, dengan 2 ruang kamar, untuk warga. Kemudian, fasilitas lainnya yaitu layanan Transjakarta gratis untuk warga rusun mulai pukul 05.00 WIB-21.00 WIB, serta jarak tempuh yang dekat dengan Stasiun Klender.

Sementara itu, jika warga Taman Kota menginginkan menempati Rusun Rawa Buaya, mereka harus membayar tarif sewa yang lebih mahal dari Rusun Jatinegara Kaum. "Kalau Rawa Buaya itu tower. Dari tarif beda dengan Rusun Jatinegara Kaum. Blok lebih murah, tower lebih mahal," ujar Surahman.

Baca juga : Sandiaga: Lokasi Bekas Kebakaran Taman Kota Dijadikan Fasos/Fasum

Tarif Rusun Jatinegara Kaum tipe 36 untuk warga umum dikenakan Rp 310.000-Rp 508.000. Sedangkan untuk warga relokasi, dikenakan tarif Rp 150.000-380.000.

Namun, Surahman belum bisa menginformasikan tarif sewa untuk Rusun Rawa Buaya. "Belum bisa diinformasikan karena masih dalam draft," tambahnya.

Diketahui, sebanyak 120 KK menjadi korban kebakaran di Jalan Perumahan Taman Kota, RT 016 RW 005, Kembangan Utara, Kembangan, Jakarta Barat pada Kamis (29/3/2018).

Saat ini, mereka kembali tinggal di rumah beralas puing bekas kebakaran, dan ada juga yang mengontrak di tempat lain.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Prabowo-Gibran Belum Dilantik, Pedagang Pigura: Belum Berani Jual, Presidennya Masih Jokowi

Prabowo-Gibran Belum Dilantik, Pedagang Pigura: Belum Berani Jual, Presidennya Masih Jokowi

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Sendiri Pakai Senpi

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Sendiri Pakai Senpi

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi Online di Jakbar, Leher Sopir Dijerat dan Ditusuk

2 Pria Rampok Taksi Online di Jakbar, Leher Sopir Dijerat dan Ditusuk

Megapolitan
Polisi Periksa Kejiwaan Orangtua yang Buang Bayi ke KBB Tanah Abang

Polisi Periksa Kejiwaan Orangtua yang Buang Bayi ke KBB Tanah Abang

Megapolitan
Golkar Buka Peluang Lanjutkan Koalisi Indonesia Maju pada Pilkada DKI 2024

Golkar Buka Peluang Lanjutkan Koalisi Indonesia Maju pada Pilkada DKI 2024

Megapolitan
Di Tanah Tinggi Hampir Mustahil Menyuruh Anak Tidur Pukul 10 Malam untuk Cegah Tawuran

Di Tanah Tinggi Hampir Mustahil Menyuruh Anak Tidur Pukul 10 Malam untuk Cegah Tawuran

Megapolitan
Cekoki Remaja dengan Narkoba hingga Tewas, Pelaku: Saya Tidak Tahu Korban Masih Dibawah Umur

Cekoki Remaja dengan Narkoba hingga Tewas, Pelaku: Saya Tidak Tahu Korban Masih Dibawah Umur

Megapolitan
Polisi Periksa 5 Saksi Terkait Kasus Begal Mobil di Tajur Bogor

Polisi Periksa 5 Saksi Terkait Kasus Begal Mobil di Tajur Bogor

Megapolitan
Banyak Warga Protes NIK-nya Dinonaktifkan, Petugas: Mereka Keukeuh Ingin Gunakan Alamat Tak Sesuai Domisili

Banyak Warga Protes NIK-nya Dinonaktifkan, Petugas: Mereka Keukeuh Ingin Gunakan Alamat Tak Sesuai Domisili

Megapolitan
Keluarga Tolak Otopsi, Korban Tewas Kebakaran Cinere Depok Langsung Dimakamkan

Keluarga Tolak Otopsi, Korban Tewas Kebakaran Cinere Depok Langsung Dimakamkan

Megapolitan
Beberapa Warga Tanah Tinggi Terpaksa Jual Rumah karena Kebutuhan Ekonomi, Kini Tinggal di Pinggir Jalan

Beberapa Warga Tanah Tinggi Terpaksa Jual Rumah karena Kebutuhan Ekonomi, Kini Tinggal di Pinggir Jalan

Megapolitan
Polisi Tewas dengan Luka Tembak di Kepala, Kapolres Jaksel Sebut karena Bunuh Diri

Polisi Tewas dengan Luka Tembak di Kepala, Kapolres Jaksel Sebut karena Bunuh Diri

Megapolitan
Polisi Dalami Dugaan Perempuan Dalam Koper di Bekasi Tewas karena Dibunuh

Polisi Dalami Dugaan Perempuan Dalam Koper di Bekasi Tewas karena Dibunuh

Megapolitan
Bursa Pilkada DKI 2024, Golkar: Ridwan Kamil Sudah Diplot buat Jabar

Bursa Pilkada DKI 2024, Golkar: Ridwan Kamil Sudah Diplot buat Jabar

Megapolitan
Prioritaskan Kader Internal, Golkar Belum Jaring Nama-nama untuk Cagub DKI

Prioritaskan Kader Internal, Golkar Belum Jaring Nama-nama untuk Cagub DKI

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com