Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rela Antre Berjam-jam demi Es Kepal Milo yang Viral di Medsos...

Kompas.com - 20/04/2018, 09:02 WIB
David Oliver Purba,
Dian Maharani

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com — Puluhan warga rela antre berjam-jam pada Kamis (19/4/2018) malam hanya untuk membeli sebuah minuman bernama "Es Kepal Milo" yang sedang viral di media sosial ini.

Mereka antre di depan sebuah lapak kecil yang berada di ruas Jalan Raya Kebayoran Lama, Jakarta Selatan. Dari luar tak tampak keistimewaan lapak tersebut.

Lapak itu hanya menggunakan sebuah lampu penerangan dengan banner hijau bertuliskan produk yang dijual.

Pantauan Kompas.com sekitar pukul 22.00, kerumunan warga mengelilingi lapak kecil penjual es tersebut.

Baca juga: Cerita Penjual Es Kepal Milo yang Berdiri 8 Jam Melayani Pembeli

Dua penjual es dengan cekatan meracik pesanan mesk wajah terlihat letih karena harus melayani pembeli yang begitu banyak.

Meski ramai, pembeli tetap tertib mengantre. Tak ada nomor antrean. Pembeli saling paham siapa yang harus didahulukan.

Puluhan warga rela mengantri berjam-jam pada Kamis (19/4/2018) malam hanya untuk membeli sebuah minuman yang sedang viral saat ini. Warga bersedia mengantri demi mendapatkan minuman bernama Es Kepal Milo yang dijual di sebuah lapak kecil yang berada di ruas Jalan Raya Kebayoran Lama, Jakarta Selatan. KOMPAS.com/DAVID OLIVER PURBA Puluhan warga rela mengantri berjam-jam pada Kamis (19/4/2018) malam hanya untuk membeli sebuah minuman yang sedang viral saat ini. Warga bersedia mengantri demi mendapatkan minuman bernama Es Kepal Milo yang dijual di sebuah lapak kecil yang berada di ruas Jalan Raya Kebayoran Lama, Jakarta Selatan.

Namun, ada juga warga yang tampak kebingungan untuk membeli es tersebut karena ramainya pembeli.

"Mas, ini pakai nomor antrean enggak sih. Beli nya gimana ya ramai gini," tanya salah satu warga.

Motor parkir berjajar

Keramaian pembeli juga membuat ruas jalan di kawasan tersebut menjadi lebih padat. Tampak puluhan sepeda motor diparkir di ruas jalan tersebut. Padahal, pada jam tersebut kendaraan yang melintas masih cukup ramai.

Salah satu pembeli Nella mengatakan telah mengantre selama satu jam untuk mendapatkan minuman tersebut.

Baca juga : Lebih Tinggi Kalori Gelato atau Es Krim?

Nella rela mengantre selama itu karena penasaran mencicipi minuman yang kini menjadi buah bibir di masyarakat.

Nella mengatakan tidak mengetahui apa istimewanya es tersebut dibanding es yang dijual pedagang lainnya.

"Tadi sudah antre dari jam 21.00, sekarang jam 22.00. Kata teman aku sih enak, terus sempat viral juga kan ya. Tapi teman juga rekomendasiin sih, jadi pengin coba. Mudah-mudahan worth it, nunggu lama sama rasanya " ujar Nella saat berbincang dengan Kompas.com.

Puluhan warga rela mengantri berjam-jam pada Kamis (19/4/2018) malam hanya untuk membeli sebuah minuman yang sedang viral saat ini. Warga bersedia mengantri demi mendapatkan minuman bernama Es Kepal Milo yang dijual di sebuah lapak kecil yang berada di ruas Jalan Raya Kebayoran Lama, Jakarta Selatan. KOMPAS.com/DAVID OLIVER PURBA Puluhan warga rela mengantri berjam-jam pada Kamis (19/4/2018) malam hanya untuk membeli sebuah minuman yang sedang viral saat ini. Warga bersedia mengantri demi mendapatkan minuman bernama Es Kepal Milo yang dijual di sebuah lapak kecil yang berada di ruas Jalan Raya Kebayoran Lama, Jakarta Selatan.

Nella mengatakan telah dua kali bolak balik mencoba untuk membeli minuman tersebut. Namun, tidak berhasil karena antrian pembeli juga begitu ramai.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Rute KA Argo Cheribon, Tarif dan Jadwalnya 2024

Rute KA Argo Cheribon, Tarif dan Jadwalnya 2024

Megapolitan
Polisi Grebek Laboratorium Narkoba di Perumahan Elite Kawasan Sentul Bogor

Polisi Grebek Laboratorium Narkoba di Perumahan Elite Kawasan Sentul Bogor

Megapolitan
Bau Sampah Terasa Menyengat di Lokbin Pasar Minggu

Bau Sampah Terasa Menyengat di Lokbin Pasar Minggu

Megapolitan
Ini Tujuan Benyamin Ikut Penjaringan Bakal Cawalkot Tangsel di Tiga Partai Rival

Ini Tujuan Benyamin Ikut Penjaringan Bakal Cawalkot Tangsel di Tiga Partai Rival

Megapolitan
Usaha Dinsos Bogor Akhiri Perjalanan Mengemis Rosmini dengan Telusuri Keberadaan Keluarga

Usaha Dinsos Bogor Akhiri Perjalanan Mengemis Rosmini dengan Telusuri Keberadaan Keluarga

Megapolitan
Pembunuh Perempuan Dalam Koper Sempat Tinggalkan Jasad Korban di Hotel

Pembunuh Perempuan Dalam Koper Sempat Tinggalkan Jasad Korban di Hotel

Megapolitan
Dipecat karena Dituduh Gelapkan Uang, Ketua RW di Kalideres: Buat Apa Saya Korupsi Kalau Datanya Lengkap

Dipecat karena Dituduh Gelapkan Uang, Ketua RW di Kalideres: Buat Apa Saya Korupsi Kalau Datanya Lengkap

Megapolitan
Sudah Sepi Pembeli, Uang Retribusi di Lokbin Pasar Minggu Naik 2 Kali Lipat

Sudah Sepi Pembeli, Uang Retribusi di Lokbin Pasar Minggu Naik 2 Kali Lipat

Megapolitan
Benyamin-Pilar Kembalikan Berkas Penjaringan Pilkada Tangsel, Demokrat Sambut dengan Nasi Kebuli

Benyamin-Pilar Kembalikan Berkas Penjaringan Pilkada Tangsel, Demokrat Sambut dengan Nasi Kebuli

Megapolitan
Sehari Berlalu, Remaja yang Tenggelam di Kali Ciliwung Belum Ditemukan

Sehari Berlalu, Remaja yang Tenggelam di Kali Ciliwung Belum Ditemukan

Megapolitan
Polisi Masih Observasi Kondisi Kejiwaan Anak yang Bacok Ibu di Cengkareng

Polisi Masih Observasi Kondisi Kejiwaan Anak yang Bacok Ibu di Cengkareng

Megapolitan
Pedagang Sebut Lokbin Pasar Minggu Sepi karena Lokasi Tak Strategis

Pedagang Sebut Lokbin Pasar Minggu Sepi karena Lokasi Tak Strategis

Megapolitan
Ini Kantong Parkir Penonton Nobar Timnas Indonesia U-23 Vs Irak U-23 di Monas

Ini Kantong Parkir Penonton Nobar Timnas Indonesia U-23 Vs Irak U-23 di Monas

Megapolitan
Golkar Depok Ajukan Ririn Farabi Arafiq untuk Maju Pilkada 2024

Golkar Depok Ajukan Ririn Farabi Arafiq untuk Maju Pilkada 2024

Megapolitan
Jasad Bayi Tergeletak di Pinggir Tol Jaksel

Jasad Bayi Tergeletak di Pinggir Tol Jaksel

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com