Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Spirit Kartini di Sosok Bripda Diah Ayu...

Kompas.com - 21/04/2018, 05:56 WIB
Stanly Ravel,
Robertus Belarminus

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Ada pemandangan berbeda di lalu lintas sekitar Simpang Cawang Kompor, Jakarta Timur, Jumat (20/4/2018) pagi.

Bukan karena jalan yang tiba-tiba sepi dari volume kendaraan, melainkan di tengah padatnya lalu lintas, terlihat beberapa sosok cantik berseragam kebaya.

Mereka adalah para polisi wanita (polwan) dari Polres Jakarta Timur, yang mengatur lalu lintas dengan mengubah dandanan dalam rangka memperingati Hari Kartini, yang diperingati setiap 21 April.

Salah satu polwan cantik tersebut benama Diah Ayu (23), berpangkat Brigadir Dua atau Bripda. Sosok anggun terpancar dari perempuang berhijab dengan kebaya biru itu.

Baca juga : Ditegur Polwan Berkebaya, Pengendara Motor di Jatinegara Senyum-senyum

Dibalik tugasnya yang lekat dengan urusan penegakan hukum dan pengayom masyarakat, Diah memiliki kesibukan lain yakni sebagai pengasuh sekaligus pengajar puluhan anak yatim piatu.

"Dari dulu sudah suka mengajar buat anak-anak yang kurang mampu. Kurang lebih ada sekitar 65 anak yatim piatu," kata Diah, kepada wartawan.

Diah mengajar para anak yatim piatu di sebuah rumah warga yang dijadikan seperti rumah singgah, di kawasan Cakung, Jakarta Timur. Selain itu, ia juga memiliki anak didik di kawasan Bekasi.

Baca juga : Polwan Cakra Women Response Diturunkan untuk Tertibkan Motor di Thamrin

"Anak-anak itu dari lingkungan sekitar penampungan yang memang duafa dan yatim piatu. Ngajar-nya di Penggilingan dan Bekasi, tapi yang Bekasi sudah jarang sekarang," ungkap Diah.

Materi pelajaran yang disalurkannya cukup beragam. Biasanya Diah menyiapkan dan mengumpulkan dulu, sebelum mentransfernya kepada anak-anak tersebut.

Tidak mudah memang bagi Diah untuk membagi waktu antara mengajar dengan rutinitasnya sebagai polwan. Karena itu, ia tidak memiliki jadwal pasti dalam mengajar.

"Tidak terjadwal ya. Saya mengajar untuk memberikan pengetahuan seputar kepolisian, seperti rambu lalu lintas, bahaya narkoba, NKRI, dan Pancasila," ucap perempuan yang pernah mendapat penghargaan karena aktivitas tersebut.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Sendiri Pakai Senpi

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Sendiri Pakai Senpi

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi Online di Jakbar, Leher Sopir Dijerat dan Ditusuk

2 Pria Rampok Taksi Online di Jakbar, Leher Sopir Dijerat dan Ditusuk

Megapolitan
Polisi Periksa Kejiwaan Orangtua yang Buang Bayi ke KBB Tanah Abang

Polisi Periksa Kejiwaan Orangtua yang Buang Bayi ke KBB Tanah Abang

Megapolitan
Golkar Buka Peluang Lanjutkan Koalisi Indonesia Maju pada Pilkada DKI 2024

Golkar Buka Peluang Lanjutkan Koalisi Indonesia Maju pada Pilkada DKI 2024

Megapolitan
Di Tanah Tinggi Hampir Mustahil Menyuruh Anak Tidur Pukul 10 Malam untuk Cegah Tawuran

Di Tanah Tinggi Hampir Mustahil Menyuruh Anak Tidur Pukul 10 Malam untuk Cegah Tawuran

Megapolitan
Cekoki Remaja dengan Narkoba hingga Tewas, Pelaku: Saya Tidak Tahu Korban Masih Dibawah Umur

Cekoki Remaja dengan Narkoba hingga Tewas, Pelaku: Saya Tidak Tahu Korban Masih Dibawah Umur

Megapolitan
Polisi Periksa 5 Saksi Terkait Kasus Begal Mobil di Tajur Bogor

Polisi Periksa 5 Saksi Terkait Kasus Begal Mobil di Tajur Bogor

Megapolitan
Banyak Warga Protes NIK-nya Dinonaktifkan, Petugas: Mereka Keukeuh Ingin Gunakan Alamat Tak Sesuai Domisili

Banyak Warga Protes NIK-nya Dinonaktifkan, Petugas: Mereka Keukeuh Ingin Gunakan Alamat Tak Sesuai Domisili

Megapolitan
Keluarga Tolak Otopsi, Korban Tewas Kebakaran Cinere Depok Langsung Dimakamkan

Keluarga Tolak Otopsi, Korban Tewas Kebakaran Cinere Depok Langsung Dimakamkan

Megapolitan
Beberapa Warga Tanah Tinggi Terpaksa Jual Rumah karena Kebutuhan Ekonomi, Kini Tinggal di Pinggir Jalan

Beberapa Warga Tanah Tinggi Terpaksa Jual Rumah karena Kebutuhan Ekonomi, Kini Tinggal di Pinggir Jalan

Megapolitan
Polisi Tewas dengan Luka Tembak di Kepala, Kapolres Jaksel Sebut karena Bunuh Diri

Polisi Tewas dengan Luka Tembak di Kepala, Kapolres Jaksel Sebut karena Bunuh Diri

Megapolitan
Polisi Dalami Dugaan Perempuan Dalam Koper di Bekasi Tewas karena Dibunuh

Polisi Dalami Dugaan Perempuan Dalam Koper di Bekasi Tewas karena Dibunuh

Megapolitan
Bursa Pilkada DKI 2024, Golkar: Ridwan Kamil Sudah Diplot buat Jabar

Bursa Pilkada DKI 2024, Golkar: Ridwan Kamil Sudah Diplot buat Jabar

Megapolitan
Prioritaskan Kader Internal, Golkar Belum Jaring Nama-nama untuk Cagub DKI

Prioritaskan Kader Internal, Golkar Belum Jaring Nama-nama untuk Cagub DKI

Megapolitan
Korban Kebakaran di Depok Ditemukan Terkapar di Atas Meja Kompor

Korban Kebakaran di Depok Ditemukan Terkapar di Atas Meja Kompor

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com