Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

4 Rencana untuk Pedagang Pasar Blok G Tanah Abang...

Kompas.com - 26/04/2018, 06:26 WIB
Jessi Carina,
Robertus Belarminus

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pedagang Pasar Blok G sedang mendapatkan perhatian lebih dari Pemerintah Provinsi DKI Jakarta. Sebelumnya, mereka merasa dilupakan karena Pemprov DKI lebih dulu menata pedagang kaki lima (PKL) ke Jalan Jatibaru.

Namun, pada penataan Tanah Abang tahap 2 nanti, banyak hal yang direncanakan untuk pedagang Pasar Blok G. Berikut ini adalah rencana-rencana yang dibuat untuk pedagang Pasar Blok G :

1. Direlokasi

Langkah pertama yang akan dilakukan Pemprov DKI melalui PD Pasar Jaya adalah merelokasi pedagang terlebih dahulu. Masalah relokasi ini, sempat menimbulkan polemik pada awalnya.

Sebab, PD Pasar Jaya sempat ingin merelokasi mereka ke salah satu area parkir Blok F yang tidak terpakai. Pedagang menolak rencana itu.

"Itu sih tempat jin buang anak. Di sini saja (Blok G) yang lokasinya dekat jalan dan di lantai 2 enggak ada yang mau datang dan beli di sana," ujar Ari, saat ditemui Kompas.com, di Blok G Tanah Abang, Jakarta Pusat, Kamis (19/4/2018).

Baca juga : Kombinasikan Pasar dan Hunian, PD Pasar Jaya Ingin Pasar Blok G Jadi Masterpiece

Derasnya keluhan pedagang ternyata didengar oleh PD Pasar Jaya. Dirut PD Pasar Jaya Arief Nasrudin sudah berbicara langsung dengan pedagang. Arief sepakat untuk merelokasi mereka ke sisi depan dan belakang Blok G.

Arief mengatakan, para pedagang setuju dengan opsi ini. Dia memahami, area Blok F yang sebelumnya ditawarkan justru sepi.

"Itu (Blok F) kan areal parkir, jadi takutnya pedagangnya sepi, kasihan juga," ujar Arief.

2. Dibangunkan tempat sementara

Sebelum direlokasi di sisi depan Blok G, tentunya PD Pasar Jaya harus membangunkan tempat penampungan sementara (TPS) dulu.

PD Pasar Jaya mengatakan, kontraktor Blok G sebelumnya yang akan membangun TPS itu. "Ini kan developer lama, dia itu masih punya (kontrak) masa peremajaan," ujar Arief.

Rencananya, TPS akan dibangun tiga lantai untuk menampung sekitar 500 pedagang. Arief mengatakan, sebenarnya jumlah lapak atau kios di Blok G ada sekitar 1.000.

Baca juga : Dengarkan Keluhan, Pemprov DKI Tak Jadi Relokasi Pedagang Blok G ke Blok F

 

Namun, penjualnya sekitar 500 saja. Arief akan berupaya memaksimalkan lahan yang ada di depan Blok G itu untuk menampung 500 pedagang.

"Mereka maunya di situ pokoknya, 500 kita coba cukup-cukupi. Kalau enggak ya cari solusi lagi, sama pedagangnya sudah enak kok saya," ujar Arief.

Kondisi Pasar Tanah Abang Blok G, Jakarta Pusat pada Sabtu (24/2/2018). RIMA WAHYUNINGRUM Kondisi Pasar Tanah Abang Blok G, Jakarta Pusat pada Sabtu (24/2/2018).

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Denda Rp 500.000 Untuk Pembuang Sampah di TPS Lokbin Pasar Minggu Belum Diterapkan

Denda Rp 500.000 Untuk Pembuang Sampah di TPS Lokbin Pasar Minggu Belum Diterapkan

Megapolitan
Warga Boleh Buang Sampah di TPS Dekat Lokbin Pasar Minggu pada Pagi Hari, Petugas Bakal Lakukan 'OTT'

Warga Boleh Buang Sampah di TPS Dekat Lokbin Pasar Minggu pada Pagi Hari, Petugas Bakal Lakukan "OTT"

Megapolitan
Remaja yang Tusuk Seorang Ibu di Bogor Ditahan Selama 7 Hari

Remaja yang Tusuk Seorang Ibu di Bogor Ditahan Selama 7 Hari

Megapolitan
Dubes Palestina: Gaza Utara Hancur Total, Rafah Dikendalikan Israel

Dubes Palestina: Gaza Utara Hancur Total, Rafah Dikendalikan Israel

Megapolitan
Warga Luar Jadi Biang Kerok Menumpuknya Sampah di TPS Dekat Lokbin Pasar Minggu

Warga Luar Jadi Biang Kerok Menumpuknya Sampah di TPS Dekat Lokbin Pasar Minggu

Megapolitan
Remaja yang Tusuk Seorang Ibu di Bogor Kini Berstatus Anak Berhadapan dengan Hukum

Remaja yang Tusuk Seorang Ibu di Bogor Kini Berstatus Anak Berhadapan dengan Hukum

Megapolitan
Seorang Pria Ditemukan Meninggal Dunia di Dalam Bajaj, Diduga Sakit

Seorang Pria Ditemukan Meninggal Dunia di Dalam Bajaj, Diduga Sakit

Megapolitan
PKS-Golkar-Nasdem Masih Terbuka ke Parpol Lain untuk Berkoalisi di Pilkada Depok 2024

PKS-Golkar-Nasdem Masih Terbuka ke Parpol Lain untuk Berkoalisi di Pilkada Depok 2024

Megapolitan
Dukung Penertiban Jukir Liar, Pegawai Minimarket: Kadang Mereka Suka Resek!

Dukung Penertiban Jukir Liar, Pegawai Minimarket: Kadang Mereka Suka Resek!

Megapolitan
Diduga Mengantuk, Sopir Angkot di Bogor Tabrak Pengendara Sepeda Motor hingga Tewas

Diduga Mengantuk, Sopir Angkot di Bogor Tabrak Pengendara Sepeda Motor hingga Tewas

Megapolitan
Pengendara Motor Tewas Usai Ditabrak Angkot di Bogor

Pengendara Motor Tewas Usai Ditabrak Angkot di Bogor

Megapolitan
Soal Jakarta Tak Lagi Jadi Ibu Kota, Ahok : Harusnya Tidak Ada Pengangguran

Soal Jakarta Tak Lagi Jadi Ibu Kota, Ahok : Harusnya Tidak Ada Pengangguran

Megapolitan
Keterlibatan 3 Tersangka Baru Kasus Tewasnya Taruna STIP, dari Panggil Korban sampai 'Kompori' Tegar untuk Memukul

Keterlibatan 3 Tersangka Baru Kasus Tewasnya Taruna STIP, dari Panggil Korban sampai "Kompori" Tegar untuk Memukul

Megapolitan
Puncak Kasus DBD Terjadi April 2024, 57 Pasien Dirawat di RSUD Tamansari

Puncak Kasus DBD Terjadi April 2024, 57 Pasien Dirawat di RSUD Tamansari

Megapolitan
Ahok : Buat Tinggal di Jakarta, Gaji Ideal Warga Rp 5 Juta

Ahok : Buat Tinggal di Jakarta, Gaji Ideal Warga Rp 5 Juta

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com