Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ayah Balita yang Tendang Bocah di Ayunan Kelapa Gading Mengaku Salah

Kompas.com - 29/04/2018, 23:07 WIB
Rima Wahyuningrum,
Kurnia Sari Aziza

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com  — Jonathan, ayah WD (2), yang terlibat insiden di taman bermain Mal Kelapa Gading, Jakarta Utara, mengaku salah. 

Dalam rekaman CCTV yang beredar, Jonathan terlihat menendang ayunan yang dimainkan seorang bocah setelah ayunan tersebut mengenai putrinya. 

"Saya dari awal ngaku saya salah," kata Jonathan kepada Kompas.com, Minggu (29/4/2018). 

Baca juga: Pengakuan Ayah Balita yang Terkena Ayunan di Kelapa Gading

Adu argumen terjadi antara dirinya dengan ibu bocah laki-laki yang bermain ayunan.

Mereka beradu argumen membela anak masing-masing.

Mereka langsung dilerai pihak keamanan dan dibawa ke kantor manajemen mal untuk menyelesaikan kasus tersebut.

Baca juga: Kasus Ayunan di Kelapa Gading, Ayah Balita Minta Bantuan Mediasi ke Komnas PA

Jonathan mengaku berusaha berdamai dengan orangtua bocah yang bermain ayunan.

"Saya bilang 'Ini KTP saya, ini nomor HP saya. Kalau ibu masih enggak terima atau masih mau lanjut (proses hukum). Kita visum dan ke kantor polisi'. Saya dikira nantangin," ujarnya.

Ia mengaku menahan ayunan agar tidak mengenai putrinya untuk yang kedua kalinya. 

Baca juga: Pasang Ayunan Anak di Luar Rumah, Ayah Didenda Rp 16 Juta

"Saya enggak mau kena anak saya lagi yang ayunan kedua. Pas saya nahan (ayunan) pakai kaki, orang bisa bilang itu tendang, ya, namanya nahan pakai kaki bisa dibilang nendang," kata Jonathan.

Pria asal Surabaya itu menceritakan, peristiwa tersebut berawal ketika sang putri mengejar balon yang lepas ke arah ayunan.

Tiba-tiba ayunan yang dimainkan seorang bocah laki-laki menghantam badan balita perempuan tersebut.

Baca juga: Seorang Ayah Tendang Bocah yang Disangka Sakiti Anaknya

"Anak itu (bocah di ayunan) enggak jatuh, stay, dan bukan jatuh terjerembab ke depan. Anak saya jatuh setengah enggak sadar. Setelah saya bangunin, dia nangis pas sadar," katanya.

Menurut rencana, Jonathan akan mengklarifikasi masalahnya dengan mediasi Komisi Nasional Perlindungan Anak, Senin (30/4/2018).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kecelakaan di UI, Saksi Sebut Mobil HRV Berkecepatan Tinggi Tabrak Bus Kuning

Kecelakaan di UI, Saksi Sebut Mobil HRV Berkecepatan Tinggi Tabrak Bus Kuning

Megapolitan
Polisi Periksa 10 Saksi Kasus Tewasnya Siswa STIP yang Diduga Dianiaya Senior

Polisi Periksa 10 Saksi Kasus Tewasnya Siswa STIP yang Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Diduga Ngebut, Mobil Tabrak Bikun UI di Hutan Kota

Diduga Ngebut, Mobil Tabrak Bikun UI di Hutan Kota

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Tinggalkan Mayat Korban di Kamar Hotel

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Tinggalkan Mayat Korban di Kamar Hotel

Megapolitan
Siswa STIP Dianiaya Senior di Sekolah, Diduga Sudah Tewas Saat Dibawa ke Klinik

Siswa STIP Dianiaya Senior di Sekolah, Diduga Sudah Tewas Saat Dibawa ke Klinik

Megapolitan
Terdapat Luka Lebam di Sekitar Ulu Hati Mahasiswa STIP yang Tewas Diduga Dianiaya Senior

Terdapat Luka Lebam di Sekitar Ulu Hati Mahasiswa STIP yang Tewas Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Dokter Belum Visum Jenazah Mahasiswa STIP yang Tewas akibat Diduga Dianiaya Senior

Dokter Belum Visum Jenazah Mahasiswa STIP yang Tewas akibat Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Polisi Pastikan RTH Tubagus Angke Sudah Bersih dari Prostitusi

Polisi Pastikan RTH Tubagus Angke Sudah Bersih dari Prostitusi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Diduga akibat Dianiaya Senior

Mahasiswa STIP Tewas Diduga akibat Dianiaya Senior

Megapolitan
Berbeda Nasib dengan Chandrika Chika, Rio Reifan Tak Akan Dapat Rehabilitasi Narkoba

Berbeda Nasib dengan Chandrika Chika, Rio Reifan Tak Akan Dapat Rehabilitasi Narkoba

Megapolitan
Lansia Korban Hipnotis di Bogor, Emas 1,5 Gram dan Uang Tunai Jutaan Rupiah Raib

Lansia Korban Hipnotis di Bogor, Emas 1,5 Gram dan Uang Tunai Jutaan Rupiah Raib

Megapolitan
Polisi Sebut Keributan Suporter di Stasiun Manggarai Libatkan Jakmania dan Viking

Polisi Sebut Keributan Suporter di Stasiun Manggarai Libatkan Jakmania dan Viking

Megapolitan
Aditya Tak Tahu Koper yang Dibawa Kakaknya Berisi Mayat RM

Aditya Tak Tahu Koper yang Dibawa Kakaknya Berisi Mayat RM

Megapolitan
Kadishub DKI Jakarta Tegaskan Parkir di Minimarket Gratis

Kadishub DKI Jakarta Tegaskan Parkir di Minimarket Gratis

Megapolitan
Koper Pertama Kekecilan, Ahmad Beli Lagi yang Besar untuk Masukkan Jenazah RM

Koper Pertama Kekecilan, Ahmad Beli Lagi yang Besar untuk Masukkan Jenazah RM

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com