Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Revitalisasi Kali Besar, Bangunan Tua Tetap Dipertahankan

Kompas.com - 30/04/2018, 17:21 WIB
Rima Wahyuningrum,
Robertus Belarminus

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Unit Pengelola Kawasan Kota Tua, Norviadi Setio Husodo mengatakan, terdapat bagian yang dipertahankan dalam proses revitalisasi Kali Besar, Kota Tua, Jakarta Barat.

Bagian yang dipertahankan itu yakni bangunan tua di lokasi tersebut.

"Di Kali Besar, ada pondasi bekas kereta zaman dulu. Pernah juga ditemukan tiang-tiang kerucut. Itu bantalan kayu yang lancip atau yang disebut paku bumi, atau sturktur pondasi yang menahan," kata Norviadi, saat dihubungi Kompas.com, Senin (30/4/2018).

Baca juga : Melihat Masa Depan Kota Tua dalam Proyek Revitalisasi Kali Besar

Ia mengatakan, bangunan tua yang ada di sana tidak mengalami perubahan. Hanya saja, akan ada pembaruan dan penyesuaian warna cat.

Proyek revitalisasi Kali Besar telah dimulai sejak 2016. Kawasan tersebut akan 'disulap' seperti sungai Cheonggyecheon, di Korea Selatan.

Baca juga : Peresmian Revitalisasi Kali Besar Tunggu Instruksi Gubernur

Rencananya, proyek tersebut akan selesai pada Agustus 2018. Saat ini, kawasan tersebut masih ditutupi seng pembatas, karena pengerjaan proyek masih berlangsung.

"Saat ini informasinya sedang finishing," ujar Norviadi.

Norviadi menambahkan, dalam revitalisasi tidak hanya soal pembangunan yang dipercantik.

Baca juga : Revitalisasi Kali Besar dan Inspirasi dari Sungai Cheonggyecheon

Pihaknya bekerja sama dengan intansi terkait sumber daya air, untuk membersihkan aliran air yang ada di Kali Besar.

"Untuk soal air, fase satu yang akan dijalankan dari Jalan Kopi yang nanti akan dijernihkan. Akan ada alat yang membantu menjernihkan. Kedepannya, akan ada wisata air juga di sana," kata dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com