Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pesan Menyejukan Hati dari Paus Fransiskus untuk Indonesia

Kompas.com - 14/05/2018, 17:08 WIB
David Oliver Purba,
Egidius Patnistik

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Uskup Agung Jakarta Mgr Ignatius Suharyo menyoroti doa yang diucapkan Paus Fransiskus di Vatikan, yang mendoakan kondisi Indonesia, setelah terjadi teror bom di Surabaya, Minggu (13/5/2018).

Suharyo mengatakan, dalam sebuah momen yang dihadiri ribuan warga di Vatikan, Paus Fransiskus mendoakan Indonesia agar tegar menghadapi situasi tersebut. Paus disebut sangat jarang menyebut Indonesia dalam sejumlah kegiatannya.

"Kalau memperhatikan reaksi para pemimpin pemerintahan khususnya pimpinan gereja Katolik sangat jarang Paus berbicara tentang Indonesia, sangat jarang. Kemarin pada hari Minggu beberapa waktu sesudah peristiwa di Subaya terjadi, di dalam audensi umum yang dihadiri oleh ribuan orang di Vatikan, Paus menyebut secara khusus Indonesia," ujar Suharyo di Kompleks Katedral, Jakarta Pusat, Senin (14/5/2018).

Baca juga: Pasca Bom di Surabaya, Polres Karawang Lakukan Penjagaan Ketat

Dalam doanya, kata Suharyo, Paus menyisipkan pesan damai agar setiap warga khsusunya korban tak memendam rasa benci.

"Sangat menarik beliau adalah pemimpin umat Khatolik tentu saja, yang sangat menarik adalah tidak ada satu katapun yang mengancam dari kata-kata Paus, tapi sebaliknya doanya sangat menyejukan. 'Semoga dalam hati kita semua dijauhkan dari rasa benci, tetapi sebaiknya kita dituntun untuk mencari langkah-langka damai'," ujar Suharyo.

Doa Paus, kata Suharyo, diapresiasi oleh mantan Ketua Umum Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah, Din Syamsuddin. Din menghubungi Suharyo dan menyebut doa yang disampaikan Paus merupakan pesan damai untuk Indonesia.

"Tadi pagi-pagi benar saya menerima telepon dari Pak Din Syamsuddin, beliau mengucapkan bela sungkawa dan mengucapkan secara jelas syukur bahwa Paus menyebut dan mendoakan Indonesia dengan kata-kata yang begitu sejuk. Jadi apa yang saya terima telepon dari Pak Din menunjukan bahwa yang dicederai, yang terluka adalah kita semua," ujar Suharyo.

Baca juga: Update 15.45, Jumlah Korban Bom di 3 Gereja Surabaya Jadi 18 Orang

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Rute Transjakarta 10A Rusun Marunda-Tanjung Priok

Rute Transjakarta 10A Rusun Marunda-Tanjung Priok

Megapolitan
Rute KA Cikuray, Tarif dan Jadwalnya 2024

Rute KA Cikuray, Tarif dan Jadwalnya 2024

Megapolitan
Bantah Pernyataan Ketua STIP soal Tak Ada Lagi Perpeloncoan, Alumni: Masih Ada, tapi pada Enggak Berani Berkoar

Bantah Pernyataan Ketua STIP soal Tak Ada Lagi Perpeloncoan, Alumni: Masih Ada, tapi pada Enggak Berani Berkoar

Megapolitan
Remaja Tusuk Seorang Ibu di Bogor Hingga Pisau Patah

Remaja Tusuk Seorang Ibu di Bogor Hingga Pisau Patah

Megapolitan
Jukir Liar Minimarket Ikhlas “Digusur” Asal Pemerintah Beri Pekerjaan Baru

Jukir Liar Minimarket Ikhlas “Digusur” Asal Pemerintah Beri Pekerjaan Baru

Megapolitan
Warga Bekasi Tewas Tertabrak Kereta di Kemayoran karena Terobos Palang Pelintasan

Warga Bekasi Tewas Tertabrak Kereta di Kemayoran karena Terobos Palang Pelintasan

Megapolitan
Manjakan Lansia, Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Tak Lagi Pakai Tempat Tidur Tingkat

Manjakan Lansia, Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Tak Lagi Pakai Tempat Tidur Tingkat

Megapolitan
KAI Commuter: Perjalanan Commuter Line Rangkasbitung-Tanah Abang Picu Pertumbuhan Ekonomi Lokal

KAI Commuter: Perjalanan Commuter Line Rangkasbitung-Tanah Abang Picu Pertumbuhan Ekonomi Lokal

Megapolitan
Tiga Jenazah ABK Kapal yang Terbakar di Muara Baru Telah Dijemput Keluarga

Tiga Jenazah ABK Kapal yang Terbakar di Muara Baru Telah Dijemput Keluarga

Megapolitan
Gangguan Jiwa Berat, Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Sempat Dirawat di RSJ

Gangguan Jiwa Berat, Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Sempat Dirawat di RSJ

Megapolitan
Jika Profesinya Dihilangkan, Jukir Liar Minimarket: Rawan Maling Motor dan Copet!

Jika Profesinya Dihilangkan, Jukir Liar Minimarket: Rawan Maling Motor dan Copet!

Megapolitan
Polisi: Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Alami Gangguan Kejiwaan Berat

Polisi: Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Alami Gangguan Kejiwaan Berat

Megapolitan
Imbas Tanah Longsor, Warga New Anggrek 2 GDC Depok Khawatir Harga Rumah Anjlok

Imbas Tanah Longsor, Warga New Anggrek 2 GDC Depok Khawatir Harga Rumah Anjlok

Megapolitan
Kisah Iyan, Korban Banjir Cipayung yang Terpaksa Mengungsi ke Rumah Mertua 2 Bulan Lamanya...

Kisah Iyan, Korban Banjir Cipayung yang Terpaksa Mengungsi ke Rumah Mertua 2 Bulan Lamanya...

Megapolitan
Maling Motor 'Ngadu' ke Ibunya Lewat 'Video Call' Saat Tertangkap Warga: Mak, Tolongin...

Maling Motor 'Ngadu' ke Ibunya Lewat 'Video Call' Saat Tertangkap Warga: Mak, Tolongin...

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com