Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Beragam Pilihan Kurma di Tanah Abang, dari Kurma Nabi hingga California

Kompas.com - 17/05/2018, 22:49 WIB
David Oliver Purba,
Egidius Patnistik

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Buah kurma menjadi makanan yang paling dicari selama bulan Ramadhan. Selain karena rasanya yang enak sebagai makanan berbuka puasa, kurma dipercaya memiliki khasiat untuk kesehatan.

Kompas.com mendatangi sejumlah penjual kurma yang ada di pinggir Jalan KH Mansyur, Tanah Abang, Jakarta Pusat, Kamis (17/5/2018). Meski berjualan di pinggir jalan, kualitas kurma yang dijajakan tak kalah dengan kurma yang dijual di toko.

Di Jalan KH Mansyur, hampir semua penjual menjual jenis kurma yang sama, seperti kurma Ajwa atau yang dikenal juga dengan kurma Nabi Muhammad SAW, kurma Tunisia, Madinah, Mesir, dan kurma Medjool atau California.mHarga kurma yang dijual bervariasi mulai dari Rp 40.000 hingga Rp 350.000 per kilogram. Harga tersebut tergantung jenis kurma.

Salah seorang pedagang kurma, Anwar, mengatakan, tahun ini penjualan kurma di lapak miliknya didominiasi kurma Tunisia. Kurma jenis itu rasanya seperti madu dan memiliki daging yang legit. Harga kurma jenis itu sekitar Rp 100.000 per kilogram.

Baca juga: Jelang Bulan Puasa, Impor Kurma Meningkat 86 Persen pada Maret

Anwar menyebut penjualan kurma tunisia menyumbang 40 persen dari omzet penjualannya.

Kurma Ajwa atau kurma Nabi juga terbilang laris di pasaran meskipun harga untuk kurma ini terbilang mahal, sekitar Rp 300.000 per kilogram. Dalam sehari, Anwar bisa menjual kurma nabi sekitar 10 kotak.

"Banyak juga yang beli kurma nabi, tapi kebanyakan di tempat saya belinya yang tunisia. Kalau yang tunisia ini dia enggak kayak kurma lain yang agak kopong-kopong di dalamnya," ujar Anwar.

Anwar mengatakan, dirinya bukan pedagang musiman. Hampir setiap hari Anwar berjualan kurma di kawasan itu. Ia mengatakan, musim panen bagi pedagang kurma bukan pada bulan Ramadhan, melainkan pada musim keberangkatan haji.

Pada musim haji, Anwar bisa menjual sekitar 100 kilo per hari.

"Kalau bulan puasa memang ada kenaikan dibanding hari biasa, tapi musim panennya ya waktu musim haji. Itu banyak yang pesan kurma untuk dibagikan ke keluarganya, temannya," ujar Anwar.

Penjual kurma lainnya di kawasan KH Mansyur, Ahmad mengatakan penjualan kurma Tunisia juga laris di masyarakat. Namun, kurma Medjool atau California juga saat ini banyak diminati masyarakat. Untuk kurma Medjool, penjualan mencapai 30 persen dari total penjualan keseluruhan.

"Ini kurma daginganya tebal, kalau ibarat durian itu durian montong. Kalau sudah makan yang ini, rasa kurma yang lain kurang enak jadinya," ujar Ahmad.

Selain penjual di pinggir jalan, Kompas.com juga mengunjungi penjual kurma di salah satu toko yang ada di Blok C Pasar Tanah Abang.

Abdullah, sang pemilik toko, mengatakan, Kurma California di tokonya terbilang laris. Menurut dia, jenis kurma itu memiliki daging yang tebal serta manis.

Namun, kurma Nabi juga tak kalah pamor. Abdullah mengatakan, penjualan kurma Nabi laris karena disebut memiliki banyak khasiat untuk kesehatan.

"Kalau makan buah kurma Nabi katanya sunnah, banyak khasiatnya," ujar Abdullah.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi 'Penindakan'

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi "Penindakan"

Megapolitan
Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Megapolitan
Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Megapolitan
Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Megapolitan
Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Megapolitan
Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Megapolitan
Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Megapolitan
Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Megapolitan
Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Megapolitan
Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Megapolitan
Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Megapolitan
Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com