Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penghasilan Musim Mudik Standar, Porter Stasiun Gambir "Gigit Jari"

Kompas.com - 09/06/2018, 14:30 WIB
Ardito Ramadhan,
Robertus Belarminus

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Melonjaknya jumlah penumpang kereta api di Stasiun Gambir, Jakarta Pusat, pada musim mudik Lebaran 2018, tak berpengaruh kepada penghasilan para porter yang bekerja di sana.

Sejumlah porter mengaku, penghasilannya tak banyak berubah meski sudah memasuki musim mudik Lebaran.

"Enggak ada bedanya, sama saja susah, dari pagi baru mengangkut dua kali. Enggak pengaruh, kalau kerja begini kan musiman, enggak pasti," kata seorang porter bernama Mulyadi, kepada Kompas.com, di Stasiun Gambir, Sabtu (9/6/2018).

Mulyadi menuturkan, porter merupakan pekerjaan yang tidak pasti dari sisi penghasilan. Dalam sehari, lanjut dia, kadang bisa saja mereka tidak mendapat satu pun pelanggan.

Baca juga: Bangku Penuh, Calon Pemudik di Stasiun Gambir Terpaksa Lesehan

"Paling banyak 5-6 kali mah ketemu, tapi hari ini enggak jauh beda dengan hari-hari biasanya. Kadang bisa banyak, kadang enggak ada, enggak tentu lah," kaya Mulyadi.

Porter lain bernama Idris menyebut, kini sudah banyak penumpang yang lebih mandiri. Akibatnya, jasa porter seolah dikesampingkan.

"Penumpang sekarang kadang-kadang yang bawa banyak barang justru enggak pakai (jasa porter), tapi yang bawannya dikit kadang ada juga yang pakai. Jadi macem-macem," kata Idris.

Mulyadi mengatakan, penghasilan porter setiap mengangkut barang berkisar antara Rp 15.000-20.000 tergantung pemberian penumpang.

Baca juga: Penumpang Kereta di Stasiun Gambir Naik Dua Kali Lipat

Pendapatan hariannya pun biasanya tak sampai menembus angka Rp 150.000. Akibatnya, tak sedikit porter yang mesti menunda impian untuk pulang kampung.

Salah satunya adalah Amirudin. Dia mengatakan, dirinya terancam tidak pulang kampung karena masih mengumpulkan uang untuk pulang ke kampungnya di Brebes.

"Enggak tahu bakal jaga di sini sampai kapan. Karena saya juga pengen pulang kampung, tapi masih menunggu ongkos itu juga kalau enggak kehabisan tiket," kata Amirudin.

Baca juga: Di Stasiun Gambir, Wapres Tinjau Kesiapan KAI Jelang Mudik Lebaran

Amirudin mengatakan, setiap hari umumnya porter bertugas di Stasiun Gambir mulai sekitar pukul 08.00 WIB hingga pukul 23.00 WIB. 

Namun, tidak sedikit porter yang menginap di Stasiun Gambir guna mencari pundi-pundi rezeki yang lebih banyak.

Kompas TV Di Stasiun Gambir, Jakarta Pusat, lonjakan penumpang mulai meningkat di hari ketiga pasca Lebaran.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Suasana Berbeda di RTH Tubagus Angke yang Dulunya Tempat Prostitusi, Terang Setelah Pohon Dipangkas

Suasana Berbeda di RTH Tubagus Angke yang Dulunya Tempat Prostitusi, Terang Setelah Pohon Dipangkas

Megapolitan
Dedie Rachim Daftar Penjaringan Cawalkot ke Partai Lain, Bentuk Bujuk Rayu PAN Cari Koalisi di Pilkada

Dedie Rachim Daftar Penjaringan Cawalkot ke Partai Lain, Bentuk Bujuk Rayu PAN Cari Koalisi di Pilkada

Megapolitan
Kemenhub Tambah CCTV di STIP usai Kasus Pemukulan Siswa Taruna hingga Tewas

Kemenhub Tambah CCTV di STIP usai Kasus Pemukulan Siswa Taruna hingga Tewas

Megapolitan
Kasus Kecelakaan HR-V Tabrak Bus Kuning UI Diselesaikan Secara Kekeluargaan

Kasus Kecelakaan HR-V Tabrak Bus Kuning UI Diselesaikan Secara Kekeluargaan

Megapolitan
Taruna STIP Dipukul Senior hingga Tewas, Kemenhub Bentuk Tim Investigasi

Taruna STIP Dipukul Senior hingga Tewas, Kemenhub Bentuk Tim Investigasi

Megapolitan
Dedie Rachim Ikut Penjaringan Cawalkot Bogor ke Beberapa Partai, PAN: Agar Tidak Terkesan Sombong

Dedie Rachim Ikut Penjaringan Cawalkot Bogor ke Beberapa Partai, PAN: Agar Tidak Terkesan Sombong

Megapolitan
Kebakaran Landa Ruko Tiga Lantai di Kebon Jeruk, Petugas Masih Padamkan Api

Kebakaran Landa Ruko Tiga Lantai di Kebon Jeruk, Petugas Masih Padamkan Api

Megapolitan
Kronologi Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas, Pukulan Fatal oleh Senior dan Pertolongan yang Keliru

Kronologi Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas, Pukulan Fatal oleh Senior dan Pertolongan yang Keliru

Megapolitan
Dijenguk Adik di RSJ Bogor, Pengemis Rosmini Disebut Tenang dan Tak Banyak Bicara

Dijenguk Adik di RSJ Bogor, Pengemis Rosmini Disebut Tenang dan Tak Banyak Bicara

Megapolitan
Senior yang Aniaya Taruna STIP Panik saat Korban Tumbang, Polisi: Dia Berusaha Bantu, tapi Fatal

Senior yang Aniaya Taruna STIP Panik saat Korban Tumbang, Polisi: Dia Berusaha Bantu, tapi Fatal

Megapolitan
Pengemis yang Suka Marah-marah Dijenguk Adiknya di RSJ, Disebut Tenang saat Mengobrol

Pengemis yang Suka Marah-marah Dijenguk Adiknya di RSJ, Disebut Tenang saat Mengobrol

Megapolitan
BOY STORY Bawakan Lagu 'Dekat di Hati' Milik RAN dan Joget Pargoy

BOY STORY Bawakan Lagu "Dekat di Hati" Milik RAN dan Joget Pargoy

Megapolitan
Lepas Rindu 'My Day', DAY6 Bawakan 10 Lagu di Saranghaeyo Indonesia 2024

Lepas Rindu "My Day", DAY6 Bawakan 10 Lagu di Saranghaeyo Indonesia 2024

Megapolitan
Jelang Pilkada 2024, 8 Nama Daftar Jadi Calon Wali Kota Bogor Melalui PKB

Jelang Pilkada 2024, 8 Nama Daftar Jadi Calon Wali Kota Bogor Melalui PKB

Megapolitan
Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com