Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemandangan Ratusan Pemudik Lesehan di Stasiun Pasar Senen di H-6 Lebaran

Kompas.com - 09/06/2018, 15:33 WIB
Ardito Ramadhan,
Robertus Belarminus

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Ratusan calon penumpang kereta api terpaksa duduk lesehan di sepanjang koridor Stasiun Pasar Senen, Jakarta Pusat, Sabtu (9/6/2018).

Mereka terpaksa duduk lesehan di tempat yang seharusnya menjadi akses jalan itu karena sedikitnya jumlah tempat duduk yang disediakan bagi para calon penumpang.

"Susah cari tempat duduk, di ruang tunggu sudah penuh semua. Akhirnya ya terpaksa ngemper di sini," kata Agus, pemudik yang hendak pulang ke Kebumen.

Berdasarkan pantauan Kompas.com, terdapat dua ruang tunggu bagi calon penumpang. Namun, jumlah bangku yang tersedia di dua ruangan tersebut tak sebanding dengan jumlah calon penumpang.

Baca juga: Penghasilan Musim Mudik Standar, Porter Stasiun Gambir Gigit Jari

Alhasil, ratusan penumpang mesti mencari tempat duduk di luar ruang tunggu. Sayangnya, tidak ada satu pun bangku yang disediakan di sepanjang koridor.

"Makanya saya bilang kita sangat terpaksa duduk di bawah gini. Ini kan mengganggu jalan juga, tapi mau gimana lagi enggak ada tempat duduk, kok," kata Agus, menambahkan.

Selain di koridor stasiun, tak sedikit juga penumpang yang duduk di tempat yang dilarang untuk duduk seperti di pintu masuk check-in counter.

"Masalahnya tempat duduk ada di mana lagi? Apalagi saya bawa anak kecil, enggak mungkin kan duduk di tempat yang panas. Daripada gempor, saya kira enggak apa-apa lah," kata Farid, pemudik lainnya.

Baca juga: Tahun Depan, DKI Akan Selenggarakan Mudik Bareng Gratis

Rahmat, seorang pemudik lainnya berharap, tempat duduk bagi calon penumpang dapat diperbanyak. Menurut dia, hal itu telah menjadi masalah setiap musim mudik tiba.

"Kalau bisa ditambah lah tempat duduknya. Kasihan juga banyak yang bawa anak kecil sama orang tua masuh harus ngemper begitu. Tiap tahun selalu begini soalnya" kata Rahmat.

Kompas TV Stasiun Senen, Jakarta, Jumat (8/6) ini telah memberangkatkan penumpang lebih dari 24 ribu penumpang.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Ada 292 Aduan Terkait Pembayaran THR 2024 Lewat Website Kemenaker

Ada 292 Aduan Terkait Pembayaran THR 2024 Lewat Website Kemenaker

Megapolitan
Bantah Gonta-ganti Pengurus Tanpa Izin, Ketua RW di Kalideres: Sudah Bersurat ke Lurah

Bantah Gonta-ganti Pengurus Tanpa Izin, Ketua RW di Kalideres: Sudah Bersurat ke Lurah

Megapolitan
Pelaku Pelecehan Payudara Siswi di Bogor Diduga ODGJ, Kini Dibawa ke RSJ

Pelaku Pelecehan Payudara Siswi di Bogor Diduga ODGJ, Kini Dibawa ke RSJ

Megapolitan
Longsor di New Anggrek 2 GDC Depok, Warga: Sudah Hubungi Semua Pihak, Tidak Ada Jawaban

Longsor di New Anggrek 2 GDC Depok, Warga: Sudah Hubungi Semua Pihak, Tidak Ada Jawaban

Megapolitan
Cuaca Panas Ekstrem di Arab Saudi, Fahira Idris Minta Jemaah Haji Jaga Kondisi Fisik

Cuaca Panas Ekstrem di Arab Saudi, Fahira Idris Minta Jemaah Haji Jaga Kondisi Fisik

Megapolitan
Mahasiswa Dikeroyok di Tangsel, Setara Institute Minta Hentikan Narasi Kebencian Pemicu Konflik

Mahasiswa Dikeroyok di Tangsel, Setara Institute Minta Hentikan Narasi Kebencian Pemicu Konflik

Megapolitan
Khawatir Kalah karena Politik Uang, Hanya 1 Kader PKB Daftar Pilkada Bogor

Khawatir Kalah karena Politik Uang, Hanya 1 Kader PKB Daftar Pilkada Bogor

Megapolitan
Dari 11, 4 Aduan Pekerja di Jakarta Terkait Pembayaran THR 2024 Telah Ditindaklanjuti

Dari 11, 4 Aduan Pekerja di Jakarta Terkait Pembayaran THR 2024 Telah Ditindaklanjuti

Megapolitan
Ketum PITI Diperiksa Polisi Terkait Laporan Terhadap Pendeta Gilbert

Ketum PITI Diperiksa Polisi Terkait Laporan Terhadap Pendeta Gilbert

Megapolitan
Lurah di Kalideres Tak Masalah jika Digugat soal Penonaktifan Ketua RW, Yakin Keputusannya Tepat

Lurah di Kalideres Tak Masalah jika Digugat soal Penonaktifan Ketua RW, Yakin Keputusannya Tepat

Megapolitan
Polisi Selidiki Kepemilikan Pelat Putih Mobil Dinas Polda Jabar yang Kecelakaan di Tol MBZ

Polisi Selidiki Kepemilikan Pelat Putih Mobil Dinas Polda Jabar yang Kecelakaan di Tol MBZ

Megapolitan
Hanya 1 Kader Daftar Pilkada Bogor, PKB: Khawatir Demokrasi Rusak seperti Pemilu

Hanya 1 Kader Daftar Pilkada Bogor, PKB: Khawatir Demokrasi Rusak seperti Pemilu

Megapolitan
Pemkot Tangsel Bakal Evaluasi Ketua RT-RW Imbas Pengeroyokan Mahasiswa

Pemkot Tangsel Bakal Evaluasi Ketua RT-RW Imbas Pengeroyokan Mahasiswa

Megapolitan
Meski Tersangka Sudah Ditetapkan, Polisi Sebut Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP Belum Final

Meski Tersangka Sudah Ditetapkan, Polisi Sebut Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP Belum Final

Megapolitan
Mengingat Lagi Pesan yang Ada di STIP, 'Sekolah Ini Akan Ditutup Jika Terjadi Kekerasan'

Mengingat Lagi Pesan yang Ada di STIP, "Sekolah Ini Akan Ditutup Jika Terjadi Kekerasan"

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com