Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Puncak Keramaian Peziarah TPU Karet Bivak Diprediksi H-2 Lebaran

Kompas.com - 10/06/2018, 12:57 WIB
Rima Wahyuningrum,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Petugas dari Dinas Kehutanan dan Perkebunan DKI Jakarta memprediksi puncak keramaian peziarah yang datang ke Tempat Pemakamam Umum (TPU) Karet Bivak, Jakarta Pusat terjadi pada dua hari sebelum Hari Raya Idul Fitri.

"Di sini ramainya H-2 Lebaran, hari H lebaran. Kalau setelahnya mungkin cuma sampai lima hari setelah Lebaran," kata seorang petugas Budiman yang bertugas di lokasi kepada Kompas.com, Minggu (10/6/2018).

Budiman mengatakan pada puasa Ramadhan kali ini keramaian peziarah hanya terjadi di awal bulan. Sementara hingga hari ini belum terlihat keramaian seperti pada hari H lebaran biasanya.

"Kalau bulan puasa enggak banyak juga. Kemarin pertengahan puasa lumayan banyak. Mungkin orang-orang yang mau pulang kampung ke makam dulu," katanya.

Baca juga: Petugas TPU Pingsan saat Harus Makamkan Ponakannya yang Tewas di Tanjakan Emen

Ia menyebutkan sekitar 56 orang PLH (Pelaksana Harian) yang bertugas di empat titik TPU Karet Bivak. Mereka menyebar dalam melakukan perawatan di lahan pemakaman seluar 5.000 hektar tersebut.

Pembersihan makam dilakukan sejak pukul 07.30 - 16.00 WIB. Namun, pihaknya berjaga-jaga jika ada panggilan galian makam hingga pukul 21.00.

Budiman mengatakan tugasnya dan teman-teman lain tersebar di empat titik TPU tersebut. Mereka mengerjakan babat rumput, menyapu, galian makam dan perawatan pohon.

"Kita bersihkan pokoknya yang datang nyaman, di jalur pejalan kakinya. Ahli waris juga enak lihatnya datang bersih," katanya.

Baca juga: Curahan Hati Para Penjual Bunga di TPU Karet Bivak

Sementara penyiraman makam biasa dilakukan oleh petugas kebersihan lepas atau pihak yang diamanatkan ahli waris untuk menjaga makam.

"Kalau yang rumput hijau segar, nisan keramik kinclong dan siram itu urusan tukang di luar kita (PLH Dinas Kehutanan dan Perkebunan). Tanggung jawab mereka sama ahli waris," katanya.

Seorang petugas lepas yang enggan disebutkan namanya mengatakan ia melakukan perawatan makam seminggu sekali. Ia mengurus beberapa makam dari keluarga yang meminta bantuan perawatan olehnya.

"Sekarang puasa masih sepi. Di sini ramainya hari lebaran. Kalau (makam) ini saya bersihin biar enak keluarganya pas datang," katanya usai menyiram makam milik keluarga asal Kampung Melayu, Jakarta Timur.

Baca juga: Pedagang Bunga Musiman Mulai Berjualan di TPU Karet Bivak

Ia mengatakan, keluarga pemilik makam telah memintanya mengurus sejak 3 tahun terakhir. Dengan bermodal sapu lidi kecil dan teko penyiram tanaman, ia melakukan tugasnya seperti yang diamanatkan.

"Kalau petugas dinas udah babat, saya bersihin sapuin. Habis itu siram. Pokoknya jangan ada daun-daunan kering di atasnya," katanya.

Kompas TV Hari Raya Idul Fitri, Peziarah Padati TPU Karet Bivak


Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Senior yang Aniaya Taruna STIP Panik saat Korban Tumbang, Polisi: Dia Berusaha Bantu, tapi Fatal

Senior yang Aniaya Taruna STIP Panik saat Korban Tumbang, Polisi: Dia Berusaha Bantu, tapi Fatal

Megapolitan
Pengemis yang Suka Marah-marah Dijenguk Adiknya di RSJ, Disebut Tenang saat Mengobrol

Pengemis yang Suka Marah-marah Dijenguk Adiknya di RSJ, Disebut Tenang saat Mengobrol

Megapolitan
BOY STORY Bawakan Lagu 'Dekat di Hati' Milik RAN dan Joget Pargoy

BOY STORY Bawakan Lagu "Dekat di Hati" Milik RAN dan Joget Pargoy

Megapolitan
Lepas Rindu 'My Day', DAY6 Bawakan 10 Lagu di Saranghaeyo Indonesia 2024

Lepas Rindu "My Day", DAY6 Bawakan 10 Lagu di Saranghaeyo Indonesia 2024

Megapolitan
Jelang Pilkada 2024, 8 Nama Daftar Jadi Calon Wali Kota Bogor Melalui PKB

Jelang Pilkada 2024, 8 Nama Daftar Jadi Calon Wali Kota Bogor Melalui PKB

Megapolitan
Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Megapolitan
Mulai Hari Ini, KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Cagub Independen

Mulai Hari Ini, KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Cagub Independen

Megapolitan
Kala Senioritas dan Arogansi Hilangkan Nyawa Taruna STIP...

Kala Senioritas dan Arogansi Hilangkan Nyawa Taruna STIP...

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Megapolitan
Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi 'Penindakan'

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi "Penindakan"

Megapolitan
Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Megapolitan
Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Megapolitan
Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com