Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tes Psikologi bagi Pemohon SIM Hanya 15 Menit

Kompas.com - 21/06/2018, 14:06 WIB
Sherly Puspita,
Egidius Patnistik

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Lembaga Psikologi Andiarta merupakan salah satu lembaga yang ditunjuk Polda Metro Jaya untuk melakukan tes psikologi bagi pemohon SIM (surat izin mengemudi) di wilayah hukum Polda Metro Jaya.

Psikolog dari Lembaga Psikologi Andiarta, Adi Sasongko, mengatakan, tes psikologi itu akan dilakukan dengan menggunakan sistem komputer. Menurut dia, tes itu tak memerlukan waktu panjang.

Ia menjelaskan, pihaknya membedakan jenis soal untuk pemohon SIM baru dan yang hanya melakukan perpanjangan SIM. Pemohon baru diberi 24 pertanyaan dan untuk perpanjangan SIM disediakan 18 pertanyaan.

"Kami desain satu soal itu 30 detik, sehingga acuannya di pemohon baru itu kami beri waktu 15 menit dengan kami toleransi 3 menit. Sehingga kalau kita kalkulasikan, itu 12 menit itu harusnya sudah selesai untuk pemohon baru dan bisa lebih cepat," ujar Adi ketika dihubungi Kompas.com, Kamis (21/6/2018).

Baca juga: Pemohon SIM Dikenakan Biaya Rp 35.000 untuk Tes Psikologi

Ia melanjutkan, hasil tes psikologi dapat diketahui dalam waktu cepat.

"Waktu yang bersangkutan sudah melakukan psikotesnya yang secara computerize, di situ diklik done atau selesai, hasilnya akan langsung terkirim ke meja hasil untuk dicetak hasilnya. Jadi kami berikan semacam surat begitu," kata dia.

Adi mengatakan, pihaknya juga mempersiapkan tes psikologi secara manual untuk kondisi darurat.

"Jadi manual itu jika misalnya sedang mati listrik kami prepare juga. Atau di kondisi kami di SIM keliling yang mobile begitu kami masih menyediakan manual untuk plan B-nya," kata.

Ia mengatakan, tarif tes psikologi untuk para pemohon SIM di wilayah hukum Polda Metro Jaya sebesar Rp 35.000. Tarif ini berlaku untuk permohonan baru maupun perpanjangan.

Tarif itu sama dengan tarif tes psikologi untuk para pemohon SIM umum yang telah berlaku sebelumnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tak Hanya Membunuh, Pria yang Buang Mayat Wanita di Dalam Koper Sempat Setubuhi Korban

Tak Hanya Membunuh, Pria yang Buang Mayat Wanita di Dalam Koper Sempat Setubuhi Korban

Megapolitan
Polisi Duga Ada Motif Persoalan Ekonomi dalam Kasus Pembunuhan Wanita di Dalam Koper

Polisi Duga Ada Motif Persoalan Ekonomi dalam Kasus Pembunuhan Wanita di Dalam Koper

Megapolitan
Pria di Pondok Aren yang Gigit Jari Rekannya hingga Putus Jadi Tersangka Penganiayaan

Pria di Pondok Aren yang Gigit Jari Rekannya hingga Putus Jadi Tersangka Penganiayaan

Megapolitan
Dituduh Gelapkan Uang Kebersihan, Ketua RW di Kalideres Dipecat

Dituduh Gelapkan Uang Kebersihan, Ketua RW di Kalideres Dipecat

Megapolitan
Pasien DBD di RSUD Tamansari Terus Meningkat sejak Awal 2024, April Capai 57 Orang

Pasien DBD di RSUD Tamansari Terus Meningkat sejak Awal 2024, April Capai 57 Orang

Megapolitan
Video Viral Keributan di Stasiun Manggarai, Diduga Suporter Sepak Bola

Video Viral Keributan di Stasiun Manggarai, Diduga Suporter Sepak Bola

Megapolitan
Terbakarnya Mobil di Tol Japek Imbas Pecah Ban lalu Ditabrak Pikap

Terbakarnya Mobil di Tol Japek Imbas Pecah Ban lalu Ditabrak Pikap

Megapolitan
Berebut Lahan Parkir, Pria di Pondok Aren Gigit Jari Rekannya hingga Putus

Berebut Lahan Parkir, Pria di Pondok Aren Gigit Jari Rekannya hingga Putus

Megapolitan
DLH DKI Angkut 83 Meter Kubik Sampah dari Pesisir Marunda Kepu

DLH DKI Angkut 83 Meter Kubik Sampah dari Pesisir Marunda Kepu

Megapolitan
Janggal, Brigadir RAT Bunuh Diri Saat Jadi Pengawal Bos Tambang, tapi Atasannya Tak Tahu

Janggal, Brigadir RAT Bunuh Diri Saat Jadi Pengawal Bos Tambang, tapi Atasannya Tak Tahu

Megapolitan
8 Pasien DBD Masih Dirawat di RSUD Tamansari, Mayoritas Anak-anak

8 Pasien DBD Masih Dirawat di RSUD Tamansari, Mayoritas Anak-anak

Megapolitan
Pengelola Imbau Warga Tak Mudah Tergiur Tawaran Jual Beli Rusunawa Muara Baru

Pengelola Imbau Warga Tak Mudah Tergiur Tawaran Jual Beli Rusunawa Muara Baru

Megapolitan
UPRS IV: Banyak Oknum yang Mengatasnamakan Pengelola dalam Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru

UPRS IV: Banyak Oknum yang Mengatasnamakan Pengelola dalam Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru

Megapolitan
9 Jam Berdarah: RM Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper lalu Dibuang ke Pinggir Jalan di Cikarang

9 Jam Berdarah: RM Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper lalu Dibuang ke Pinggir Jalan di Cikarang

Megapolitan
Seorang Remaja Tenggelam di Kali Ciliwung, Diduga Terseret Derasnya Arus

Seorang Remaja Tenggelam di Kali Ciliwung, Diduga Terseret Derasnya Arus

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com