Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bawa Bukti soal "Mudik Neraka", Habiburokhman Laporkan Balik Seorang Mahasiswa ke Polisi

Kompas.com - 21/06/2018, 16:59 WIB
Sherly Puspita,
Dian Maharani

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Bidang Advokasi dan Hukum DPP Gerindra Habiburokhman melaporkan balik mahasiswa bernama Danick Danoko ke polisi. 

Habiburokhman sebelumnya dilaporkan oleh Danick ke polisi karena ujarannya tentang "mudik neraka".

Saat melaporkan mahasiswa tersebut, ia membawa barang bukti berupa pemberitaan dari enam media online.

"Saya bawa print out berita dari enam media online yang terpercaya. Dan ada juga bentuk soft-nya saya simpan dalam flashdisk," ujar Habiburokhman saat dihubungi Kompas.com, Kamis (21/6/2018).

Ia mengatakan, berita-berita tersebut berisi tentang kemacetan jalan menuju Pelabuhan Merak pada 13 Juni 2018.

Baca juga: Habiburokhman Dilaporkan Seorang Mahasiswa karena Sebut Mudik Neraka

Tak hanya itu, dalam laporannya di Bareskrim Mabes Polri, Habiburokhman juga membawa barang bukti lain berupa percakapannya dengan sopir pribadinya yang mengalami langsung kemacetan tersebut.

Menurutnya, meski tak mengalami langsung kemacetan tersebut, informasi-informasi yang ia dengar dan lihat dari media atau orang lain yang mengalami langsung sudah dapat menggambarkan kemacetan tersebut.

"Nah, Cristiano Ronaldo bikin tiga gol lawan Spanyol apa kita harus ke Rusia? Ya, kalau untuk mengatakan itu apa kita harus ke Rusia?" kata dia.

Habiburokhman melaporkan Danick dengan tuduhan pencemaran nama baik dan pengaduan palsu. Laporan Habiburokhman diterima Bareskrim Polri dengan nomor LP B/767/VI/2018/BARESKRIM.

Baca juga: Dilaporkan karena Sebut Mudik Neraka, Begini Tanggapan Habiburokhman

Sebelumnya Danick Danoko melaporkan Habiburokhman karena dianggap menyebarkan kebencian dengan menyebut "mudik neraka" di akun media sosial pribadinya.

Danick menyebut, ujaran tersebut diunggah di akun twitter Habiburokhman pada Rabu (20/6/2018).

Menurutnya, kicauan Habiburokhman tersebut diunggah untuk menggambarkan macetnya lalu lintas menuju Pelabuhan Merak pada tanggal 13 Juni 2018 atau dua hari menjelang lebaran.

Danick mengaku tak merasakan kemacetan seperti yang diucapkan Habiburokhman. Ia mengatakan, berdasarkan kondisi yang ia lihat sendiri, maka ia menduga ujaran politisi tersebut tak benar adanya.

Habiburokhman kemudian dilaporkan ke Polda Metro Jaya dengan dugaan tindak pidana ujaran kebencian bermuatan permusuhan dan SARA dan atau pencemaran nama baik melalui media elektronik.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ada 292 Aduan Terkait Pembayaran THR 2024 Lewat Website Kemenaker

Ada 292 Aduan Terkait Pembayaran THR 2024 Lewat Website Kemenaker

Megapolitan
Bantah Gonta-ganti Pengurus Tanpa Izin, Ketua RW di Kalideres: Sudah Bersurat ke Lurah

Bantah Gonta-ganti Pengurus Tanpa Izin, Ketua RW di Kalideres: Sudah Bersurat ke Lurah

Megapolitan
Pelaku Pelecehan Payudara Siswi di Bogor Diduga ODGJ, Kini Dibawa ke RSJ

Pelaku Pelecehan Payudara Siswi di Bogor Diduga ODGJ, Kini Dibawa ke RSJ

Megapolitan
Longsor di New Anggrek 2 GDC Depok, Warga: Sudah Hubungi Semua Pihak, Tidak Ada Jawaban

Longsor di New Anggrek 2 GDC Depok, Warga: Sudah Hubungi Semua Pihak, Tidak Ada Jawaban

Megapolitan
Cuaca Panas Ekstrem di Arab Saudi, Fahira Idris Minta Jemaah Haji Jaga Kondisi Fisik

Cuaca Panas Ekstrem di Arab Saudi, Fahira Idris Minta Jemaah Haji Jaga Kondisi Fisik

Megapolitan
Mahasiswa Dikeroyok di Tangsel, Setara Institute Minta Hentikan Narasi Kebencian Pemicu Konflik

Mahasiswa Dikeroyok di Tangsel, Setara Institute Minta Hentikan Narasi Kebencian Pemicu Konflik

Megapolitan
Khawatir Kalah karena Politik Uang, Hanya 1 Kader PKB Daftar Pilkada Bogor

Khawatir Kalah karena Politik Uang, Hanya 1 Kader PKB Daftar Pilkada Bogor

Megapolitan
Dari 11, 4 Aduan Pekerja di Jakarta Terkait Pembayaran THR 2024 Telah Ditindaklanjuti

Dari 11, 4 Aduan Pekerja di Jakarta Terkait Pembayaran THR 2024 Telah Ditindaklanjuti

Megapolitan
Ketum PITI Diperiksa Polisi Terkait Laporan Terhadap Pendeta Gilbert

Ketum PITI Diperiksa Polisi Terkait Laporan Terhadap Pendeta Gilbert

Megapolitan
Lurah di Kalideres Tak Masalah jika Digugat soal Penonaktifan Ketua RW, Yakin Keputusannya Tepat

Lurah di Kalideres Tak Masalah jika Digugat soal Penonaktifan Ketua RW, Yakin Keputusannya Tepat

Megapolitan
Polisi Selidiki Kepemilikan Pelat Putih Mobil Dinas Polda Jabar yang Kecelakaan di Tol MBZ

Polisi Selidiki Kepemilikan Pelat Putih Mobil Dinas Polda Jabar yang Kecelakaan di Tol MBZ

Megapolitan
Hanya 1 Kader Daftar Pilkada Bogor, PKB: Khawatir Demokrasi Rusak seperti Pemilu

Hanya 1 Kader Daftar Pilkada Bogor, PKB: Khawatir Demokrasi Rusak seperti Pemilu

Megapolitan
Pemkot Tangsel Bakal Evaluasi Ketua RT-RW Imbas Pengeroyokan Mahasiswa

Pemkot Tangsel Bakal Evaluasi Ketua RT-RW Imbas Pengeroyokan Mahasiswa

Megapolitan
Meski Tersangka Sudah Ditetapkan, Polisi Sebut Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP Belum Final

Meski Tersangka Sudah Ditetapkan, Polisi Sebut Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP Belum Final

Megapolitan
Mengingat Lagi Pesan yang Ada di STIP, 'Sekolah Ini Akan Ditutup Jika Terjadi Kekerasan'

Mengingat Lagi Pesan yang Ada di STIP, "Sekolah Ini Akan Ditutup Jika Terjadi Kekerasan"

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com