Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Ojek "Online" Gotong Royong Bersihkan Ranjau Paku di Jalanan Jakarta

Kompas.com - 30/06/2018, 10:34 WIB
Rindi Nuris Velarosdela,
Dian Maharani

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com- Pengemudi ojek online dari Go-Jek, Deni Pamungkas sehari-harinya tak hanya bekerja mengantar jemput penumpang. Sembari berkeliling dengan motornya, Deni kerap membersihkan ranjau paku di jalanan Jakarta melalui Gerakan Bersih Ranjau Paku (GBRP).

Munculnya gagasan GBRP itu berawal dari keprihatinan Deni terhadap rekan sesama ojek online yang terkena ranjau paku hingga mengalami kecelakaan lalu lintas. 


"Awalnya tuh ada driver yang kecelakaan di Pancoran saat bawa penumpang juga. Berawal dari itu, saya merasa kasihan," ungkap Deni saat ditemui di Gelora Bung Karno, Jumat (29/6/2018).

Bersama rekan-rekannya, Deni kemudian rutin membersihkan ranjau paku di jalan.

Lambat laun, banyak driver ojek online yang bergabung dengan GBRP.

Hingga saat ini, GBRP memiliki 15 anggota tetap yang selalu melakukan penyisiran ranjau paku setiap hari dari pagi hingga malam hari.

Baca juga: Lewat GBRP, Ojek Online Bersihkan Ranjau Paku Sejauh 1 Km Setiap Hari

"Jadi ada yang di jalan, ada yang monitoring juga. Tujuannya untuk mengantisipasi keselamantan anggota di jalan soalnya ada yang pernah dilempar botol dari jarak jauh sama orang enggak dikenal," tambah Deni.

Selain itu, GBRP juga memiliki 80 anggota yang bertugas monitoring daerah ranjau paku. Tujuan monitoring adalah mengantisipasi keselamatan anggota lainnya yang melakukan penyisiran.

Segala informasi mengenai lokasi daerah ranjau paku selalu dikoordinasikan melalui grup WhatsApp.

Baca juga: Jalan Gatot Subroto Dinilai Rawan Ranjau Paku

"Awalnya saya bikin grup facebook, terus lanjut ke grup WhatsApp agar koordinasi lebih mudah. Lalu kita juga sering kumpul juga. Jadi setiap ada pergerakan penyebaran ranjau paku, kita selalu share map melalui WhatsApp," ungkap Deni.

GBRP tidak pernah membatasi keanggotan hanya sebatas pengemudi Go-Jek saja. Deni mengatakan, siapa saja boleh bergabung menjadi anggota.

Sejak didirikan tanggal 8 Juli 2016, GBRP telah mengumpulkan sekitar 4 karung paku dari lebih dari 30 titik jalanan yang rawan terindikasi adanya ranjau paku.

Paku hasil penyisiran tersebut tidak pernah dijual lagi. Sebab, Deni takut penyebar ranjau paku akan mengetahui di mana ia menjual paku tersebut lalu membelinya kembali dengan harga murah.

Kompas TV Waspada Ranjau Paku di Ban Mobil
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper: Setubuhi dan Habisi Korban, lalu Curi Uang Kantor

Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper: Setubuhi dan Habisi Korban, lalu Curi Uang Kantor

Megapolitan
Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Pernah Mengaku Capek Terlibat Narkoba, Rio Reifan Ditangkap Lagi Usai 2 Bulan Bebas Penjara

Pernah Mengaku Capek Terlibat Narkoba, Rio Reifan Ditangkap Lagi Usai 2 Bulan Bebas Penjara

Megapolitan
Senior Aniaya Siswa STIP hingga Tewas, 5 Kali Pukul Bagian Ulu Hati

Senior Aniaya Siswa STIP hingga Tewas, 5 Kali Pukul Bagian Ulu Hati

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Motif Pembunuhan Wanita Dalam Koper: Korban Ternyata Minta Dinikahi | Misteri Mayat Wanita Dalam Koper Mulai Terkuak

[POPULER JABODETABEK] Motif Pembunuhan Wanita Dalam Koper: Korban Ternyata Minta Dinikahi | Misteri Mayat Wanita Dalam Koper Mulai Terkuak

Megapolitan
Rute Transjakarta 10M Pulo Gadung - Walikota Jakarta Utara via Cakung

Rute Transjakarta 10M Pulo Gadung - Walikota Jakarta Utara via Cakung

Megapolitan
Lokasi dan Jadwal Pencetakan KTP dan KK di Tangerang Selatan

Lokasi dan Jadwal Pencetakan KTP dan KK di Tangerang Selatan

Megapolitan
Kecelakaan di UI, Saksi Sebut Mobil HRV Berkecepatan Tinggi Tabrak Bus Kuning

Kecelakaan di UI, Saksi Sebut Mobil HRV Berkecepatan Tinggi Tabrak Bus Kuning

Megapolitan
Polisi Periksa 10 Saksi Kasus Tewasnya Siswa STIP yang Diduga Dianiaya Senior

Polisi Periksa 10 Saksi Kasus Tewasnya Siswa STIP yang Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Diduga Ngebut, Mobil Tabrak Bikun UI di Hutan Kota

Diduga Ngebut, Mobil Tabrak Bikun UI di Hutan Kota

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Tinggalkan Mayat Korban di Kamar Hotel

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Tinggalkan Mayat Korban di Kamar Hotel

Megapolitan
Siswa STIP Dianiaya Senior di Sekolah, Diduga Sudah Tewas Saat Dibawa ke Klinik

Siswa STIP Dianiaya Senior di Sekolah, Diduga Sudah Tewas Saat Dibawa ke Klinik

Megapolitan
Terdapat Luka Lebam di Sekitar Ulu Hati Mahasiswa STIP yang Tewas Diduga Dianiaya Senior

Terdapat Luka Lebam di Sekitar Ulu Hati Mahasiswa STIP yang Tewas Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Dokter Belum Visum Jenazah Mahasiswa STIP yang Tewas akibat Diduga Dianiaya Senior

Dokter Belum Visum Jenazah Mahasiswa STIP yang Tewas akibat Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Polisi Pastikan RTH Tubagus Angke Sudah Bersih dari Prostitusi

Polisi Pastikan RTH Tubagus Angke Sudah Bersih dari Prostitusi

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com