Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Haru Budi Selamatkan Istri dari Kebakaran hingga Ditolak Rumah Sakit

Kompas.com - 16/07/2018, 22:09 WIB
Ryana Aryadita Umasugi,
Dian Maharani

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Budi tak menyangka siang itu tempat tinggal serta hartanya akan habis dilalap si jago merah. Budi yang saat itu tengah bersantai di rumahnya, mendengar suara teriakan warga meminta tolong karena rumahnya terbakar.

Ia mengira, bahwa lokasi kebakaran bukan berasal dari sekitar rumahnya. Namun saat keluar rumah, api sudah menjalar menghampiri rumahnya.

"Saya lihat sekitar 2 rumah dari sini, itu apinya sudah tinggi. Saya lari ke dalam rumah, mau nyelamatin apa sudah bingung," ujar Budi kepada Kompas.com, Senin (16/7/2018).

Niatan Budi untuk menyelamatkan surat-surat dan berkas-berkas penting yang ia letakkan di dalam tas tak bisa terwujud. Saat itu, Budi seolah diberi pilihan antara harus menyelamatkan antara surat penting dan istrinya.

Saat kebakaran, istri Budi memang tengah terbaring lemah diatas tempat tidur karena penyakit yang dideritanya. Sudah hampir setahun terakhir istrinya mengidap penyakit stroke.

Selama dirawat di rumah, hampir sekujur tubuh istri Budi terpasang alat dan oksigen.

Baca juga: Cerita Korban Kebakaran Menteng, Tak Sempat Selamatkan Perhiasan Warisan hingga Tak Bisa Sekolah

Alhasil, Budi saat itu harus melepaskan seluruh alat dan menggotong istrinya menggunakan tempat tidur sekaligus.

"Istri itu kan sudah engga bisa berdiri, saya bilang "Bu maaf ya saya lepaskan alatnya". Untungnya ada tetangga yang datang bantu kami keluarkan angkat sekaligus dengan kasur," kisahnya.

Setelah mengeluarkan istrinya, Budi berniat untuk mengambil alat-alat yang dipakai istrinya saat sakit, namun dihalangi oleh petugas pemadam kebakaran karena rumah sudah dalam kondisi tidak memungkinkan.

Warga gotong royong bersihkan sisa-sisa kebakaran di jalan Trenggulun Menteng, Senin (16/7/2018).KOMPAS.com/ RYANA ARYADITA UMASUGI Warga gotong royong bersihkan sisa-sisa kebakaran di jalan Trenggulun Menteng, Senin (16/7/2018).

Surat-surat terbakar, perawatan istri ditolak RS

Lelaki yang menjabat sebagai ketua RT di RT 04 RW 10 ini kemudian membawa istrinya menuju Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM), Salemba, Jakarta Pusat. Namun menurut Budi, istrinya ditolak oleh pihak RS.

Pihak RS mengatakan harus ada berkas seperti KTP dan Kartu Keluarga (KK) untuk bisa dirawat.

"Sedangkan semua berkas dan surat saya hangus. Untungnya saya ingat ada KTP istri di dompet di saku saya, tapi tetap engga bisa karena harus ada KK," ungkapnya sambil berlinang air mata.

Budi tak putus asa, Ia kemudian meminta bantuan Lurah Menteng dan pejabat kecamatan untuk bisa membantu. Tak lama setelah itu, Ia mendengar kabar baik bahwa sang Istri bisa dibawa dan dirawat di RS Tarakan.

"Alhamdullillah saya dibantuin Lurah dan orang-orang kecamatan, sekarang istri dirawat di RS Tarakan," tutur Budi.

Baca juga: Kebakaran di Sunter Agung Diduga karena Ledakan Tabung Gas dari Kompor yang Ditinggal ke Pasar

Halaman:

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

UPRS IV: Banyak Oknum yang Mengatasnamakan Pengelola dalam Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru

UPRS IV: Banyak Oknum yang Mengatasnamakan Pengelola dalam Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru

Megapolitan
9 Jam Berdarah: RN Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper lalu Dibuang ke Pinggir Jalan di Cikarang

9 Jam Berdarah: RN Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper lalu Dibuang ke Pinggir Jalan di Cikarang

Megapolitan
Seorang Remaja Tenggelam di Kali Ciliwung, Diduga Terseret Derasnya Arus

Seorang Remaja Tenggelam di Kali Ciliwung, Diduga Terseret Derasnya Arus

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 2 Mei 2024, dan Besok: Malam Ini Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 2 Mei 2024, dan Besok: Malam Ini Hujan Petir

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Mobil Terbakar di Tol Japek Arah Cawang | Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi Ditangkap

[POPULER JABODETABEK] Mobil Terbakar di Tol Japek Arah Cawang | Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi Ditangkap

Megapolitan
Perjuangkan Peningkatan Upah Buruh, Lia dan Teman-temannya Rela ke Jakarta dari Cimahi

Perjuangkan Peningkatan Upah Buruh, Lia dan Teman-temannya Rela ke Jakarta dari Cimahi

Megapolitan
Cerita Suratno, Buruh yang Khawatir Uang Pensiunnya Berkurang karena UU Cipta Kerja

Cerita Suratno, Buruh yang Khawatir Uang Pensiunnya Berkurang karena UU Cipta Kerja

Megapolitan
Pembunuh Perempuan Dalam Koper Tak Melawan Saat Ditangkap Polisi di Palembang

Pembunuh Perempuan Dalam Koper Tak Melawan Saat Ditangkap Polisi di Palembang

Megapolitan
Said Iqbal Minta Prabowo Hapus UU Cipta Kerja Klaster Ketenagakerjaan

Said Iqbal Minta Prabowo Hapus UU Cipta Kerja Klaster Ketenagakerjaan

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Ajak Korban Masuk ke Kamar Hotel di Bandung

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Ajak Korban Masuk ke Kamar Hotel di Bandung

Megapolitan
Said Iqbal: Upah Buruh di Jakarta yang Ideal Rp 7 Juta Per Bulan

Said Iqbal: Upah Buruh di Jakarta yang Ideal Rp 7 Juta Per Bulan

Megapolitan
Ikut Demo May Day 2024, Buruh Wanita Rela Panas-panasan demi Memperjuangkan Upah yang Layak

Ikut Demo May Day 2024, Buruh Wanita Rela Panas-panasan demi Memperjuangkan Upah yang Layak

Megapolitan
Dua Orang Terluka Imbas Kecelakaan di Tol Jakarta-Cikampek

Dua Orang Terluka Imbas Kecelakaan di Tol Jakarta-Cikampek

Megapolitan
Korban Kedua yang Tenggelam di Sungai Ciliwung Ditemukan Tewas 1,2 Kilometer dari Lokasi Kejadian

Korban Kedua yang Tenggelam di Sungai Ciliwung Ditemukan Tewas 1,2 Kilometer dari Lokasi Kejadian

Megapolitan
Rayakan 'May Day Fiesta', Massa Buruh Mulai Padati Stadion Madya GBK

Rayakan "May Day Fiesta", Massa Buruh Mulai Padati Stadion Madya GBK

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com