Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Korban Kebakaran Menteng, Tak Sempat Selamatkan Perhiasan Warisan hingga Tak Bisa Sekolah

Kompas.com - 16/07/2018, 17:13 WIB
Ryana Aryadita Umasugi,
Dian Maharani

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Sejumlah korban kebakaran di Jalan Tenggulun Menteng, Jakarta Pusat mengaku tak bisa menyelamatkan harta benda saat rumah-rumahnya dilalap si jago merah pada Sabtu (14/7/2018).

Rusmini salah satunya. Siang itu Ia tengah bercengkrama dengan dua warga lainnya di ujung gang rumah. Ketika hendak balik ke rumah, ternyata rumahnya ikut terbakar.

"Pas balik-balik udah hampir habis mba, mau masuk juga sudah takut. Untungnya, dua anak saya lagi main, suami lagi kerja. Jadi memang engga ada yang di rumah," ujar Rusmini dengan raut sedihnya saat ditemui Kompas.com.

Ia merasa sangat menyesal karena tak bisa menyelamatkan sepasang perhiasan emas peninggalan almarhum ibunya.

"Semua barang saya habis mbak, hampir semua warga disini juga sama barangnya habis. Emas peninggalan satu-satunya dari almarhum ibu enggak bisa saya selamatkan juga," kata Rusmini.

Baca juga: Tenda Pengungsian dan Dapur Umum Didirikan di Lokasi Kebakaran Menteng

Warga lainnya, Dian Solawati merasa sangat sedih lantaran seluruh surat-surat pentingnya tak bisa diselamatkan. Seragam sekolah anaknya yang akan masuk ke jenjang SMP, pada hari ini, bahkan ikut dilalap api.

"Jangankan seragam sekolah, surat-surat juga enggak selamat. Padahal anak saya habis beli seragam, pakai KJP (Kartu Jakarta Pintar) rencana kan hari ini masuk, tapi sudah kejadian," tutur Dian.

Ibu 3 orang anak ini, berharap agar pemerintah bisa membantunya mengurus surat-surat penting terutama terkait kepentingan anaknya bersekolah.

"Saya berharap bisa dibantu, kalau saya mah enggak apa-apa. Tapi buat anak saya, pada sekolah kasihan, itu paling penting," harapnya.

Beda lagi dengan Rohman, lelaki paruh baya ini sedang tidak berada di rumah saat kejadian tersebut. Pasalnya Rohman sedang menjajakan dagangan di tempat lain ketika kebakaran berlangsung.

Baca juga: Warga Bersihkan Sisa-sisa Kebakaran di Menteng

Saat itu, dirinya dikabari oleh sang istri bahwa rumah yang telah ditempatinya selama 13 tahun sudah luluh lantak.

"Istri telepon nangis-nangis, saya sudah bingung. Dia bilang cuma kebawa surat-surat barang, yang lain enggak ada," tutur Rohman.

Kini, Rohman beserta seluruh korban untuk sementara waktu menginap dan tidur di tenda pengungsian yang disediakan oleh Dinas Sosial.

Bahan makanan serta pakaian karena mendapat bantuan dari beberapa organisasi seperti Palang Merah Indonesia (PMI), Taruna Siaga Bencana (Tagana), dan FPI.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Golkar: Elektabilitas Bukan Jadi Indikator Utama untuk Pilih Cagub DKI

Golkar: Elektabilitas Bukan Jadi Indikator Utama untuk Pilih Cagub DKI

Megapolitan
Polisi Periksa 13 Saksi dalam Kasus Anggota Polisi yang Tembak Kepalanya Sendiri

Polisi Periksa 13 Saksi dalam Kasus Anggota Polisi yang Tembak Kepalanya Sendiri

Megapolitan
Nestapa Agus, Tak Dapat Bantuan Pemerintah dan Hanya Andalkan Uang Rp 100.000 untuk Hidup Sebulan

Nestapa Agus, Tak Dapat Bantuan Pemerintah dan Hanya Andalkan Uang Rp 100.000 untuk Hidup Sebulan

Megapolitan
Ogah Bayar Rp 5.000, Preman di Jatinegara Rusak Gerobak Tukang Bubur

Ogah Bayar Rp 5.000, Preman di Jatinegara Rusak Gerobak Tukang Bubur

Megapolitan
Kapolres Jaksel: Brigadir RAT Diduga Bunuh Diri karena Ada Masalah Pribadi

Kapolres Jaksel: Brigadir RAT Diduga Bunuh Diri karena Ada Masalah Pribadi

Megapolitan
Polisi: Mobil Alphard yang Digunakan Brigadir RAT Saat Bunuh Diri Milik Kerabatnya

Polisi: Mobil Alphard yang Digunakan Brigadir RAT Saat Bunuh Diri Milik Kerabatnya

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Warga yang 'Numpang' KTP Jakarta Protes NIK-nya Dinonaktifkan | Polisi Sita Senpi dan Alat Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

[POPULER JABODETABEK] Warga yang "Numpang" KTP Jakarta Protes NIK-nya Dinonaktifkan | Polisi Sita Senpi dan Alat Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

Megapolitan
Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com