Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Suporter Persitara Usulkan Lokasi Pertandingan Liga 3 Zona DKI Dipindah

Kompas.com - 06/08/2018, 17:42 WIB
Ardito Ramadhan,
Kurnia Sari Aziza

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Suporter klub sepakbola Persitara Jakarta Utara NJ Mania mengusulkan lokasi pertandingan kompetisi Liga 3 zona DKI Jakarta dipindah dari Lapangan Sepakbola Brigif Kalisari, Pasar Rebo, Jakarta Timur.

Ketua Umum NJ Mania Farid mengatakan, pemindahan lokasi perlu dilakukan untuk menghindari tawuran antara suporter dan warga seperti yang terjadi pada Sabtu (4/8/2018).

Ia menyebut, lokasi pertandingan di Kalisari dapat menyebabkan kericuhan antara NJ Mania dan Jakmania, suporter klub Persija Jakarta.

Baca juga: Suporter Persitara Bantah Tawuran di Pasar Rebo Dipicu Penjarahan

"Jadi pertandigan ini sih saya minta dipindah karena dari awal saya sudah bilang dari 21 klub di DKI ini yang Liga 3 hanya Persitara yang punya basis suporter dan ada juga Persija Muda," kata Farid di TPU Budi Darma, Cilincing, Jakarta Utara, Senin (6/8/2018).

Farid menuturkan, kericuhan antara NJ Mania dan Jakmania yang hampir terjadi di Stadion Mako Brimob beberapa waktu lalu semestinya menjadi pelajaran.

Farid menyebut, pihaknya sudah mengusulkan pemindahan lokasi pertandingan kepada PSSI Asosiasi Provinsi DKI Jakarta selaku penyelenggara. Namun, tidak digubris.

Baca juga: Suporter dan Pengurus Persitara Iringi Pemakaman Korban Tawuran Pasar Rebo

"Untuk ke depan mungkin saya masih komunikasi dengan pihak kepolisian termasuk Pasar Rebo kalau memang masih di situ," ujarnya. 

Dua stadion yang diusulkan menjadi lokasi pertandingan oleh NJ Mania adalah Stadion Tugu dan Lapangan Babek, Jakarta Utara.

"Ini kan untuk menghindari, bukan kami mencari keuntungan, kami bukan seperti itu. (Jalan Raya Bogor) ini jalur neraka, perseteruan kami dari 2006 dengan The Jak ini kami enggak tutupin, contoh di perjalanan ada riak-riak," kata Farid. 

Baca juga: Suporter Persitara Korban Tawuran di Pasar Rebo Dimakamkan Hari Ini

Tawuran terjadi di kawasan Pasar Rebo, Jakarta Timur, Sabtu (4/8/2018), ketika rombongan NJ Mania hendak menuju Lapangan Brigif Kalisari menyaksikan laga Liga 3 menghadapi ABC Wirayuda.

Akibat tawuran tersebut, satu orang suporter Persitara tewas dan tiga orang lainnya mengalami luka bacok.

Kapolres Metro Jakarta Timur Kombes Yoyon Tony Surya Putra mengatakan, tawuran disebabkan suporter Persitara yang menjarah dagangan warga.

Baca juga: Imbas Bentrokan Suporter dengan Warga, Persitara Terancam Sanksi Berat

Namun, Farid membantah pernyataan tersebut. Ia mengatakan, tawuran terjadi akibat pelemparan batu yang dilakukan terhadap rombongan NJ Mania.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi 'Penindakan'

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi "Penindakan"

Megapolitan
Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Megapolitan
Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Megapolitan
Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Megapolitan
Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Megapolitan
Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Megapolitan
Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Megapolitan
Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Megapolitan
Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Megapolitan
Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Megapolitan
Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Megapolitan
Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com