Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Nilai Barang Sitaan BPOM di Balaraja Setara 285 Unit Rumah Bersubsidi

Kompas.com - 07/08/2018, 16:39 WIB
Aswab Nanda Pratama,
Ervan Hardoko

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com -  Pada Senin (6/8/2018), Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) menggerebek kawasan pergudangan Surya Balaraja, Serang, Banten yang digunakan menjadi tempat penyimpanan kosmetik dan obat tradisional ilegal.

Penggerebekan tersebut merupakan pengembangan dari temuan BPOM DKI Jakarta di kawasan Kapuk Muara, Jakarta Utara pada Juli lalu.

Di Balaraja ini, BPOM menemukan 3.830 tong bahan baku krim kosmetik, ribuan item produk kosmetik ilegal dan kedaluarsa, serta ribuan produk jadi obat tradisional ilegal atau yang mengandung bahan kimia obat.

Baca juga: BPOM Gerebek Pabrik Kosmetik dan Obat Ilegal di Balaraja

Selain itu terdapat 148 rol kemasan primer kosmetik yang jika ditotal seluruhnya bernilai lebih dari Rp 41,5 miliar.

Untuk memudahkan Anda membayangkan sebanyak apakah Rp 41,5 miliar itu maka Kompas.com membuat perbandingannya.

Misalnya, jika nilai uang tersebut digunakan untuk membeli rumah bersubsidi maka berapa banyak rumah bisa dibeli?

Menurut laman rumahsubsidi.pu.go.id dijelaskan masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) bisa memiliki rumah bersubsidi yang dibangun Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat.

Untuk wilayah Jabodetabek pemerintah mematok harga rumah bersubsidi sebesar Rp148,5 juta per unitnya.

Sehingga nilai barang sitaan BPOM di Balaraja bisa untuk membeli rumah bersubsidi sebanyak 285 unit di Jabodetabek.

Atau jika tak ingin membeli rumah bersubsidi maka uang sebesar Rp 41,5 miliar bisa dikonversi menjadi 2.721 unit sepeda motor Honda Beat terbaru yang di pasaran dijual dengan harga Rp 15,2 juta.

Baca juga: BPOM DKI Gerebek Gudang Alat Kosmetik Ilegal di Kapuk Muara

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Megapolitan
Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi 'Penindakan'

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi "Penindakan"

Megapolitan
Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Megapolitan
Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Megapolitan
Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Megapolitan
Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Megapolitan
Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Megapolitan
Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Megapolitan
Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Megapolitan
Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Megapolitan
Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Megapolitan
Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com