Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jelang HUT RI, Pedagang Bendera Ini Raup Keuntungan hingga Rp 5 Juta Per Hari

Kompas.com - 13/08/2018, 13:44 WIB
Dean Pahrevi,
Icha Rastika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Jelang perayaan hari kemerdekaan Republik Indonesia, 17 Agustus, pedagang musiman bendera merah-putih dan pernak-pernik khas kemerdekaan di Pasar Jatinegara, Jakarta Timur kebanjiran pembeli.

Arief (19), seorang pedagang pernak-pernik khas hari kemerdekaan, mengaku bisa mendapatkan keuntungan hingga Rp 7 juta rupiah per harinya.

"Ya rata-rata Rp 5 juta-Rp 7 juta lah per hari iti sudah bersih, sehari bisa 20-40 kodi habis, ya lumayan," kata Arief kepada Kompas.com, Senin (13/8/2018).

Baca juga: Sambut HUT Ke-73 RI dan Asian Games, Bendera Merah Putih Sepanjang 250 Meter Diarak di Parepare

Arief yang berasal dari Cirebon ini menjual pernak-pernik khas hari kemerdekaan seperti bendera, umbul-umbul, dan bekron.

Pernak-pernik tersebut dipesan langsung dari rumah produksi khusus pernak-pernik hari kemerdekaan di Cirebon.

"Sekali pesan di produksi yang di Cirebon bisa 600 kodi buat semua jenis, kayak umbul-umbul, bendera, bekron," ujar dia.

Bisa sampai Rp 100 juta

Arief juga mengatakan, hasil penjualannya hingga tanggal 17 Agustus tiap tahunnya bisa mencapai lebih dari Rp 100 juta.

Itu jika ia berjualan sejak 17 Juli. Pada tahun 2017 misalnya, Arief mengaku dapat untung hingga Rp 110 juta.

Arief (19) pedagang pernak-pernik khas hari kemerdekaan di Pasar Jatinegara, Jakarta Timur, Senin (13/8/2018).KOMPAS.com/ DEAN PAHREVI Arief (19) pedagang pernak-pernik khas hari kemerdekaan di Pasar Jatinegara, Jakarta Timur, Senin (13/8/2018).

Pembeli kebanyakan berasal dari perorangan dan panitia hari kemerdekaan di berbagai daerah. Ada juga pembeli borongan dari berbagai perusahaan.

Pendapatan Arief juga berasal dari anak-anak buahnya yang disebar ke daerah Jakarta dan Bekasi untuk menjual pernak-pernik khas hari kemerdekaan di jalan-jalan.

"Lumayan Bang, di jalanan ada 8 di sini 7, sistem mereka belanja ke kita, kalau enggak habis, dibalikin," ujar dia.

Banyak saingan

Meskipun mendapatkan keuntungan hingga Rp 100 juta tahun lalu, Arief mengatakan bahwa tahun ini penjualannya berkurang. Sebab, kata dia, tahun ini penjual barang seperti yang dijualnya bertambah banyak.

"Makin banyak penjual soalnya. Aksesoris yang jual makin banyak. Dibanding tahun lalu banyakan tahun ini jadi ya ngaruh ke pendapatan," ucap dia.

Baca juga: Polisi Merauke Bagi Bendera ke Rumah Warga yang Belum Kibarkan Merah Putih

Sebagai pedagang musiman, Arief juga kehilangan pembeli saat hari kemerdekaan telah berlalu. Setiap yahun, dagangannya yang tersisa akan disimpan untuk dijual lagi tahun depan.

"Dukanya barangnya masih banyak jadi disimpan buat tahun depan, berkodi-kodi lah sisanya segudang itu penuhnya," kata Arief.

Meski banyak barang yang tidak terjual, Arief tetap bersyukur akan keuntungan yang didapatnya selama sebulan berjualan pernak-pernik khas hari kemerdekaan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Rumah TKP Brigadir RAT Bunuh Diri Pernah Dimiliki Fahmi Idris, Lalu Kini Dihuni Bos Tambang

Rumah TKP Brigadir RAT Bunuh Diri Pernah Dimiliki Fahmi Idris, Lalu Kini Dihuni Bos Tambang

Megapolitan
Cara Daftar Online Urus KTP dan KK di Tangsel

Cara Daftar Online Urus KTP dan KK di Tangsel

Megapolitan
Preman Perusak Gerobak Bubur di Jatinegara adalah Warga Setempat

Preman Perusak Gerobak Bubur di Jatinegara adalah Warga Setempat

Megapolitan
Polisi Kantongi Identitas Preman Perusak Gerobak Bubur Pakai Celurit di Jatinegara

Polisi Kantongi Identitas Preman Perusak Gerobak Bubur Pakai Celurit di Jatinegara

Megapolitan
Preman Penghancur Gerobak Bubur di Jatinegara Masih Buron

Preman Penghancur Gerobak Bubur di Jatinegara Masih Buron

Megapolitan
Jambret Beraksi di Depan JIS, Salah Satu Pelaku Diduga Wanita

Jambret Beraksi di Depan JIS, Salah Satu Pelaku Diduga Wanita

Megapolitan
Kondisi Terkini TKP Brigadir RAT Bunuh Diri: Sepi dan Dijaga Polisi

Kondisi Terkini TKP Brigadir RAT Bunuh Diri: Sepi dan Dijaga Polisi

Megapolitan
Wanita Jatuh ke Celah Peron dan Gerbong KRL di Stasiun Manggarai

Wanita Jatuh ke Celah Peron dan Gerbong KRL di Stasiun Manggarai

Megapolitan
Tepergok Curi Motor di Kelapa Gading, Pelaku Tembaki Sekuriti dengan Airsoft Gun

Tepergok Curi Motor di Kelapa Gading, Pelaku Tembaki Sekuriti dengan Airsoft Gun

Megapolitan
Kompolnas Tetap Dorong Brigadir RAT Diotopsi: Untuk Memperjelas Penyebab Kematian

Kompolnas Tetap Dorong Brigadir RAT Diotopsi: Untuk Memperjelas Penyebab Kematian

Megapolitan
Bule AS Terkesan dengan KRL Jakarta: Lebih Bagus dan Bersih dari Subway New York dan Chicago

Bule AS Terkesan dengan KRL Jakarta: Lebih Bagus dan Bersih dari Subway New York dan Chicago

Megapolitan
Kompolnas Dorong Penyelidikan dan Penyidikan Kasus Bunuh Diri Brigadir RAT Secara Profesional

Kompolnas Dorong Penyelidikan dan Penyidikan Kasus Bunuh Diri Brigadir RAT Secara Profesional

Megapolitan
Tak Terkait SARA, Perusakan Gerobak Bubur di Jatinegara Murni Aksi Premanisme

Tak Terkait SARA, Perusakan Gerobak Bubur di Jatinegara Murni Aksi Premanisme

Megapolitan
Polisi Bubarkan Pemuda yang Nongkrong Hingga Larut Malam di Jakut Demi Hindari Tawuran

Polisi Bubarkan Pemuda yang Nongkrong Hingga Larut Malam di Jakut Demi Hindari Tawuran

Megapolitan
Dua Pemuda Terjerat Pinjol Pilih Merampok, Berakhir Dipenjara dengan Ancaman Hukuman 12 Tahun

Dua Pemuda Terjerat Pinjol Pilih Merampok, Berakhir Dipenjara dengan Ancaman Hukuman 12 Tahun

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com