Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Velodrome Rawamangun Gunakan Kayu Siberia dan Atap Membran Hemat Energi

Kompas.com - 15/08/2018, 13:10 WIB
Jessi Carina,
Egidius Patnistik

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Project Manajer PT Jakpro Iwan Takwin mengemukakan, salah satu  keunggulan Jakarta International Velodrome di Rawamangun, Jakarta Timur, yang diklaim terbaik di Asia, adalah kualitas material yang digunakan. Iwan mengatakan, salah satu material untuk trek sepeda di velodrome itu diimpor langsung dari Siberia.

"Material fasilitas yang spesifik adalah treknya dengan panjang 250 meter, lebar 7 meter itu terbuat dari kayu Siberia," ujar Iwan di Jakarta International Velodrome, Rabu (15/8/2018).

Kayu Siberia dipilih karena memiliki tekstur yang lebih lentur dan halus, sesuai standar yang ditentukan Union Cycliste Internationale (UCI).

Keunikan lainnya adalah atap membran yang menaungi velodrome. Iwan mengatakan atap membran itu membuat velodrome menjadi hemat energi. Sebab pada siang hari atlet dapat berlatih dengan menggunakan cahaya alami.

Baca juga: Alasan Lintasan Balap Sepeda Velodrome Pakai Kayu Siberia Dibanding Kayu Merbau

"Jadi saat ini atlet latihan tanpa menggunakan fasilitas lampu," kata dia.

Selain itu, velodrome terse ut memiliki sistem yang menjaga kelembapan udara maksimal 70 persen. Jika sudah lebih dari batas, sistem itu akan aktif untuk menurunkan tingkat kelembapannya.

"Itu supaya material kayu bisa bertahan 30 tahun lebih, sehingga bisa digunakan sesuai standar UCI," ujar Iwan.

Pembangunan velodrome itu memakan waktu sekitar 23 bulan dengan nilai investasi Rp 655 miliar. Kapasitasnya bisa menampung sekitar 3.000 sampai 5.000 orang.

Velodrome tersebut sudah mendapatkan sertifikasi dari UCI dengan kategori 1 atau tertinggi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

3 Kapal Nelayan di Muara Baru Terbakar akibat Mesin Pendingin Ikan Meledak

3 Kapal Nelayan di Muara Baru Terbakar akibat Mesin Pendingin Ikan Meledak

Megapolitan
Jelang Pilkada 2024, Demokrat Ungkap Kriteria yang Cocok Jadi Cagub Jakarta

Jelang Pilkada 2024, Demokrat Ungkap Kriteria yang Cocok Jadi Cagub Jakarta

Megapolitan
Upaya Mencari Titik Terang Kasus Junior Tewas di Tangan Senior STIP

Upaya Mencari Titik Terang Kasus Junior Tewas di Tangan Senior STIP

Megapolitan
Pelaku Pembunuhan Kakak Tiri di Medan Serahkan Diri ke Polresta Bogor

Pelaku Pembunuhan Kakak Tiri di Medan Serahkan Diri ke Polresta Bogor

Megapolitan
Cerita Warga Trauma Naik JakLingko, Tegur Sopir Ugal-ugalan Malah Diteriaki 'Gue Orang Miskin'...

Cerita Warga Trauma Naik JakLingko, Tegur Sopir Ugal-ugalan Malah Diteriaki "Gue Orang Miskin"...

Megapolitan
Pendisiplinan Tanpa Kekerasan di STIP Jakarta Utara, Mungkinkah?

Pendisiplinan Tanpa Kekerasan di STIP Jakarta Utara, Mungkinkah?

Megapolitan
STIP Didorong Ikut Bongkar Kasus Junior Tewas di Tangan Senior

STIP Didorong Ikut Bongkar Kasus Junior Tewas di Tangan Senior

Megapolitan
Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir di Minimarket dan Simalakama Jukir yang Beroperasi

Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir di Minimarket dan Simalakama Jukir yang Beroperasi

Megapolitan
Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior, Kuasa Hukum Berharap Ada Tersangka Baru Usai Pra-rekonstruksi

Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior, Kuasa Hukum Berharap Ada Tersangka Baru Usai Pra-rekonstruksi

Megapolitan
Cerita Farhan Kena Sabetan Usai Lerai Keributan Mahasiswa Vs Warga di Tangsel

Cerita Farhan Kena Sabetan Usai Lerai Keributan Mahasiswa Vs Warga di Tangsel

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini, 7 Mei 2024 dan Besok: Nanti Malam Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini, 7 Mei 2024 dan Besok: Nanti Malam Hujan Ringan

Megapolitan
Provokator Gunakan Petasan untuk Dorong Warga Tawuran di Pasar Deprok

Provokator Gunakan Petasan untuk Dorong Warga Tawuran di Pasar Deprok

Megapolitan
Tawuran Kerap Pecah di Pasar Deprok, Polisi Sebut Ulah Provokator

Tawuran Kerap Pecah di Pasar Deprok, Polisi Sebut Ulah Provokator

Megapolitan
Tawuran di Pasar Deprok Pakai Petasan, Warga: Itu Habis Jutaan Rupiah

Tawuran di Pasar Deprok Pakai Petasan, Warga: Itu Habis Jutaan Rupiah

Megapolitan
Sebelum Terperosok dan Tewas di Selokan Matraman, Balita A Hujan-hujanan dengan Kakaknya

Sebelum Terperosok dan Tewas di Selokan Matraman, Balita A Hujan-hujanan dengan Kakaknya

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com