Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Saat Ribuan Warga Kampanyekan "Laut Bukan Tempat Sampah"

Kompas.com - 19/08/2018, 19:18 WIB
Sherly Puspita,
Egidius Patnistik

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Minggu (19/8/2018) sore tadi, sebuah komunitas binaan Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti berjuluk Pandu Laut menggelar aksi bersih-bersih pesisir laut di 76 titik yang tersebar di seluruh Indonesia.

Direktur Econusa Melda Wita Sitompul mengatakan, acara yang akan diakhiri dengan aksi menghadap ke laut ini diikuti sekitar 20.000 peserta.

Ancol Timur di Jakarta Utara merupakan salah satu lokasi acara tersebut. Mulai pukul 12.00 WIB para peserta telah berkumpul di pesisir pantai itu.

Sekitar pukul 16.00 WIB para beserta berdiri di tepian pantai, mengenakan kaos putih, memegang bendera, dan mengarahkan pandangannya ke arah laut. Sambil memandang laut, mereka menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia Raya dengan lantang.

"Aksi ini juga dilakukan oleh peserta lain di titik-titik lainnya yang tersebar di Indonesia. Rangkaian acaranya sama, kami mengumpulkan sampah-sampah yang mengotori pantai lalu menggelar aksi menghadap laut," ujar Melda.

Baca juga: Berkarung-karung Sampah Plastik Diangkat dari Kedalaman Teluk Gorontalo

Menurut dia, aksi itu digagas untuk menyambut hari ulang tahun kemerdekaan ke 73 Indonesia.

Setelah diresmikan Menteri Susi beberapa bulan lalu, gerakan Menghadap Laut itu merupakan gerakan kepedulian laut terbesar yang pernah ada di Indonesia yang dilakukan secara sukarela.

"Acara ini melibatkan lebih dari 20.000 orang dipimpin oleh Ibu Susi Pudjiastuti bersama 341 mitra yang terdiri dari kelompok masyarakat, komunitas masyarakat adat, nelayan, mahasiswa dan kelompok-kelompok pemerhati lingkungan termasuk kelompok swasta pelaku wisata, musisi, seniman dan publik figure lainnya," sebut Melda.

Ia mengatakan, melalui acara itu pihaknya ingin mengampanyekan kepada seluruh rakyat Indonesia untuk sadar akan kebersihan laut dengan tak menggunakan bahan plastik secara berlebih dan barang yang sulit terurai lainnya lalu membuangnya ke laut.

"Banyak anak juga yang ikut kegiatan ini. Kami tidak menghakimi sampah ini dari siapa, lalu berasal dari mana. Kami hanya ingin sadarkan mereka, jangan-jangan sampah yang mereka pungut sekarang adalah sampah yang mereka buang beberapa waktu lalu dan mencemari lingkungan," paparnya.

Menurut Melda, pihaknya telah bekerjasama dengan Dinas Lingkungan Hidup setempat untuk membantu proses pembuangan sampah-sampah yang telah terkumpul.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kronologi Perempuan di Jaksel Jadi Korban Pelecehan Payudara, Pelaku Diduga Pelajar

Kronologi Perempuan di Jaksel Jadi Korban Pelecehan Payudara, Pelaku Diduga Pelajar

Megapolitan
Masuk Rumah Korban, Pria yang Diduga Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Jakbar Ngaku Salah Rumah

Masuk Rumah Korban, Pria yang Diduga Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Jakbar Ngaku Salah Rumah

Megapolitan
Cegah Penyebaran Penyakit Hewan Kurban, Pemprov DKI Perketat Prosedur dan Vaksinasi

Cegah Penyebaran Penyakit Hewan Kurban, Pemprov DKI Perketat Prosedur dan Vaksinasi

Megapolitan
Viral Video Gibran, Bocah di Bogor Menangis Minta Makan, Lurah Ungkap Kondisi Sebenarnya

Viral Video Gibran, Bocah di Bogor Menangis Minta Makan, Lurah Ungkap Kondisi Sebenarnya

Megapolitan
Kriteria Sosok yang Pantas Pimpin Jakarta bagi Ahok, Mau Buktikan Sumber Harta sampai Menerima Warga di Balai Kota

Kriteria Sosok yang Pantas Pimpin Jakarta bagi Ahok, Mau Buktikan Sumber Harta sampai Menerima Warga di Balai Kota

Megapolitan
Sedang Jalan Kaki, Perempuan di Kebayoran Baru Jadi Korban Pelecehan Payudara

Sedang Jalan Kaki, Perempuan di Kebayoran Baru Jadi Korban Pelecehan Payudara

Megapolitan
Polisi Tangkap Aktor Epy Kusnandar Terkait Penyalahgunaan Narkoba

Polisi Tangkap Aktor Epy Kusnandar Terkait Penyalahgunaan Narkoba

Megapolitan
Pemprov DKI Jakarta Bakal Cek Kesehatan Hewan Kurban Jelang Idul Adha 1445 H

Pemprov DKI Jakarta Bakal Cek Kesehatan Hewan Kurban Jelang Idul Adha 1445 H

Megapolitan
Pekerja yang Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan Disebut Sedang Bersihkan Talang Air

Pekerja yang Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan Disebut Sedang Bersihkan Talang Air

Megapolitan
Setuju Jukir Ditertibakan, Pelanggan Minimarket: Kalau Enggak Dibayar Suka Marah

Setuju Jukir Ditertibakan, Pelanggan Minimarket: Kalau Enggak Dibayar Suka Marah

Megapolitan
Bercak Darah Masih Terlihat di Lokasi Terjatuhnya Pekerja dari Atap Stasiun LRT Kuningan

Bercak Darah Masih Terlihat di Lokasi Terjatuhnya Pekerja dari Atap Stasiun LRT Kuningan

Megapolitan
Pekerja Proyek Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan, Diduga Tak Pakai Alat Pengaman

Pekerja Proyek Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan, Diduga Tak Pakai Alat Pengaman

Megapolitan
Pendaftar Masih Kurang, Perekrutan Anggota PPS di Jakarta untuk Pilkada 2024 Diperpanjang

Pendaftar Masih Kurang, Perekrutan Anggota PPS di Jakarta untuk Pilkada 2024 Diperpanjang

Megapolitan
Pekerja Proyek Diduga Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan

Pekerja Proyek Diduga Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan

Megapolitan
25 Warga Depok Tertipu Investasi Emas 'Bodong', Total Kerugian Capai Rp 6 Miliar

25 Warga Depok Tertipu Investasi Emas "Bodong", Total Kerugian Capai Rp 6 Miliar

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com