Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bocah 2 Tahun Dianiaya Ayah Tirinya hingga Koma

Kompas.com - 23/08/2018, 19:45 WIB
Ardito Ramadhan,
Icha Rastika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Seorang anak berusia 2 tahun berinisial AAP menjadi korban penganiayaan yang dilakukan ayah tirinya pada Rabu (22/8/2018) siang di rumahnya di kawasan Sukapura, Jakarta Utara.

Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Utara AKBP Febriansyah mengatakan, saat ini AAP mengalami koma dan dirawat di Ruang PICU Anak RSUD Koja.

"Saat ini korban masih dalam keadaan tidak sadar dan sekarang dirujuk di Rumah Sakit koja Blok D Lantai 8 Ruang PICU anak," kata Febriansyah, Kamis (23/8/2018).

Baca juga: Diduga Aniaya Kekasihnya, Alumni IPDN Dibekuk Polisi

Febriansyah menyampaikan, penganiayaan terjadi saat AAP berada di rumahnya bersama sang ayah tiri yang bernama Adrianus (26 tahun). Saat itu, ibu AAP tengah diminta ke luar untuk membeli makanan.

"Tersangka melakukan tindakan penganiayaan dengan cara memukul korban berkali-kali ke arah kepala sehingga korban sampai lemas dan tidak sadarkan diri," kata Febriansyah.

Karena panik, Adrianus membawa AAP ke kamar mandi dan menyiramnya dengan air supaya cepat sadar.

Namun, hasilnya nihil. Ia pun membawa AAP ke RS Islam Sukapura agar mendapatkan pertolongan pertama.

Baca juga: Sakit Hati Dituduh Main Perempuan, Sekuriti Aniaya Tunangannya

Setelah itu, AAP dirujuk ke RSUD Koja untuk perawatan lebih lanjut. Adapun Adrianus sudah diamankan di Mapolres Metro Jakarta Utara.

"Saat ini masih dalam proses pemeriksaan, kita masih belum tahu motifnya," ujar Febriansyah.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kecelakaan di UI, Saksi Sebut Mobil HRV Berkecepatan Tinggi Tabrak Bus Kuning

Kecelakaan di UI, Saksi Sebut Mobil HRV Berkecepatan Tinggi Tabrak Bus Kuning

Megapolitan
Polisi Periksa 10 Saksi Kasus Tewasnya Siswa STIP yang Diduga Dianiaya Senior

Polisi Periksa 10 Saksi Kasus Tewasnya Siswa STIP yang Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Diduga Ngebut, Mobil Tabrak Bikun UI di Hutan Kota

Diduga Ngebut, Mobil Tabrak Bikun UI di Hutan Kota

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Tinggalkan Mayat Korban di Kamar Hotel

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Tinggalkan Mayat Korban di Kamar Hotel

Megapolitan
Siswa STIP Dianiaya Senior di Sekolah, Diduga Sudah Tewas Saat Dibawa ke Klinik

Siswa STIP Dianiaya Senior di Sekolah, Diduga Sudah Tewas Saat Dibawa ke Klinik

Megapolitan
Terdapat Luka Lebam di Sekitar Ulu Hati Mahasiswa STIP yang Tewas Diduga Dianiaya Senior

Terdapat Luka Lebam di Sekitar Ulu Hati Mahasiswa STIP yang Tewas Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Dokter Belum Visum Jenazah Mahasiswa STIP yang Tewas akibat Diduga Dianiaya Senior

Dokter Belum Visum Jenazah Mahasiswa STIP yang Tewas akibat Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Polisi Pastikan RTH Tubagus Angke Sudah Bersih dari Prostitusi

Polisi Pastikan RTH Tubagus Angke Sudah Bersih dari Prostitusi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Diduga akibat Dianiaya Senior

Mahasiswa STIP Tewas Diduga akibat Dianiaya Senior

Megapolitan
Berbeda Nasib dengan Chandrika Chika, Rio Reifan Tak Akan Dapat Rehabilitasi Narkoba

Berbeda Nasib dengan Chandrika Chika, Rio Reifan Tak Akan Dapat Rehabilitasi Narkoba

Megapolitan
Lansia Korban Hipnotis di Bogor, Emas 1,5 Gram dan Uang Tunai Jutaan Rupiah Raib

Lansia Korban Hipnotis di Bogor, Emas 1,5 Gram dan Uang Tunai Jutaan Rupiah Raib

Megapolitan
Polisi Sebut Keributan Suporter di Stasiun Manggarai Libatkan Jakmania dan Viking

Polisi Sebut Keributan Suporter di Stasiun Manggarai Libatkan Jakmania dan Viking

Megapolitan
Aditya Tak Tahu Koper yang Dibawa Kakaknya Berisi Mayat RM

Aditya Tak Tahu Koper yang Dibawa Kakaknya Berisi Mayat RM

Megapolitan
Kadishub DKI Jakarta Tegaskan Parkir di Minimarket Gratis

Kadishub DKI Jakarta Tegaskan Parkir di Minimarket Gratis

Megapolitan
Koper Pertama Kekecilan, Ahmad Beli Lagi yang Besar untuk Masukkan Jenazah RM

Koper Pertama Kekecilan, Ahmad Beli Lagi yang Besar untuk Masukkan Jenazah RM

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com