Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kemeriahan Warga Marunda Menyambut Puji Lestari, Peraih Emas Asian Games...

Kompas.com - 31/08/2018, 05:00 WIB
Ardito Ramadhan,
Robertus Belarminus

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Atlet panjat tebing peraih medali emas dan perak Asian Games 2018, Puji Lestari, disambut meriah ketika kembali ke rumahnya di kawasan Marunda, Jakarta Utara, Kamis (30/8/2018).

Setelah memenangkan dua medali dalam pesta olahraga yang digelar di Jakarta dan Palembang tersebut, Puji kini bak selebriti.

Kedatangannya di Marunda diarak oleh warga dan disambut ratusan warga yang menunggunya.

Puji lebih dahulu mendatangi Kantor Lurah Marunda pada Kamis siang, usai mengikuti wawancara di sebuah stasiun televisi.

Baca juga: Ditawari Jadi PNS, Puji Lestari Masih Ingin Fokus Kejar Prestasi

Kedatangannya di Kantor Lurah Marunda disambut langsung oleh Lurah Marunda Hilda Damayanti beserta jajarannya. Hilda pun mengalungi kalungan bunga ke leher Puji.

"Kami warga Marunda merasa bangga atas prestasi yang telah diukir warga Marunda dalam mengharumkan nama Indonesia," kata Hilda.

Atlet panjat tebing Puji Lestari saat diarak menuju rumahnya di kawasan Marunda, Kamis (30/8/2018).KOMPAS.com/Ardito Ramadhan D Atlet panjat tebing Puji Lestari saat diarak menuju rumahnya di kawasan Marunda, Kamis (30/8/2018).

Setelah mengikuti prosesi penyambutan di Kantor Lurah Marunda, Puji kemudian diajak naik ke mobil bak terbuka yang mengantar ke rumahnya.

Ia didampingi oleh Hilda dan sejumlah ibu-ibu yang tak berhenti memainkan musik rebana. Perjalanan Puji ditemani oleh belasan motor yang ditumpangi warga.

Sepanjang perjalanan, warga berkerumun di tepi jalan menyambut kedatangan Puji. Ada yang melambaikan tangan, dan ada pula yang merekam menggunakan kamera ponselnya.

Saking ramainya, rumah yang berjarak tak sampai dua kilometer dari Kantor Lurah Marunda itu mesti memakan waktu tempuh hingga 30 menit.

Baca juga: Lurah: Puji Lestari Pejuang Zaman Now, Contoh bagi Anak-anak Marunda

Setibanya di kediaman Puji, sambutan semakin meriah. Selain adanya kelompok musisi rebana lainnya, puluhan warga juga tumpah di halaman rumah Puji yang ukurannya tidak terlalu besar.

Warga yang berusia dewasa tampak berebut mengabadikan momen itu, sementara anak-anak kecil mendekati Puji dan mencium tangannya sambil mengucapkan kata selamat.

Atlet panjat tebing Puji Lestari saat diarak menuju rumahnya di kawasan Marunda, Kamis (30/8/2018).KOMPAS.com/Ardito Ramadhan D Atlet panjat tebing Puji Lestari saat diarak menuju rumahnya di kawasan Marunda, Kamis (30/8/2018).

Perempuan berusia 28 tahun itu mengaku tidak menyangka sambutan masyarakat di sekitarnya akan sebegitu meriah. Ia pun merasa berterima kasih atas dukungan mereka.

"Jujur saya kaget penyambutannya akan meriah seperti ini, terima kasih buat masyarakat semua yang sudah ikhlas mendoakan saya," kata Puji.

Baca juga: Sambut Puji Lestari, Lurah Bilang Warga Marunda Bangga

Puji menggondol dua medali dalam cabang panjat tebing Asian Games 2018 yang digelar di Palembang, Sumatera Selatan.

Ia memperoleh satu keping medali emas dari nomor speed relay putri dan satu keping medali perak dari nomor speed putri.

Kompas TV Tim panjat tebing Indonesia berhasil meraih 3 raihan medali di hari pertama cabang panjat tebing
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Ada 292 Aduan Terkait Pembayaran THR 2024 Lewat Website Kemenaker

Ada 292 Aduan Terkait Pembayaran THR 2024 Lewat Website Kemenaker

Megapolitan
Bantah Gonta-ganti Pengurus Tanpa Izin, Ketua RW di Kalideres: Sudah Bersurat ke Lurah

Bantah Gonta-ganti Pengurus Tanpa Izin, Ketua RW di Kalideres: Sudah Bersurat ke Lurah

Megapolitan
Pelaku Pelecehan Payudara Siswi di Bogor Diduga ODGJ, Kini Dibawa ke RSJ

Pelaku Pelecehan Payudara Siswi di Bogor Diduga ODGJ, Kini Dibawa ke RSJ

Megapolitan
Longsor di New Anggrek 2 GDC Depok, Warga: Sudah Hubungi Semua Pihak, Tidak Ada Jawaban

Longsor di New Anggrek 2 GDC Depok, Warga: Sudah Hubungi Semua Pihak, Tidak Ada Jawaban

Megapolitan
Cuaca Panas Ekstrem di Arab Saudi, Fahira Idris Minta Jemaah Haji Jaga Kondisi Fisik

Cuaca Panas Ekstrem di Arab Saudi, Fahira Idris Minta Jemaah Haji Jaga Kondisi Fisik

Megapolitan
Mahasiswa Dikeroyok di Tangsel, Setara Institute Minta Hentikan Narasi Kebencian Pemicu Konflik

Mahasiswa Dikeroyok di Tangsel, Setara Institute Minta Hentikan Narasi Kebencian Pemicu Konflik

Megapolitan
Khawatir Kalah karena Politik Uang, Hanya 1 Kader PKB Daftar Pilkada Bogor

Khawatir Kalah karena Politik Uang, Hanya 1 Kader PKB Daftar Pilkada Bogor

Megapolitan
Dari 11, 4 Aduan Pekerja di Jakarta Terkait Pembayaran THR 2024 Telah Ditindaklanjuti

Dari 11, 4 Aduan Pekerja di Jakarta Terkait Pembayaran THR 2024 Telah Ditindaklanjuti

Megapolitan
Ketum PITI Diperiksa Polisi Terkait Laporan Terhadap Pendeta Gilbert

Ketum PITI Diperiksa Polisi Terkait Laporan Terhadap Pendeta Gilbert

Megapolitan
Lurah di Kalideres Tak Masalah jika Digugat soal Penonaktifan Ketua RW, Yakin Keputusannya Tepat

Lurah di Kalideres Tak Masalah jika Digugat soal Penonaktifan Ketua RW, Yakin Keputusannya Tepat

Megapolitan
Polisi Selidiki Kepemilikan Pelat Putih Mobil Dinas Polda Jabar yang Kecelakaan di Tol MBZ

Polisi Selidiki Kepemilikan Pelat Putih Mobil Dinas Polda Jabar yang Kecelakaan di Tol MBZ

Megapolitan
Hanya 1 Kader Daftar Pilkada Bogor, PKB: Khawatir Demokrasi Rusak seperti Pemilu

Hanya 1 Kader Daftar Pilkada Bogor, PKB: Khawatir Demokrasi Rusak seperti Pemilu

Megapolitan
Pemkot Tangsel Bakal Evaluasi Ketua RT-RW Imbas Pengeroyokan Mahasiswa

Pemkot Tangsel Bakal Evaluasi Ketua RT-RW Imbas Pengeroyokan Mahasiswa

Megapolitan
Meski Tersangka Sudah Ditetapkan, Polisi Sebut Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP Belum Final

Meski Tersangka Sudah Ditetapkan, Polisi Sebut Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP Belum Final

Megapolitan
Mengingat Lagi Pesan yang Ada di STIP, 'Sekolah Ini Akan Ditutup Jika Terjadi Kekerasan'

Mengingat Lagi Pesan yang Ada di STIP, "Sekolah Ini Akan Ditutup Jika Terjadi Kekerasan"

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com