Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bus Rombongan Guru yang Masuk Jurang di Palabuhanratu Milik Lemhannas

Kompas.com - 09/09/2018, 17:44 WIB
David Oliver Purba,
Icha Rastika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com — Gubernur Lembaga Ketahanan Nasional (Lemhannas) Letjen TNI (Purn) Agus Widjojo membenarkan bahwa mikrobus yang masuk jurang di Tanjakan Cisarakan, Jalan Raya Cibadak-Cikidang-Palabuhanratu, Kecamatan Palabuhanratu, Sukabumi, merupakan bus milik Lemhannas.

Bus yang membawa rombongan guru dari Jakarta itu masuk jurang sedalam 50 meter pada Jumat (7/9/2018) malam.

"Betul itu kendaraan Lemhannas," ujar Agus melalui pesan singkat kepada Kompas.com, Minggu (10/9/2018).

Agus mengatakan, sopir bus tersebut mengoperasikan bus tanpa seizin atasannya.

Kegiatan yang hendak dihadiri rombongan guru tersebut juga bukan kegiatan yang digelar Lemhannas. Saat ini, sopir bus masih dalam pemeriksaan.

"Pengunaan oleh pengemudi tanpa lapor atasannya. Penggunaan bukan kegiatan Lemhannas, penumpang-penumpangnya juga bukan personel Lemhannas. Pengemudi menjalani proses pemeriksaan hukum," ujar Agus.

Baca juga: Bus Rombongan Guru Masuk Jurang di Palabuhanratu, 7 Korban Dirujuk ke Jakarta

Diberitakan sebelumnya, sebuah mikrobus masuk jurang sedalam 50 meter di Tanjakan Cisarakan, Jalan Raya Cibadak-Cikidang-Palabuhanratu, Desa Buniwangi, Kecamatan Palabuhanratu, Sukabumi, Jawa Barat, Jumat pukul 23.00 WIB.

Bus tersebut berasal dari Jakarta dan berisi rombongan guru yang akan menuju Geopark Ciletuh.

Satu penumpang meninggal dunia dalam kecelakaan ini yaitu Saepulbahri (37), guru SD yang beralamat di Kampung Kalideres, RT 008 RW 001 Kelurahan/Kecamatan Kalideres, Jakarta Barat.

Sebanyak tujuh korban kecelakaan masih menjalani perawatan medis di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Palabuhanratu, Sabtu siang.

Sementara itu, 12 korban lainnya yang mengalami luka-luka ringan dipulangkan.

Penumpang yang meninggal disemayamkan di ruang jenazah rumah sakit milik pemerintah itu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Prabowo-Gibran Belum Dilantik, Pedagang Pigura: Belum Berani Jual, Presidennya Masih Jokowi

Prabowo-Gibran Belum Dilantik, Pedagang Pigura: Belum Berani Jual, Presidennya Masih Jokowi

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Sendiri Pakai Senpi

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Sendiri Pakai Senpi

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi Online di Jakbar, Leher Sopir Dijerat dan Ditusuk

2 Pria Rampok Taksi Online di Jakbar, Leher Sopir Dijerat dan Ditusuk

Megapolitan
Polisi Periksa Kejiwaan Orangtua yang Buang Bayi ke KBB Tanah Abang

Polisi Periksa Kejiwaan Orangtua yang Buang Bayi ke KBB Tanah Abang

Megapolitan
Golkar Buka Peluang Lanjutkan Koalisi Indonesia Maju pada Pilkada DKI 2024

Golkar Buka Peluang Lanjutkan Koalisi Indonesia Maju pada Pilkada DKI 2024

Megapolitan
Di Tanah Tinggi Hampir Mustahil Menyuruh Anak Tidur Pukul 10 Malam untuk Cegah Tawuran

Di Tanah Tinggi Hampir Mustahil Menyuruh Anak Tidur Pukul 10 Malam untuk Cegah Tawuran

Megapolitan
Cekoki Remaja dengan Narkoba hingga Tewas, Pelaku: Saya Tidak Tahu Korban Masih Dibawah Umur

Cekoki Remaja dengan Narkoba hingga Tewas, Pelaku: Saya Tidak Tahu Korban Masih Dibawah Umur

Megapolitan
Polisi Periksa 5 Saksi Terkait Kasus Begal Mobil di Tajur Bogor

Polisi Periksa 5 Saksi Terkait Kasus Begal Mobil di Tajur Bogor

Megapolitan
Banyak Warga Protes NIK-nya Dinonaktifkan, Petugas: Mereka Keukeuh Ingin Gunakan Alamat Tak Sesuai Domisili

Banyak Warga Protes NIK-nya Dinonaktifkan, Petugas: Mereka Keukeuh Ingin Gunakan Alamat Tak Sesuai Domisili

Megapolitan
Keluarga Tolak Otopsi, Korban Tewas Kebakaran Cinere Depok Langsung Dimakamkan

Keluarga Tolak Otopsi, Korban Tewas Kebakaran Cinere Depok Langsung Dimakamkan

Megapolitan
Beberapa Warga Tanah Tinggi Terpaksa Jual Rumah karena Kebutuhan Ekonomi, Kini Tinggal di Pinggir Jalan

Beberapa Warga Tanah Tinggi Terpaksa Jual Rumah karena Kebutuhan Ekonomi, Kini Tinggal di Pinggir Jalan

Megapolitan
Polisi Tewas dengan Luka Tembak di Kepala, Kapolres Jaksel Sebut karena Bunuh Diri

Polisi Tewas dengan Luka Tembak di Kepala, Kapolres Jaksel Sebut karena Bunuh Diri

Megapolitan
Polisi Dalami Dugaan Perempuan Dalam Koper di Bekasi Tewas karena Dibunuh

Polisi Dalami Dugaan Perempuan Dalam Koper di Bekasi Tewas karena Dibunuh

Megapolitan
Bursa Pilkada DKI 2024, Golkar: Ridwan Kamil Sudah Diplot buat Jabar

Bursa Pilkada DKI 2024, Golkar: Ridwan Kamil Sudah Diplot buat Jabar

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com