Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Bocah Tewas Tertimpa Konblok, Korban Masih Hidup tetapi Ditutupi Kardus

Kompas.com - 11/09/2018, 06:46 WIB
David Oliver Purba,
Farid Assifa

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Mata Mujiati terlihat berkaca-kaca saat menceritakan kembali kejadian yang merenggut nyawa anaknya, AW (8).

AW meninggal setelah tertimpa konblok yang jatuh dari lantai atas Rusun Tahap 3 Kemayoran, Jakarta Pusat, Sabtu (8/9/2018).

Mujiati mengatakan, Sabtu siang, dia meninggalkan AW di rumah. Adapun sehari-sehari Mujiati bekerja sebagai seorang penjual kopi keliling menggunakan sebuah sepeda.

Saat itu, AW ditinggalkan dengan keadaan sehat. Tak ada firasat buruk yang dirasakannya saat meninggalka anak keduanya itu.

"Waktu saya tinggalkan masih baik-baik saja. Enggak ada firasat apa-apa. Tapi kok pulang-pulang sudah begini ya," ujar Mujiati saat ditemui Kompas.com di kediamannya yang tak jauh dari lokasi kejadian, Senin (10/9/2018) malam.

Pukul 12.00 WIB, Mujiati diminta pulang oleh tetangganya karena anaknya mengalami kecelakaan. Dengan sepedanya, Mujiati mengayuh pedal sepeda sekencang-kencangnya hingga sampai ke rumah.

Saat tiba di rumah, Mujiati tidak melihat sosok AW. Tetangganya meminta Mujiati untuk pergi ke rusun. Rusun dan rumah Mujiati hanya berjarak 400 meter.

Baca juga: Warga Dengar Dentuman Keras Saat AW Tertimpa Konblok di Depan Rusun

Saat tiba, Mujiati melihat seorang bocah tergeletak di jalan dan ditutupi kardus. Mujiati terkejut saat membuka kardus itu melihat AW yang sudah tak sadarkan diri.

"Saya shock, ini anak enggak berdosa, masih putih. Kenapa seperti ini terjadi," ujar Mujiati.

Mujiati mengatakan, melihat AW masih bernapas. Namun, dia heran mengapa warga yang menonton tidak membawa AW ke rumah sakit. Beberapa menit kemudian, suaminya datang dan membopong AW ke rumah sakit yang berjarak beberapa ratus meter dari lokasi.

Petugas medis yang memeriksa AW menyatakan bahwa bocah yang baru duduk di bangku kelas 2 SD itu telah meninggal dunia.

Dihukum mati

Mujiati mengatakan, kematian AW begitu menghancurkan hatinya. Sehari-hari, AW merupakan anak yang ceria dan memiliki banyak teman.

Mujiati berharap agar polisi bisa mengungkap kasus kematian AW dan menangkap pelaku yang melemparkan konblok. Dia yakin, konblok itu tidak jatuh dengan sendirinya. Tidak ada pengerjaan proyek di rusun tersebut.

Kecurigaan Mujiati ditambah dengan fakta bahwa penghuni rusun sering menjatuhkan benda-benda ke arah jalan dan atap rumah warga. Namun, Mujiati tidak membuat laporan resmi karena keterbatasan yang dia miliki.

Halaman:


Terkini Lainnya

Terbentur Aturan, Wacana Duet Anies-Ahok pada Pilkada DKI 2024 Sirna

Terbentur Aturan, Wacana Duet Anies-Ahok pada Pilkada DKI 2024 Sirna

Megapolitan
Pria Diduga ODGJ Lempar Batu ke Kepala Ibu-ibu, Korban Jatuh Tersungkur

Pria Diduga ODGJ Lempar Batu ke Kepala Ibu-ibu, Korban Jatuh Tersungkur

Megapolitan
Epy Kusnandar dan Yogi Gamblez Positif Narkoba

Epy Kusnandar dan Yogi Gamblez Positif Narkoba

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Sabtu dan Besok: Tengah Malam Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Sabtu dan Besok: Tengah Malam Berawan

Megapolitan
Pencuri Motor yang Dihakimi Warga Pasar Minggu Ternyata Residivis, Pernah Dipenjara 3,5 Tahun

Pencuri Motor yang Dihakimi Warga Pasar Minggu Ternyata Residivis, Pernah Dipenjara 3,5 Tahun

Megapolitan
Aksinya Tepergok, Pencuri Motor Babak Belur Diamuk Warga di Pasar Minggu

Aksinya Tepergok, Pencuri Motor Babak Belur Diamuk Warga di Pasar Minggu

Megapolitan
Polisi Temukan Ganja dalam Penangkapan Epy Kusnandar dan Yogi Gamblez

Polisi Temukan Ganja dalam Penangkapan Epy Kusnandar dan Yogi Gamblez

Megapolitan
Bukan Hanya Epy Kusnandar, Polisi Juga Tangkap Yogi Gamblez Terkait Kasus Narkoba

Bukan Hanya Epy Kusnandar, Polisi Juga Tangkap Yogi Gamblez Terkait Kasus Narkoba

Megapolitan
Diduga Salahgunakan Narkoba, Epy Kusnandar dan Yogi Gamblez Ditangkap di Lokasi yang Sama

Diduga Salahgunakan Narkoba, Epy Kusnandar dan Yogi Gamblez Ditangkap di Lokasi yang Sama

Megapolitan
Anies-Ahok Disebut Sangat Mungkin Berpasangan di Pilkada DKI 2024

Anies-Ahok Disebut Sangat Mungkin Berpasangan di Pilkada DKI 2024

Megapolitan
Pria yang Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Cengkareng Ditetapkan Tersangka

Pria yang Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Cengkareng Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Disuruh Beli Rokok tapi Tidak Pulang-pulang, Ternyata AF Diamuk Warga

Disuruh Beli Rokok tapi Tidak Pulang-pulang, Ternyata AF Diamuk Warga

Megapolitan
Korban Pelecehan Payudara di Jaksel Trauma, Takut Saat Orang Asing Mendekat

Korban Pelecehan Payudara di Jaksel Trauma, Takut Saat Orang Asing Mendekat

Megapolitan
Dilecehkan Pria di Jakbar, 5 Bocah Laki-laki Tak Berani Lapor Orangtua

Dilecehkan Pria di Jakbar, 5 Bocah Laki-laki Tak Berani Lapor Orangtua

Megapolitan
Rute Transjakarta 12C Waduk Pluit-Penjaringan

Rute Transjakarta 12C Waduk Pluit-Penjaringan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com