Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Karyawan Bank Mengaku Bobol ATM Nasabah untuk Bahagiakan Istri dan Bayar Utang

Kompas.com - 12/09/2018, 20:22 WIB
Rima Wahyuningrum,
Dian Maharani

Tim Redaksi

TANGERANG KOTA, KOMPAS.com - Kapolsek Kota Tangerang Kompol Ewo Samono mengatakan, karyawan bank berinisial FF (23) membobol kartu ATM nasabah untuk membayar utang dan membelanjakan istrinya. Pelaku membelikan dua ponsel dan sepasang sandal.

"(Dia mengambil uang) karena dia ingin membahagiakan istrinya. Dia juga punya utang di luar, makanya dia ambil cash juga untuk bayar hutang," kata Ewo, Rabu (12/9/2018).

Pelaku mendapatkan kartu ATM milik korban dari penyerahan masyarakat kepadanya yang bekerja sebagai karyawan bank di Terminal 3 Bandara Soekarno-Hatta. Korban mengaku kehilangan kartu ATM-nya pada Jumat (31/8/2018) di bandara tersebut.

Korban adalah warga asal Riau yang sedang menjalani pengobatan di salah satu rumah sakit kawasan Jakarta saat itu.

Setelah kejadian, korban merasa uangnya hilang setelah mencetak buku tabungan. Sebelumnya, isi tabungannya terdapat uang senilai Rp 44.360.483 tetapi bersisa Rp 47.000.

Baca juga: Berhasil Tebak Kata Sandi, Karyawan Bank Belanja iPhone X Pakai ATM Nasabah

Korban menemukan adanya transaksi pembelian ponsel bermerk iPhone X dan Samsung Note 9 yang dibeli di FOCUS-HO, Tangcity Mall, Tangerang Kota pada Sabtu (8/9/2018). Ada pula pengambilan uang Rp 10 juta.

"Pengakuannya baru sekali (melakukan aksinya). Buat dia pakai sendiri," kata Ewo.

Polisi menangkap pelaku saat pelaku dan istrinya kembali datang ke toko FOCUS-HO, yang rupanya adalah toko tempatnya membeli ponsel sebelumnya pada Minggu (9/9/2018). Saat itu, ia ingin menjual ponsel miliknya sendiri, bukan hasil pembelian dari uang ATM milik korban.

"Yang mau dijual itu HP yang dia kredit sebelumnya di konter tersebut. Tapi dua HP yang dibeli untuk dipakai sendiri," katanya.

Dari kejadian tersebut, pelaku dikenakan Pasal 363 KUHP tentang pencurian dengan pemberatan dan Pasal 49 Undang-Undang Nomor 10 Tahun 1998 tentang perubahan atas Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1992 tentang perbankan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Penyidikan Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior Belum Final...

Penyidikan Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior Belum Final...

Megapolitan
Motor Warga Kampung Pugur Dicuri, Maling Beraksi Saat Korban Olahraga Pagi

Motor Warga Kampung Pugur Dicuri, Maling Beraksi Saat Korban Olahraga Pagi

Megapolitan
Longsor 'Teror' Warga New Anggrek 2, Waswas Mencengkeram meski Tinggal di Perumahan Elite

Longsor "Teror" Warga New Anggrek 2, Waswas Mencengkeram meski Tinggal di Perumahan Elite

Megapolitan
Geruduk Mahasiswa Berujung Petaka, 4 Warga di Tangsel Kini Jadi Tersangka

Geruduk Mahasiswa Berujung Petaka, 4 Warga di Tangsel Kini Jadi Tersangka

Megapolitan
PKB Kota Bogor Andalkan Hasil Survei untuk Usung Kandidat pada Pilkada 2024

PKB Kota Bogor Andalkan Hasil Survei untuk Usung Kandidat pada Pilkada 2024

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta, Rabu 8 Mei 2024 dan Besok: Tengah Malam Nanti Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta, Rabu 8 Mei 2024 dan Besok: Tengah Malam Nanti Berawan

Megapolitan
Hari Pertama Pendaftaran Cagub Independen, KPU DKI Belum Terima Berkas Masuk

Hari Pertama Pendaftaran Cagub Independen, KPU DKI Belum Terima Berkas Masuk

Megapolitan
Keluarga Histeris Saat Tahu Putu Tewas di Tangan Senior STIP

Keluarga Histeris Saat Tahu Putu Tewas di Tangan Senior STIP

Megapolitan
Sosok Taruna STIP yang Meninggal Dianiaya Senior, Dikenal Mudah Berteman dan Bisa Diandalkan

Sosok Taruna STIP yang Meninggal Dianiaya Senior, Dikenal Mudah Berteman dan Bisa Diandalkan

Megapolitan
Taruna Tingkat Satu STIP Disebut Wajib Panggil Kakak Tingkat dengan Sebutan “Nior”

Taruna Tingkat Satu STIP Disebut Wajib Panggil Kakak Tingkat dengan Sebutan “Nior”

Megapolitan
Pengakuan Eks Taruna STIP, Difitnah dan Dipukul Senior sampai Kancing Seragam Pecah

Pengakuan Eks Taruna STIP, Difitnah dan Dipukul Senior sampai Kancing Seragam Pecah

Megapolitan
Tanggapi Permintaan Maaf Pendeta Gilbert ke MUI, Ketum PITI Tetap Berkeberatan

Tanggapi Permintaan Maaf Pendeta Gilbert ke MUI, Ketum PITI Tetap Berkeberatan

Megapolitan
Cerita Eks Taruna STIP: Lika-liku Perpeloncoan Tingkat Satu yang Harus Siap Terima Pukulan dan Sabetan Senior

Cerita Eks Taruna STIP: Lika-liku Perpeloncoan Tingkat Satu yang Harus Siap Terima Pukulan dan Sabetan Senior

Megapolitan
Bacok Pemilik Warung Madura di Cipayung, Pelaku Sembunyikan Golok di Jaketnya

Bacok Pemilik Warung Madura di Cipayung, Pelaku Sembunyikan Golok di Jaketnya

Megapolitan
Pura-pura Beli Es Batu, Seorang Pria Rampok Warung Madura dan Bacok Pemiliknya

Pura-pura Beli Es Batu, Seorang Pria Rampok Warung Madura dan Bacok Pemiliknya

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com