Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wisma Atlet Kemayoran Dibuat Lebih Ramah Difabel untuk Atlet Asian Para Games 2018

Kompas.com - 13/09/2018, 16:32 WIB
Rindi Nuris Velarosdela,
Kurnia Sari Aziza

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Ketua Umum I Panitia Penyelenggara Asian Para Games 2018 Sylviana Murni mengatakan, pihaknya tengah mempersiapkan fasilitas penginapan atlet di Para Village menjadi lebih ramah difabel.

Perlu diketahui, Para Village adalah sebutan terbaru Wisma Atlet di Kemayoran, Jakarta Pusat untuk pagelaran Asian Para Games 2018.

Persiapan yang dilakukan adalah membuat kamar mandi atlet menjadi ramah difabel, menambahkan ramp di Para Village untuk membantu mobilitas para atlet serta penyesuaian kasur datar khusus untuk beberapa atlet.

Baca juga: Menpora: Persiapan Asian Para Games Sudah 90 Persen

Ramp adalah fitur pengganti tangga yang biasanya digunakan lansia atau penyandang difabel untuk naik ke tempat yang lebih tinggi atau saat akan naik ke transportasi umum seperti kereta dan bus.

"Kami siapkan fasilitas tiap kamarnya ada kamar mandi yang ramah disabilitas. Kami gunakan lima tower ditambah enam lift dalam setiap tower," ujar Sylviana di Kantor Wali Kota Jakarta Barat, Kamis (13/9/2018).

Sebanyak 1.000 kamar sudah direnovasi untuk menunjang kebutuhan para atlet difabel, termasuk penambahan ramp dan penyesuaian kasur datar.

Baca juga: Menpora Janji Bonus Asian Para Games 2018 Cepat Cair

"Kami sudah siapkan betul untuk ini. Hal-hal kecil yang sudah dibenahi dari Asian Games, kami benahi lagi," kata dia. 

Dari segi transportasi, Inapgoc telah mempersiapkan fasilitas ramah difabel di Bandara Soekarno-Hatta, Bandara Ngurah Rai Bali, dan Bandara Adi Sumarmo Solo.

Selain itu, Inapgoc juga menyediakan bus dengan fasilitas high deck dan low deck bagi para atlet.

Baca juga: Inapgoc Masih Bahas Rute Pawai Obor Asian Para Games 2018 di Jakarta

"Yang perlu menjadi perhatian kita, 1.100 dari 2.888 atlet menggunakan kursi roda. Oleh karena itu, kami siapkan juga armada transportasi bus yang high deck maupun low deck," katanya. 

Seperti diketahui, Asian Para Games 2018 diikuti 2.888 atlet dari 41 negara Asia dengan mempertandingkan 18 cabang olahraga.

Selain itu, pesta olahraga bagi para kaum difabel ini juga diikuti 8.000 relawan, 5.000 pekerja lapangan, 1.826 official, dan diliput 800 media dari dalam dan luar negeri.

Baca juga: Begini Mekanisme Pembagian Tiket Gratis Asian Para Games untuk Penyandang Difabel

Inapgoc menyediakan 17 venue pertandingan di Jakarta diantaranya Gelora Bung Karno (GBK), Velodrome, Ji-EXPO Kemayoran, dan Tanjung Sport Arena serta satu venue pertandingan Paracycling di Sentul, Bogor, Jawa Barat.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ayah di Jaktim Setubuhi Anak Kandung sejak 2019, Korban Masih di Bawah Umur

Ayah di Jaktim Setubuhi Anak Kandung sejak 2019, Korban Masih di Bawah Umur

Megapolitan
Sempat Tersendat akibat Tumpahan Oli, Lalu Lintas Jalan Raya Bogor Kembali Lancar

Sempat Tersendat akibat Tumpahan Oli, Lalu Lintas Jalan Raya Bogor Kembali Lancar

Megapolitan
Ibu di Jaktim Rekam Putrinya Saat Disetubuhi Pacar, lalu Suruh Aborsi Ketika Hamil

Ibu di Jaktim Rekam Putrinya Saat Disetubuhi Pacar, lalu Suruh Aborsi Ketika Hamil

Megapolitan
Komnas PA Bakal Beri Pendampingan Siswa SMP di Jaksel yang Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah

Komnas PA Bakal Beri Pendampingan Siswa SMP di Jaksel yang Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah

Megapolitan
Penanganan Kasus Pemerkosaan Remaja di Tangsel Lambat, Pelaku Dikhawatirkan Ulangi Perbuatan

Penanganan Kasus Pemerkosaan Remaja di Tangsel Lambat, Pelaku Dikhawatirkan Ulangi Perbuatan

Megapolitan
Pendaftaran PPDB Jakarta Dibuka 10 Juni, Ini Jumlah Daya Tampung Siswa Baru SD hingga SMA

Pendaftaran PPDB Jakarta Dibuka 10 Juni, Ini Jumlah Daya Tampung Siswa Baru SD hingga SMA

Megapolitan
Kasus Perundungan Siswi SMP di Bogor, Polisi Upayakan Diversi

Kasus Perundungan Siswi SMP di Bogor, Polisi Upayakan Diversi

Megapolitan
Disdik DKI Akui Kuota Sekolah Negeri di Jakarta Masih Terbatas, Janji Bangun Sekolah Baru

Disdik DKI Akui Kuota Sekolah Negeri di Jakarta Masih Terbatas, Janji Bangun Sekolah Baru

Megapolitan
Polisi Gadungan yang Palak Warga di Jaktim dan Jaksel Positif Sabu

Polisi Gadungan yang Palak Warga di Jaktim dan Jaksel Positif Sabu

Megapolitan
Kondisi Siswa SMP di Jaksel yang Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah Sudah Bisa Berkomunikasi

Kondisi Siswa SMP di Jaksel yang Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah Sudah Bisa Berkomunikasi

Megapolitan
Polisi Gadungan di Jaktim Palak Pedagang dan Warga Selama 4 Tahun, Raup Rp 3 Juta per Bulan

Polisi Gadungan di Jaktim Palak Pedagang dan Warga Selama 4 Tahun, Raup Rp 3 Juta per Bulan

Megapolitan
Pelajar dari Keluarga Tak Mampu Bisa Masuk Sekolah Swasta Gratis Lewat PPDB Bersama

Pelajar dari Keluarga Tak Mampu Bisa Masuk Sekolah Swasta Gratis Lewat PPDB Bersama

Megapolitan
Dua Wilayah di Kota Bogor Jadi 'Pilot Project' Kawasan Tanpa Kabel Udara

Dua Wilayah di Kota Bogor Jadi "Pilot Project" Kawasan Tanpa Kabel Udara

Megapolitan
Keluarga Korban Begal Bermodus 'Debt Collector' Minta Hasil Otopsi Segera Keluar

Keluarga Korban Begal Bermodus "Debt Collector" Minta Hasil Otopsi Segera Keluar

Megapolitan
Masih di Bawah Umur, Pelaku Perundungan Siswi SMP di Bogor Tak Ditahan

Masih di Bawah Umur, Pelaku Perundungan Siswi SMP di Bogor Tak Ditahan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com