Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

SMA 6 Mengaku Sudah Bayar Honor 168 Penari Ratoh Jaroe Asian Games

Kompas.com - 25/09/2018, 12:54 WIB
Nibras Nada Nailufar,
Ana Shofiana Syatiri

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Humas SMAN 6 Jakarta Husni mengatakan sudah membayarkan honor para siswi penari ratoh jaroe yang tampil di upacara pembukaan Asian Games 2018.

"Kami sudah selesai, semua sesuai dengan aturan yang disepakati," kata Husni ditemui di SMAN 6 Jakarta, Kebayoran Baru, Selasa (25/9/2018).

Ketika ditanya apakah penyelesaiannya itu dengan memberikan honor kepada para penari, Husni menjawab, "dikasih, diselesaikan," ujar dia.

Husni menyebut ada 168 siswi kelas XI dan XII yang tampil dalam upacara pembukaan Asian Games. Total honor yang diberikan Inasgoc kepada SMAN 6 sebesar Rp 520 juta.

Baca juga: Inasgoc Sebut Sudah Bayarkan Honor Penari Ratoh Jaroe ke Rekening Sekolah

Ketika ditanya lebih lanjut soal kabar SMAN 6 akan menggunakan sisa dana untuk kebutuhan sekolah, Husni enggan menjawabnya dan meminta agar menanyakan langsung ke Dinas Pendidikan DKI Jakarta.

"Mohon maaf, kami sudah closing hal itu sehingga kami udah enggak bisa terpancing dengan hal-hal itu," kata Husni.

Sebelumnya ramai dikabarkan para penari ratoh jaroe tak kunjung menerima honor atas penampilannya di Asian Games.

Baca juga: Begini Pengalaman Penari Ratoh Jaroe Ganti Baju 6 Kali dalam Pembukaan Asian Games

 

Panitia pelaksana (panpel) Asian Games 2018 (Inasgoc) menyebutkan bahwa mereka sudah menyelesaikan pembayaran biaya operasional untuk 2.000 penari pada upacara pembukaan. Pembayaran dilakukan dalam tiga tahap.

Pernyataan ini tertera dalam rilis yang diterima Kompas.com, Selasa (18/9/2018). Panpel menjelaskan bahwa Jumlah uang operasional yang diberikan adalah Rp 200.000 per penari setiap kali latihan.

Baca juga: SMA 78 Mengaku Sudah Terima Kompensasi untuk Siswa Siswi yang Berpartisipasi di Asian Games 2018

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com