Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wali Kota Jaktim Klaim Sudah Sosialisasi ke PKL Ikan Hias Jatinegara untuk Direlokasi, tetapi...

Kompas.com - 26/09/2018, 23:25 WIB
Ryana Aryadita Umasugi,
Robertus Belarminus

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Wali Kota Jakarta Timur M Anwar mengaku sering memberikan sosialisasi kepada pedagang ikan hias Jatinegara, untuk direlokasi di ke kawasan Sentra Ikan Hias Raden Inten.

"Sosialisasi berkali-kali, undang rapat sudah, dari zaman saya jadi wakil wali kota sekarang jadi wali kota," ujar Anwar, saat dihubungi Kompas.com, Rabu (26/9/2018).

Meski begitu, menurut Anwar, para pedagang masih bersikeras untuk berjualan di Jatinegara, bahkan di atas trotoar.

Baca juga: PKL Ikan Jatinegara Sudah Bisa Berdagang di Sentra Ikan Hias Raden Inten

Padahal, pemkot ingin memindahkan para pedagang ke kawasan Raden Inten, agar bisa lebih rapi dan bisa dikoordinir oleh Suku Dinas Ketahanan Pangan, Kelautan, dan Pertanian Jakarta Timur.

"Supaya binaan KPKP kelihatan. Bisa kita pikirkan ke depan pemasarannya. Biar orang tahu 'oh ikan hias di sini'. Kalau dipecah-pecah kan pertama lahan enggak ada, kedua supaya gampang belanja," tutur dia.

Selain itu, dengan memindahkan para pedagang yang berjualan di atas trotoar tersebut, pemkot bertujuan mengembalikan kondisi Jatinegara seperti tempo dulu dan menjadi kawasan destinasi wisata.

"Kita ingin kembalikan Jatinegara seperti tempo dulu, makanya kita cari solusi gabung sana (di raden inten). Kalau ada lahan di Jatinegara kita kasih. Mbak lihat di Jatinegara kotornya kayak apa?" Ucap Anwar.

"Itu kan kawasan destinasi wisata, kita ingin kembalikan seperti Kota Tua, di Fatahillah sana, kita sekarang sudah punya Taman Benyamin Sueb, itu kan destinasi wisata, bagaimana tempat wisata tapi lingkungannya kumuh," ujar dia.

Sebelumnya, Koordinator paguyuban pedagang ikan hias Jatinegara, Ridwan, memprotes penertiban pedagang kaki lima yang dilakukan Satpol PP Jakarta Timur, di Pasar Ikan Jatinegara, Jalan Matraman Raya, Bali Mester, Jatinegara, Jakarta Timur, Senin (24/9/2018).

Baca juga: Pedagang Ikan Hias: Jangan Pejalan Kaki Saja yang Dipikirkan, Hak Kami Bagaimana?

 

Ada 63 pedagang ikan hias yang ditertibkan. Ridwan mempertanyakan nasib para pedagang yang dijanjikan tempat berdagang lebih baik oleh Pemkot Jakarta Timur.

"Isu relokasi ini ada dari dulu, tetapi sampai sekarang enggak ada. Ibarat kapan waktunya, sedangkan kami ini kan punya hak, jangan hak pejalan kaki saja dipikirin, pejalan kaki punya hak, nah di mana hak kami?" ujar Ridwan, kepada wartawan, di Jalan Matraman Raya, Bali Mester, Jatinegara, Jakarta Timur, Senin (24/9/2018).

Padahal, menurut dia, para PKL tak akan keberatan jika direlokasi ke tempat yang lebih baik. Hingga kini, kata Ridwan, belum ada lokasi baru untuk para PKL.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Suasana Berbeda di RTH Tubagus Angke yang Dulunya Tempat Prostitusi, Terang Setelah Pohon Dipangkas

Suasana Berbeda di RTH Tubagus Angke yang Dulunya Tempat Prostitusi, Terang Setelah Pohon Dipangkas

Megapolitan
Dedie Rachim Daftar Penjaringan Cawalkot ke Partai Lain, Bentuk Bujuk Rayu PAN Cari Koalisi di Pilkada

Dedie Rachim Daftar Penjaringan Cawalkot ke Partai Lain, Bentuk Bujuk Rayu PAN Cari Koalisi di Pilkada

Megapolitan
Kemenhub Tambah CCTV di STIP usai Kasus Pemukulan Siswa Taruna hingga Tewas

Kemenhub Tambah CCTV di STIP usai Kasus Pemukulan Siswa Taruna hingga Tewas

Megapolitan
Kasus Kecelakaan HR-V Tabrak Bus Kuning UI Diselesaikan Secara Kekeluargaan

Kasus Kecelakaan HR-V Tabrak Bus Kuning UI Diselesaikan Secara Kekeluargaan

Megapolitan
Taruna STIP Dipukul Senior hingga Tewas, Kemenhub Bentuk Tim Investigasi

Taruna STIP Dipukul Senior hingga Tewas, Kemenhub Bentuk Tim Investigasi

Megapolitan
Dedie Rachim Ikut Penjaringan Cawalkot Bogor ke Beberapa Partai, PAN: Agar Tidak Terkesan Sombong

Dedie Rachim Ikut Penjaringan Cawalkot Bogor ke Beberapa Partai, PAN: Agar Tidak Terkesan Sombong

Megapolitan
Kebakaran Landa Ruko Tiga Lantai di Kebon Jeruk, Petugas Masih Padamkan Api

Kebakaran Landa Ruko Tiga Lantai di Kebon Jeruk, Petugas Masih Padamkan Api

Megapolitan
Kronologi Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas, Pukulan Fatal oleh Senior dan Pertolongan yang Keliru

Kronologi Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas, Pukulan Fatal oleh Senior dan Pertolongan yang Keliru

Megapolitan
Dijenguk Adik di RSJ Bogor, Pengemis Rosmini Disebut Tenang dan Tak Banyak Bicara

Dijenguk Adik di RSJ Bogor, Pengemis Rosmini Disebut Tenang dan Tak Banyak Bicara

Megapolitan
Senior yang Aniaya Taruna STIP Panik saat Korban Tumbang, Polisi: Dia Berusaha Bantu, tapi Fatal

Senior yang Aniaya Taruna STIP Panik saat Korban Tumbang, Polisi: Dia Berusaha Bantu, tapi Fatal

Megapolitan
Pengemis yang Suka Marah-marah Dijenguk Adiknya di RSJ, Disebut Tenang saat Mengobrol

Pengemis yang Suka Marah-marah Dijenguk Adiknya di RSJ, Disebut Tenang saat Mengobrol

Megapolitan
BOY STORY Bawakan Lagu 'Dekat di Hati' Milik RAN dan Joget Pargoy

BOY STORY Bawakan Lagu "Dekat di Hati" Milik RAN dan Joget Pargoy

Megapolitan
Lepas Rindu 'My Day', DAY6 Bawakan 10 Lagu di Saranghaeyo Indonesia 2024

Lepas Rindu "My Day", DAY6 Bawakan 10 Lagu di Saranghaeyo Indonesia 2024

Megapolitan
Jelang Pilkada 2024, 8 Nama Daftar Jadi Calon Wali Kota Bogor Melalui PKB

Jelang Pilkada 2024, 8 Nama Daftar Jadi Calon Wali Kota Bogor Melalui PKB

Megapolitan
Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com