Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Saya Sering Ngasih Tahu Kalau Ada yang Parkir Di Situ, Enggak Boleh, Nanti Diderek"

Kompas.com - 28/09/2018, 18:41 WIB
Nibras Nada Nailufar,
Robertus Belarminus

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Juru parkir di kawasan Pasar Burung Barito, Beni, membenarkan adanya parkir liar di trotoar Barito sisi ke arah Panglima Polim.

Beni menyebut, aksi itu terjadi beberapa hari lalu.

"Itu sepertinya hari Rabu atau Selasa, di kantor itu ada acara, terus mereka parkir," kata Beni, saat ditemui di Barito, Jumat (28/9/2018).

Sehari-hari, Beni menjaga area parkir yang terletak tepat di depan halte. Di belakang halte itu, ada dua bangunan mewah yang menurut Beni adalah kantor.

Ia tak mengetahui nama kantor itu. Kantor itu juga tak memiliki plang di depannya.

Baca juga: Sebuah Foto Perlihatkan Mobil Parkir Ngawur di Halte Bus Barito

"Saya mah sudah sering ngasih tahu kalau ada yang parkir di situ, enggak boleh, nanti diderek. Cuma ya tetap saja alasannya cuma bentar, ya terserah deh, saya cuma jaga area saya saja," kata Beni.

Padahal, di sepanjang Pasar Burung Barito, tersedia cukup banyak tempat parkir di sela-sela trotoar. Trotoar di kawasan itu baru diperbaiki tahun lalu.

Sebelumnya, Koalisi Pejalan Kaki kembali memperlihatkan polah masyarakat yang mengambil hak pejalan kaki dan masyarakat umum.

Kali ini, Koalisi Pejalan Kaki mengunggah foto sebuah mobil yang parkir ngawur di halte bus.

Dalam foto yang diunggah hari ini, Jumat (28/9/2018), terlihat foto mobil jenis MPV yang parkir di halte bus Pasar Burung Barito, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan.

Padahal, semestinya halte dimanfaatkan untuk penumpang menunggu kedatangan bus, atau jadi lokasi bus menurunkan penumpang.

Baca juga: Satpol PP Depok Tertibkan 20 Bangunan Liar dan 167 Lapak PKL di Trotoar Jalan Baru

Dengan adanya mobil itu, maka halte itu tak bisa digunakan sebagaimana mestinya.

Ketua Koalisi Pejalan Kaki Alfred Sitorus mengatakan, foto itu didapat pihaknya dari masyarakat yang melapor kepada Koalisi Pejalan Kaki.

"Didapat dari warga yang melapor, kemarin (Kamis, 27 September 2018)," ujar Alfred, Jumat siang. 

Namun, Alfred mengaku tidak tahu kapan persisnya foto itu diambil.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

STIP Didorong Ikut Bongkar Kasus Junior Tewas di Tangan Senior

STIP Didorong Ikut Bongkar Kasus Junior Tewas di Tangan Senior

Megapolitan
Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir di Minimarket dan Simalakama Jukir yang Beroperasi

Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir di Minimarket dan Simalakama Jukir yang Beroperasi

Megapolitan
Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior, Kuasa Hukum Berharap Ada Tersangka Baru Usai Pra-rekonstruksi

Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior, Kuasa Hukum Berharap Ada Tersangka Baru Usai Pra-rekonstruksi

Megapolitan
Cerita Farhan Kena Sabetan Usai Lerai Keributan Mahasiswa Vs Warga di Tangsel

Cerita Farhan Kena Sabetan Usai Lerai Keributan Mahasiswa Vs Warga di Tangsel

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini, 7 Mei 2024 dan Besok: Nanti Malam Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini, 7 Mei 2024 dan Besok: Nanti Malam Hujan Ringan

Megapolitan
Provokator Gunakan Petasan untuk Dorong Warga Tawuran di Pasar Deprok

Provokator Gunakan Petasan untuk Dorong Warga Tawuran di Pasar Deprok

Megapolitan
Tawuran Kerap Pecah di Pasar Deprok, Polisi Sebut Ulah Provokator

Tawuran Kerap Pecah di Pasar Deprok, Polisi Sebut Ulah Provokator

Megapolitan
Tawuran di Pasar Deprok Pakai Petasan, Warga: Itu Habis Jutaan Rupiah

Tawuran di Pasar Deprok Pakai Petasan, Warga: Itu Habis Jutaan Rupiah

Megapolitan
Sebelum Terperosok dan Tewas di Selokan Matraman, Balita A Hujan-hujanan dengan Kakaknya

Sebelum Terperosok dan Tewas di Selokan Matraman, Balita A Hujan-hujanan dengan Kakaknya

Megapolitan
Kemiskinan dan Beban Generasi 'Sandwich' di Balik Aksi Pria Bayar Makan Seenaknya di Warteg Tanah Abang

Kemiskinan dan Beban Generasi "Sandwich" di Balik Aksi Pria Bayar Makan Seenaknya di Warteg Tanah Abang

Megapolitan
Cerita Warga Sempat Trauma Naik JakLingko karena Sopir Ugal-ugalan Sambil Ditelepon 'Debt Collector'

Cerita Warga Sempat Trauma Naik JakLingko karena Sopir Ugal-ugalan Sambil Ditelepon "Debt Collector"

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Seorang Pria Ditangkap Buntut Bayar Makan Warteg Sesukanya | Taruna STIP Tewas di Tangan Senior Pernah Terjadi pada 2014 dan 2017

[POPULER JABODETABEK] Seorang Pria Ditangkap Buntut Bayar Makan Warteg Sesukanya | Taruna STIP Tewas di Tangan Senior Pernah Terjadi pada 2014 dan 2017

Megapolitan
Libur Nasional, Ganjil Genap Jakarta Tanggal 9-10 Mei 2024 Ditiadakan

Libur Nasional, Ganjil Genap Jakarta Tanggal 9-10 Mei 2024 Ditiadakan

Megapolitan
Curhat ke Polisi, Warga Klender: Kalau Diserang Petasan, Apakah Kami Diam Saja?

Curhat ke Polisi, Warga Klender: Kalau Diserang Petasan, Apakah Kami Diam Saja?

Megapolitan
Polisi Dalami Peran Belasan Saksi Dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP yang Dianiaya Senior

Polisi Dalami Peran Belasan Saksi Dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com