JAKARTA, KOMPAS.com - Mohammad Ikhsan Imban (34), warga Komplek Billy Moon, Pondok Kelapa, Duren Sawit, Jakarta Timur, menjadi satu dari ratusan korban tewas dalam bencana gempa bumi dan tsunami di Palu, Sulawesi Tengah.
Padahal, sebelum peristiwa itu terjadi, korban sempat berjanji kepada keluarganya untuk pulang ke Jakarta pada Senin (1/10/2018).
"Jumat sore pukul 17.00 WIB, sebelum gempa bumi, dia bilang Senin mau pulang ke Jakarta. Jadi, Jumat (28/9/2018) di Palu, Sabtu (29/9/2018) kembali ke Kotamobagu, Minggu (30/9/2018) menyelesaikan pekerjaan, dan Senin ke Jakarta," ujar ayah korban, Rizaludin Imban, di tempat tinggalnya, Senin.
Ia mengatakan, anaknya sudah hampir sebulan berada di Kotamobagu, Sulawesi Utara, untuk keperluan pekerjaan.
Baca juga: Pemkot Bekasi Selipkan Penggalangan Dana untuk Korban Gempa Palu di Tiap Acara Kecamatan
Namun, korban kemudian berangkat ke Palu sehari sebelum peristiwa nahas tersebut terjadi.
"Dia sudah hampir sebulan bekerja di Kotamobagu, tapi hari Jumat kemarin dia ke Palu karena tuntutan pekerjaan," ujar Rizal.
Ikhsan sempat terjebak selama lebih dari 24 jam di reruntuhan Hotel Roa Roa, Palu, Sulawesi Tengah, sebelum akhirnya ditemukan oleh Basarnas pada Minggu (30/9/2018) pagi dalam kondisi meninggal dunia.
Sebelum gempa bumi berkekuatan 7,7 skala richter mengguncang Kota Palu dan Kabupaten Donggala, Jumat (28/9/2018) petang, Rizal masih sempat berkomunikasi dengan anak laki-lakinya itu.
Namun, setelah peristiwa tersebut terjadi, Rizal mendapat laporan dari istri anaknya bahwa Ikhsan sudah tidak dapat dihubungi lagi.
Mendengar laporan dari istri anaknya itu, Rizal tidak memiliki firasat apapun dan berusaha menenangkan istri Ikhsan.
"Saya bilang tadi jam 17.00 WIB masih telponan, mungkin karena gempa sinyal jadi gangguan," kata Rizal.
Tetapi, betapa terkejutnya Rizal, saat keesokan harinya mendapat kabar dari rekan kerja anaknya bahwa Ikhsan terjebak di reruntuhan Hotel Roa Roa.
Baca juga: Pemkot Bekasi Gelar Shalat Gaib Doakan Korban Gempa dan Tsunami Palu
"Kebetulan di Palu dia itu berdua sama temannya, kemudian Sabtu pagi istri temannya itu ngabarin kalau Ikhsan belum ditemukan, padahal hotelnya sudah runtuh," ucap dia.
Mendengar kabar tersebut, kakak dan adik Ikhsan langsung menuju Palu untuk melihat kondisi Hotel Roa Roa pascagempa.
"Kakak dan adik Ikhsan langsung berangkat ke Palu via Gorontalo, kemudian dari Gorontalo lewat jalur darat menuju Palu. Mereka berangkat Sabtu dan Minggu pagi baru sampai Palu," tambah dia.
Pada Minggu (30/9/2018) pagi, jenazah Ikhsan akhirnya dapat dievakuasi dari reruntuhan Hotel Roa Roa oleh tim Basarnas.
"Minggu pagi Ikhsan baru bisa dievakuasi oleh Basarnas, menurut info dia korban pertama yang berhasil dievakuasi dari hotel itu," ujar dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.