JAKARTA, KOMPAS.com - Buaya yang muncul di Kali Anak Ciliwung, Jalan Gunung Sahari, Jakarta Utara, mesti dievakuasi demi keselamatan dan keamanan warga di sekitar kali itu.
Kepala Seksi Konservasi Wilayah III BKSDA DKI Jakarta Ida Harwati mengatakan, buaya itu bisa menganggu aktivitas warga di sekitar Kali Anak Ciliwung.
"Karena ditemukannya di sungai yang dekat masyarakat jadi kami menghindari saja gangguan terhadap masyarakat yang diakibatkan oleh buaya tersebut," kata Ida kepada Kompas.com, Kamis (11/10/2018).
Baca juga: Dua Jenis Buaya Ditemukan di Kali Anak Ciliwung, Ahli Reptil Bingung
Ida menuturkan, secara naluriah buaya itu akan menyerang bila dirinya merasa terancam atau terganggu dengan kehadiran masyarakat.
"Kami mengantisipasi supaya tidak ada gangguan saja, takutnya nanti ada masyarakat aktivitas di sungai buayanya menerkam kan jadi masalah," ujar Ida.
Kali Anak Ciliwung, kata Ida, juga bukan habitat alami buaya.
Ia mengatakan, buaya akan dibiarkan bila buaya itu ditemukan di habitat aslinya.
Baca juga: BERITA POPULER JABODETABEK: Amien Rais Diperiksa, Guru Minta Maaf ke Jokowi, hingga Sarang Buaya
Habitat asli buaya di Jakarta antata lain berada di Suaka Margasatwa Muara Angke dan Taman Wisata Angke Kapuk yang keduanya berada di Jakarta Utara.
"Itu walaupun ada aktivitas masyarakat di situ buayanya tidak kita tangkap karena habitat alaminya. jadi masyarakatnyalah yang harus hati-hati dalam beraktivitas," ujarnya.
Diberitakan sebelumnya, petugas UPK Badan Air Kecamatan Pademangan menemukan buaya di Kali Anak Ciliwung ketika mereka menyisir kali itu untuk mencari sampah.
Upaya pencarian buaya pun sudah dilakukan sejak Selasa (9/10/2018) lalu melibatkan petugas BKSDA dan Polisi Hutan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.