Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Memburu Buaya di Kali Anak Ciliwung...

Kompas.com - 11/10/2018, 07:42 WIB
Ardito Ramadhan,
Kurnia Sari Aziza

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Tiga hari sudah petugas Polisi Hutan dan Balai Konservasi Sumber Daya Alam DKI Jakarta memburu buaya yang disebut muncul di Kali Anak Ciliwung, Jalan Gunung Sahari, Jakarta Utara.

Berbagai upaya dilakukan para petugas untuk memancing buaya muncul ke permukaan.

"Sore ini kami belikan ayam hidup untuk pancingan dia keluar dari sarangnya, tetapi belum keluar juga," kata Kepala Seksi Konservasi Wikayah III BKSDA DKI Jakarta Ida Harwati di lokasi pencarian, Rabu (10/10/2018) sore.

Baca juga: Petugas Evakuasi Buaya di Perbatasan Sungai Cileungsi-Kali Bekasi

Petugas sebelumnya juga sudah "mengubek-ubek" area yang diduga menjadi sarang buaya. Namun, buaya tidak juga muncul.

Jaring selebar 30 meter pun telah dipasang di sekitar area tersebut untuk melokalisir pergerakan buaya.

Ida menuturkan, Kamis (11/10/2018) ini menjadi hari terakhir proses pencarian buaya. Apabila buaya tidak ditemukan hingga sore nanti, ia akan menarik petugas yang diterjunkan.

Baca juga: Pencarian Buaya di Kali Anak Ciliwung Diakhiri Besok

Ida mengaku siap kembali menerjunkan petugasnya bila warga kembali melaporkan kemunculan buaya.

"Paling kami memantau saja, kalau ada laporan lagi, kami turun lagi. Kalau mungkin tidak membuahkan hasil mungkin kami pakai strategi lain," ujar dia.

Buaya langka

Buaya di Kali Anak Ciliwung pertama kali ditemukan petugas UPK Badan Air Kecamatan Pademangan yang sedang menyisir kali untuk mencari sampah.

Kala itu, petugas atau pasukan oranye hanya menemukan satu ekor buaya berjenis buaya muara.

Namun, rupanya terdapat dua ekor dari dua jenis berbeda yaitu buaya muara dan buaya senyulong.

Baca juga: Petugas Pancing Buaya di Kali Anak Ciliwung Menggunakan Ayam Hidup

Seekor buaya ditemukan petugas UPK Badan Air yang sedang membersihkan Kali Anak Ciliwung di Jalan Gunung Sahari, Jakarta Utara, Senin (8/10/2018).Dokumentasi Pribadi/ Sabar Seekor buaya ditemukan petugas UPK Badan Air yang sedang membersihkan Kali Anak Ciliwung di Jalan Gunung Sahari, Jakarta Utara, Senin (8/10/2018).
"Yang satu buaya muara yang satu buaya senyulong, yang senyulong itu langka. Habitatnya enggak di sini, dia itu hewan endemik dari Kalimantan," kata petugas pencari buaya, Ismed kepada Kompas.com, Selasa (9/10/2018).

Petugas Polisi Hutan Slamet menduga ada orang yang sengaja melepas buaya berjenis senyulong itu ke Kali Anak Ciliwung.

"Kalau saat sekarang kami temukan ada jenis buaya senyulong asumsi kami, mereka mungkin dengan sengaja dilepas oleh masyarakat," kata Slamet, Rabu.

Baca juga: Petugas Duga Ada Orang Melepas Buaya Senyulong di Kali Anak Ciliwung

Slamet memperkirakan warga sengaja melepas buaya senyulong karena ukurannya yang semakin besar.

Namun, bukannya melapor ke BKSDA untuk dievakuasi, warga justru melepasnya ke kali.

"Semacam itu dugaan kami. Mungkin warga yang merasa bosan atau ketakutan melepaskannya di kali ini," ujar Slamet.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi 'Penindakan'

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi "Penindakan"

Megapolitan
Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Megapolitan
Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Megapolitan
Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Megapolitan
Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Megapolitan
Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Megapolitan
Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Megapolitan
Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Megapolitan
Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Megapolitan
Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Megapolitan
Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Megapolitan
Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com