Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Guru Honorer di Depok Mogok, Anggota DPRD Harap Pemkot Berikan Solusi

Kompas.com - 16/10/2018, 16:30 WIB
Cynthia Lova,
Egidius Patnistik

Tim Redaksi

DEPOK, KOMPAS.com - Anggota Komisi D DPRD Kota Depok, Lahmudim, berharap Pemerintah Kota (Pemkot) Depok memberikan solusi terhadap  para guru honorer yang menuntut agar diangkat sebagai pengawai negeri sipil (PNS). Para guru honorer itu saat ini sedang melakukan aksi mogok mengajar. Mereka mogok sejak Senin (15/10/2018) kemarin dan berencana akan mogok sampai akhir bulan ini.

“Saya berharap dan menekankan pemerintah peduli pada tenaga guru honorer agar dapat di hire menjadi PNS,” kata Lahmudim, Selasa (16/10/2018).

Dari 239 kuota CPNS yang diberikan pemerintah pusat kepada Pemkot Depok, sebanyak 108 di antaranya diperuntukan bagi tenaga pendidik dan 14 bagi K2 guru.

Baca juga: Ratusan Guru Honorer di Depok Akan Mogok Mengajar hingga 31 Oktober

Lahmudim menyarankan pemerintah kota membuat tim khusus yang akan memberikan penilaian terhadap guru honorer untuk diangkat menjadi PNS.

Ia mengatakan, DPRD siap mengesahkan anggaran untuk memberikan pendapatan lebih atau insentif kepada guru-guru honorer. 

“Kami Dewan siap mengetuk palu anggaran untuk guru honorer untuk memberikan tunjangan layak pada guru guru honorer,” ujar Lahmudim.

Menurut dia, pendapatan guru honorer di Depok saat ini sangat kecil dan bervariasi. Kisarannya antara Rp 1 juta hingga Rp 2 juta.

“Kalau gaji buruh aja sudah Rp 3,6 juta, saya rasa mereka harus dapat tunjangan yang sama untuk kota Depok,” kata Lahmudim.

Ia juga mengimbau para guru honorer yang saat ini mogok  untuk memikirkan murid-muridnya. 

“Ini harus disikapi yang baik dari guru guru karena kan yang jadi korban anak-anak murid tidak dapatkan pengajaran apalagi dua mingu lebih mereka mogoknya, jadi silahkan berpikir kembali,” kata Lahmudin.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pengemis Viral yang Paksa Orang Sedekah Berkali-kali Minta Dipulangkan dari RSJ Bogor

Pengemis Viral yang Paksa Orang Sedekah Berkali-kali Minta Dipulangkan dari RSJ Bogor

Megapolitan
Mengaku Kerja di Minimarket, Pemuda Curi Uang Rp 43 Juta dari Brankas Toko

Mengaku Kerja di Minimarket, Pemuda Curi Uang Rp 43 Juta dari Brankas Toko

Megapolitan
Kronologi Pria di Pondok Aren Gigit Jari Rekannya hingga Putus, Pelaku Kesal Teman Korban Ikut Memarkirkan Kendaraan

Kronologi Pria di Pondok Aren Gigit Jari Rekannya hingga Putus, Pelaku Kesal Teman Korban Ikut Memarkirkan Kendaraan

Megapolitan
Syarat Maju Pilkada DKI Jalur Independen: KTP dan Pernyataan Dukungan Warga

Syarat Maju Pilkada DKI Jalur Independen: KTP dan Pernyataan Dukungan Warga

Megapolitan
17 Kambing Milik Warga Depok Dicuri, Hanya Sisakan Jeroan di Kandang

17 Kambing Milik Warga Depok Dicuri, Hanya Sisakan Jeroan di Kandang

Megapolitan
Pintu Rumah Tak Dikunci, Motor Warga di Sunter Dicuri Maling

Pintu Rumah Tak Dikunci, Motor Warga di Sunter Dicuri Maling

Megapolitan
Viral Video Geng Motor Bawa Sajam Masuk Kompleks TNI di Halim, Berakhir Diciduk Polisi

Viral Video Geng Motor Bawa Sajam Masuk Kompleks TNI di Halim, Berakhir Diciduk Polisi

Megapolitan
Ibu Pengemis Viral yang Paksa Orang Sedekah Bakal Dipindahkan ke Panti ODGJ di Bandung

Ibu Pengemis Viral yang Paksa Orang Sedekah Bakal Dipindahkan ke Panti ODGJ di Bandung

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Curi Uang Korban

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Curi Uang Korban

Megapolitan
Ketua RW Nonaktif di Kalideres Bantah Gelapkan Dana Kebersihan Warga, Klaim Dibela DPRD

Ketua RW Nonaktif di Kalideres Bantah Gelapkan Dana Kebersihan Warga, Klaim Dibela DPRD

Megapolitan
Menjelang Pendaftaran Cagub Independen, Tim Dharma Pongrekun Konsultasi ke KPU DKI

Menjelang Pendaftaran Cagub Independen, Tim Dharma Pongrekun Konsultasi ke KPU DKI

Megapolitan
DBD Masih Menjadi Ancaman di Jakarta, Jumlah Pasien di RSUD Tamansari Meningkat Setiap Bulan

DBD Masih Menjadi Ancaman di Jakarta, Jumlah Pasien di RSUD Tamansari Meningkat Setiap Bulan

Megapolitan
Tak Hanya Membunuh, Pria yang Buang Mayat Wanita di Dalam Koper Sempat Setubuhi Korban

Tak Hanya Membunuh, Pria yang Buang Mayat Wanita di Dalam Koper Sempat Setubuhi Korban

Megapolitan
Polisi Duga Ada Motif Persoalan Ekonomi dalam Kasus Pembunuhan Wanita di Dalam Koper

Polisi Duga Ada Motif Persoalan Ekonomi dalam Kasus Pembunuhan Wanita di Dalam Koper

Megapolitan
Pria di Pondok Aren yang Gigit Jari Rekannya hingga Putus Jadi Tersangka Penganiayaan

Pria di Pondok Aren yang Gigit Jari Rekannya hingga Putus Jadi Tersangka Penganiayaan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com