Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Butuh Waktu 8 Tahun Menata Tanah Abang seperti SCBD

Kompas.com - 23/10/2018, 17:59 WIB
Nursita Sari,
Kurnia Sari Aziza

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kawasan Tanah Abang, Jakarta Pusat, akan ditata seperti kawasan Sudirman Central Business District (SCBD), Jakarta Selatan.

Direktur Utama PD Pembangunan Sarana Jaya Yoory C Pinontoan mengatakan, butuh waktu sekitar 8 tahun untuk menata Tanah Abang seperti SCBD.

"Targetnya di kami 8 tahunanlah," ujar Yoory saat dihubungi, Selasa (23/10/2018).

Baca juga: Tanah Abang Akan Ditata seperti SCBD

Yoory menyampaikan, penataan itu dimulai dengan proses pembebasan lahan di kawasan Tanah Abang.

Menurut dia, proses pembebasan lahan itu tengah berlangsung.

"Kunci penataan Tanah Abang itu harus pengadaan lahan. Sekarang pengadaan lahannya sudah dimulai, Sarana Jaya juga sudah punya lahan di sana," kata dia.

Baca juga: Halte dan Kamera CCTV Disiapkan di Skybridge Tanah Abang

Beriringan dengan proses pembebasan lahan, PD Pembangunan Sarana Jaya juga tengah menyusun desain penataan sentra primer Tanah Abang.

Desain tersebut ditargetkan rampung akhir 2018.

Setelah membebaskan banyak lahan, penataan akan dilanjutkan dengan membangun jaringan infrastruktur jalan baru. Tujuannya untuk mengentaskan kemacetan di Tanah Abang.

Baca juga: PKL Berjualan di Bawah Skybridge Tanah Abang yang Masih Dibangun

Sarana transportasi seperti light rail transit (LRT) juga diwacanakan dibangun di Tanah Abang. Kawasan itu akan dibangun dengan konsep transit oriented development (TOD).

Ada bangunan baru juga yang akan dibangun di kawasan Tanah Abang dengan konsep mixed use, artinya, bangunan itu multifungsi, ada hunian, perkantoran, hingga pusat ritel.

"Gedung eksisting mungkin menyesuaikan ya, gedung barunya yang nanti jadi ikon baru Jakarta," ucap Yoory.

Baca juga: Mencoba Rute Baru Transjakarta Stasiun Tanah Abang-Stasiun Gondangdia

Sebagai informasi, PD Pembangunan Sarana Jaya mendapatkan penyertaan modal daerah (PMD) Rp 935 miliar dalam APBD-P DKI 2018.

PMD itu salah satunya akan digunakan untuk pembebasan lahan dan pengembangan sentra primer Tanah Abang.

PD Pembangunan Sarana Jaya juga mengajukan PMD Rp 3 triliun lebih untuk proyek sentra primer Tanah Abang dalam APBD DKI 2019.

PMD itu digunakan untuk pembebasan lahan dan pengembangan proyek tersebut.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Prakiraan Cuaca Jakarta 9 Mei 2024 dan Besok: Tengah Malam ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta 9 Mei 2024 dan Besok: Tengah Malam ini Cerah Berawan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Cerita Eks Taruna STIP soal Lika-liku Perpeloncoan oleh Senior | Junior di STIP Disebut Wajib Panggil Senior dengan Sebutan “Nior”

[POPULER JABODETABEK] Cerita Eks Taruna STIP soal Lika-liku Perpeloncoan oleh Senior | Junior di STIP Disebut Wajib Panggil Senior dengan Sebutan “Nior”

Megapolitan
Rute Transjakarta 10A Rusun Marunda-Tanjung Priok

Rute Transjakarta 10A Rusun Marunda-Tanjung Priok

Megapolitan
Rute KA Cikuray, Tarif dan Jadwalnya 2024

Rute KA Cikuray, Tarif dan Jadwalnya 2024

Megapolitan
Bantah Pernyataan Ketua STIP soal Tak Ada Lagi Perpeloncoan, Alumni: Masih Ada, tapi pada Enggak Berani Berkoar

Bantah Pernyataan Ketua STIP soal Tak Ada Lagi Perpeloncoan, Alumni: Masih Ada, tapi pada Enggak Berani Berkoar

Megapolitan
Remaja Tusuk Seorang Ibu di Bogor Hingga Pisau Patah

Remaja Tusuk Seorang Ibu di Bogor Hingga Pisau Patah

Megapolitan
Jukir Liar Minimarket Ikhlas “Digusur” Asal Pemerintah Beri Pekerjaan Baru

Jukir Liar Minimarket Ikhlas “Digusur” Asal Pemerintah Beri Pekerjaan Baru

Megapolitan
Warga Bekasi Tewas Tertabrak Kereta di Kemayoran karena Terobos Palang Pelintasan

Warga Bekasi Tewas Tertabrak Kereta di Kemayoran karena Terobos Palang Pelintasan

Megapolitan
Manjakan Lansia, Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Tak Lagi Pakai Tempat Tidur Tingkat

Manjakan Lansia, Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Tak Lagi Pakai Tempat Tidur Tingkat

Megapolitan
KAI Commuter: Perjalanan Commuter Line Rangkasbitung-Tanah Abang Picu Pertumbuhan Ekonomi Lokal

KAI Commuter: Perjalanan Commuter Line Rangkasbitung-Tanah Abang Picu Pertumbuhan Ekonomi Lokal

Megapolitan
Tiga Jenazah ABK Kapal yang Terbakar di Muara Baru Telah Dijemput Keluarga

Tiga Jenazah ABK Kapal yang Terbakar di Muara Baru Telah Dijemput Keluarga

Megapolitan
Gangguan Jiwa Berat, Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Sempat Dirawat di RSJ

Gangguan Jiwa Berat, Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Sempat Dirawat di RSJ

Megapolitan
Jika Profesinya Dihilangkan, Jukir Liar Minimarket: Rawan Maling Motor dan Copet!

Jika Profesinya Dihilangkan, Jukir Liar Minimarket: Rawan Maling Motor dan Copet!

Megapolitan
Polisi: Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Alami Gangguan Kejiwaan Berat

Polisi: Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Alami Gangguan Kejiwaan Berat

Megapolitan
Imbas Tanah Longsor, Warga New Anggrek 2 GDC Depok Khawatir Harga Rumah Anjlok

Imbas Tanah Longsor, Warga New Anggrek 2 GDC Depok Khawatir Harga Rumah Anjlok

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com