BEKASI, KOMPAS.com - Pemerintah Provinsi DKI Jakarta akan membangun fasilitas pengolahan sampah atau intermediate treatment facility (ITF) Sunter, Jakarta Utara, pada Desember 2018.
ITF Sunter didesain untuk mengolah 2.200 ton sampah per hari dan akan dikonversi menjadi 35 megawatt listrik.
Menanggapi hal itu, Wali Kota Bekasi Rahmat Effendi mengatakan, Pemprov DKI tetap akan mengirim sampahnya ke Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST) Bantargebang.
Baca juga: INFOGRAFIK: 5 Fakta Menarik tentang TPST Bantargebang
Sebab, ITF Sunter hanya dapat menampung sekitar 2.200 ton sampah per hari.
"Dia (Pemprov DKI) cerita punya ITF yang (bisa menampung) 2.000 ton per hari, tetapi kan itu tidak dalam waktu cepat. Jadi tetaplah DKI masih butuh Kota Bekasi," kata pria yang akrab disapa Pepen, di Kantor Pemkot Bekasi, Jawa Barat, Selasa (23/10/2018).
Pada Senin (22/10/2018), Pepen menyambangi Balai Kota DKI Jakarta membahas kerja sama pengelolaan TPST Bantargebang dengan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.
Baca juga: Air Licit Truk Sampah ke TPST Bantargebang Kerap Buat Pengendara Motor Terjatuh
Dalam pertemuan itu, Pepen meminta Anies tidak mempermasalahkan nilai proposal dana kemitraan yang diajukan Pemkot Bekasi.
Namun, Pepen meminta Pemprov DKI fokus terhadap dampak yang diterima masyarakat Bantargebang jika pengelolaan TPST dilakukan baik.
"Kami sampaikan kalau persolan nanti (dana kemitraan) Rp 2 triliun, 3 triliun, 10 triliun juga tidak cukup untuk me-recovery persoalan sampah, itu yang harus jadi filosofi pandangan bersama bagaimana mengelolah sampah DKI," ujar Pepen.
Baca juga: Warga Bantargebang: Harusnya Uang Bau Ditambah Lagi
Pepen pun berharap polemik soal dana hibah DKI yang sempat memanas belakangan ini menjadi cair dengan adanya pertemuan tersebut.
"Hari Kamis nanti kami bahas (dana kemitraan dan pengelolaan TPST) itu, ini loh yang harus kami koreksi," kata dia.
Menurut rencana, Pemprov DKI akan melakukan groundbreaking pembangunan ITF Sunter pada Desember mendatang.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.