Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sampah di Pintu Air Manggarai Dibersihkan

Kompas.com - 31/10/2018, 13:25 WIB
Nibras Nada Nailufar,
Dian Maharani

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Sampah sempat memenuhi aliran di Pintu Air Manggarai, Jakarta Pusat pada Senin (31/10/2018). Pras, petugas UPK Badan Air Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta mengatakan sampah itu datang dari hulu Sungai Ciliwung di Bogor ketika hujan deras.

"Malam Senin itu pas Jakarta hujan. Bogor hujan duluan, jadi dari Bogor intensitas sudah tinggi, numpuk di sini," kata Pras ditemui di Pintu Air Manggarai, Rabu (31/10/2018) siang.

Pras mengatakan, sampah langsung diangkut menggunakan alat berat hari itu juga. Pada Senin, total sampah yang diangkut dari pagi hingga malam mencapai 45 truk. Keesokan harinya, sampah yang diangkut mencapai 32 truk.

Adapun Rabu ini, terlihat sampah masih ada tapi sudah berkurang jauh dibanding hari Senin.

"Siang ini baru delapan truk," kata Pras.

Baca juga: Sepekan Turun Hujan, Pintu Air Manggarai Terpantau Normal

Pras menerangkan ketika musim hujan seperti ini, sampah paling banyak yakni bambu-bambu yang hanyut dari bantaran kali. Selain bambu, sebatang pohon berdiameter 1,5 meter juga turut hanyut dan diangkut.

"Paling banyak bambu sama sampah-sampah kayu lah," kata Pras.

Selain sampah kayu, ada pula sampah plastik. Pras mengatakan sampah styrofoam dan plastik ini sebagian juga berasal dari warga Jakarta yang tinggal di bantaran kali.

"Plastik ini juga banyak dari Lenteng Agung dan Pasar Minggu," kata Pras.

Pras mengatakan alat berat akan bersiaga 24 jam di lokasi. Jika sampah penuh, alat berat akan bekerja sepanjang hari.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com