Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Fakta-fakta Penyerangan Mapolsek Metro Penjaringan

Kompas.com - 10/11/2018, 06:59 WIB
Ardito Ramadhan,
Bambang P. Jatmiko

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Markas Kepolisian Sektor Metro Penjaringan Jakarta Utara diserang oleh seorang pria tidak dikenal, Jumat (9/11/2018) dini hari kemarin.

Pria itu belakangan diketahui bernama Rohandi (31 tahun) yang nekat melakukan aksinya karena mengalami depresi. Dia juga berniat mengakhiri hidupnya dalam aksi tersebut.

Berikut fakta-fakta penyerangan Mapolsek Metro Penjaringan yang dirangkum Kompas.com

1. Penyerang Mengalami Depresi

Penyerang Mapolsek Metro Penjaringan Rohandi diketahui mengalami depresi akibat penyakitnya yang tidak kunjung sembuh.

Rohandi juga disebut merasa tertekan oleh kakak-kakaknya yang tinggal serumah dengannya karena tidak kunjung mendapat pekerjaan.

"Dia depresi, mau nikah batal, terus sakit juga, nggak kerja, sering dimarahin juga. Dia kakaknya ada tiga dan sering marahin dia," ujar Kapolsek Metro Penjaringan AKBP Rachmat Sumekar.

2. Penyerang Ingin Ditembak Mati Polisi

Rachmat menuturkan, Rohandi nekat menyerang Mapolsek Metro Penjaringan supaya mengakhiri hidupnya dengan cara ditembak mati polisi.

Rohandi diketahu merasa depresi namun tidak berani melakukan bunuh diri. Akhirnya, ia memutuskan menyerang kantor polisi dengan harapan polisi menembaknya mati.

"Belum ada (upaya bunuh diri), karena dia takut bunuh diri kemudian dia mengambil jalan pintas dengan menyerang polisi," kata Rachmat.

3. Penyerang Bukan Teroris

Polisi memastikan penyerangan yang dilakukan Rohandi tidak berkaitan dengan kelompok terorisme apapun. Rohandi juga dipastikan tidak terlibat dalam aktivitas terorisme.

Kesimpulan itu didapat polisi setelah Rohandi diinterogasi langsung oleh petugaa Detasemen Khusus 88 dan tempat tinggalnya digeledah.

"Mereka sudah periksa ke rumahnya sudah didatangi, ya hasilnya dipastikan memang bukan teroris, nggak ada aliran apa-apa," ujar Rachmat.

4. Seorang Polisi Luka Ringan

Satu orang polisi mengalami luka ringan dalam peristiwa penyerangan Mapolsek Metro Penjaringan.

Polisi bernama AKP M. A. Irawan itu mengalami luka sabetan di lengan kanannya ketika berusaha menyerang pelaku.

"Korban (Irawan) terjatuh terkena sabetan golok pelaku dan mengenai tangannya menimbulkan luka ringan," kata Rachmat.

5. Penyerang Ditangani Polres Metro Jakarta Utara

Pelaku penyerangan Mapolsek Metro Penjaringan kini ditangani oleh Polres Metro Jakarta Utara setelah sempat ditahan di Mapolsek Metro Penjaringan selama beberapa jam setelah kejadian.

Rachmat menjelaskan, penahanan Rohandi dipindahkan ke Mapolres Metro Jakarta Utara supaya depresi yang dialaminya tidak kambuh dan merugikan tahanan di Mapolsek Metro Penjaringan.

"Butuh penanganan khusus. Nanti kalo dia makin depresi makin tersiksa di sini melukai tahanan yang lain, kalo ngamuk-ngamuk kan repot juga," kata Rachmat.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Keluarga Histeris Saat Tahu Putu Tewas di Tangan Senior STIP

Keluarga Histeris Saat Tahu Putu Tewas di Tangan Senior STIP

Megapolitan
Sosok Taruna STIP yang Meninggal Dianiaya Senior, Dikenal Mudah Berteman dan Bisa Diandalkan

Sosok Taruna STIP yang Meninggal Dianiaya Senior, Dikenal Mudah Berteman dan Bisa Diandalkan

Megapolitan
Taruna Tingkat Satu STIP Disebut Wajib Panggil Kakak Tingkat dengan Sebutan “Nior”

Taruna Tingkat Satu STIP Disebut Wajib Panggil Kakak Tingkat dengan Sebutan “Nior”

Megapolitan
Pengakuan Eks Taruna STIP, Difitnah dan Dipukul Senior sampai Kancing Seragam Pecah

Pengakuan Eks Taruna STIP, Difitnah dan Dipukul Senior sampai Kancing Seragam Pecah

Megapolitan
Tanggapi Permintaan Maaf Pendeta Gilbert ke MUI, Ketum PITI Tetap Berkeberatan

Tanggapi Permintaan Maaf Pendeta Gilbert ke MUI, Ketum PITI Tetap Berkeberatan

Megapolitan
Cerita Eks Taruna STIP: Lika-liku Perpeloncoan Tingkat Satu yang Harus Siap Terima Pukulan dan Sabetan Senior

Cerita Eks Taruna STIP: Lika-liku Perpeloncoan Tingkat Satu yang Harus Siap Terima Pukulan dan Sabetan Senior

Megapolitan
Bacok Pemilik Warung Madura di Cipayung, Pelaku Sembunyikan Golok di Jaketnya

Bacok Pemilik Warung Madura di Cipayung, Pelaku Sembunyikan Golok di Jaketnya

Megapolitan
Pura-pura Beli Es Batu, Seorang Pria Rampok Warung Madura dan Bacok Pemiliknya

Pura-pura Beli Es Batu, Seorang Pria Rampok Warung Madura dan Bacok Pemiliknya

Megapolitan
Tak Ada yang Janggal dari Berubahnya Pelat Mobil Dinas Polda Jabar Jadi Pelat Putih...

Tak Ada yang Janggal dari Berubahnya Pelat Mobil Dinas Polda Jabar Jadi Pelat Putih...

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Mobil Dinas Polda Jabar Sebabkan Kecelakaan Beruntun di Tol MBZ | Apesnya Si Kribo Usai 'Diviralkan' Pemilik Warteg

[POPULER JABODETABEK] Mobil Dinas Polda Jabar Sebabkan Kecelakaan Beruntun di Tol MBZ | Apesnya Si Kribo Usai "Diviralkan" Pemilik Warteg

Megapolitan
Cara Naik Bus City Tour Transjakarta dan Harga Tiketnya

Cara Naik Bus City Tour Transjakarta dan Harga Tiketnya

Megapolitan
Diperiksa Polisi, Ketum PITI Serahkan Video Dugaan Penistaan Agama oleh Pendeta Gilbert

Diperiksa Polisi, Ketum PITI Serahkan Video Dugaan Penistaan Agama oleh Pendeta Gilbert

Megapolitan
Minta Diskusi Baik-baik, Ketua RW di Kalideres Harap SK Pemecatannya Dibatalkan

Minta Diskusi Baik-baik, Ketua RW di Kalideres Harap SK Pemecatannya Dibatalkan

Megapolitan
Ada 292 Aduan Terkait Pembayaran THR 2024 Lewat Website Kemenaker

Ada 292 Aduan Terkait Pembayaran THR 2024 Lewat Website Kemenaker

Megapolitan
Bantah Gonta-ganti Pengurus Tanpa Izin, Ketua RW di Kalideres: Sudah Bersurat ke Lurah

Bantah Gonta-ganti Pengurus Tanpa Izin, Ketua RW di Kalideres: Sudah Bersurat ke Lurah

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com