Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ini Pintu Air di Jakarta yang Paling Sering Terima Sampah Kiriman

Kompas.com - 12/11/2018, 16:09 WIB
Rindi Nuris Velarosdela,
Kontributor Amerika Serikat, Andri Donnal Putera

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Satuan Pelaksana Unit Pelaksana Kebersihan (UPK) Badan Air Suku Dinas Lingkungan Hidup Jakarta Pusat, Rohmat mengatakan, ada dua titik wilayah yang menjadi lokasi penumpukan sampah kiriman dari Bogor dan sekitarnya.

Dua titik wilayah itu adalah pintu air Manggarai di Menteng dan Pintu Air Karet di Tanah Abang.

"Lokasi utamanya di pintu air Manggarai. Sampah di pintu Karet enggak begitu banyak karena itu sampah yang lolos dari sini (pintu air Manggarai). Kan sampah kasarnya kami angkat, kemudian sampah-sampah kecil mengalir ke pintu Karet," kata Rohmat, Senin (12/11/2018).

Baca juga: 600 Kubik Sampah dari Hulu Menumpuk di Pintu Air Manggarai

Menurut Rohmat, dibutuhkan waktu antara 9-12 jam untuk sampah-sampah itu sampai di Pintu Air Manggarai dari wilayah Bogor dan sekitarnya.

Oleh karena itu, UPK Badan Air Sudin Lingkungan Hidup Jakpus telah membentuk satuan tugas (Satgas) antisipasi banjir pada bulan Oktober.

"Satgas banjir tugasnya memantau lokasi mana saja penumpukan sampah selama 24 jam. Kami cepat penanganannya. Jadi, di mana ada penumpukan, kami langsung angkut ke tempat pembuangan sementara (TPS) walaupun malam hari," ujar Rohmat.

Baca juga: Jasad Bayi Ditemukan di Pintu Air Kalimalang

Rohmat mengatakan, sampah itu diangkut ke TPS di Jalan Perintis Kemerdekaan untuk mempercepat proses pengangkutan.

Nantinya, lanjut Rohmat, sampah itu akan diangkut menggunakan truk yang lebih besar menuju tempat pengolahan sampah terpadu (TPST) Bantar Gebang di Bekasi.

"Diangkut ke TPS Perintis Kemerdekaan, kemudian diangkut ke tempat pengolahan sampah terpadu (TPST) Bantar Gebang. Kalau langsung ke Bantar Gebang, proses angkutnya makin lama karena macet untuk sampai sana dan harus antre juga," kata Rohmat.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

BOY STORY Bawakan Lagu 'Dekat di Hati' Milik RAN dan Joget Pargoy

BOY STORY Bawakan Lagu "Dekat di Hati" Milik RAN dan Joget Pargoy

Megapolitan
Lepas Rindu 'My Day', DAY6 Bawakan 10 Lagu di Saranghaeyo Indonesia 2024

Lepas Rindu "My Day", DAY6 Bawakan 10 Lagu di Saranghaeyo Indonesia 2024

Megapolitan
Jelang Pilkada 2024, 8 Nama Daftar Jadi Calon Wali Kota Bogor Melalui PKB

Jelang Pilkada 2024, 8 Nama Daftar Jadi Calon Wali Kota Bogor Melalui PKB

Megapolitan
Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Megapolitan
Mulai Hari Ini, KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Cagub Independen

Mulai Hari Ini, KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Cagub Independen

Megapolitan
Kala Senioritas dan Arogansi Hilangkan Nyawa Taruna STIP...

Kala Senioritas dan Arogansi Hilangkan Nyawa Taruna STIP...

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Megapolitan
Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi 'Penindakan'

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi "Penindakan"

Megapolitan
Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Megapolitan
Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Megapolitan
Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Megapolitan
Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Megapolitan
Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com