Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Waspada Tiga Titik Rawan Banjir di Depok

Kompas.com - 13/11/2018, 17:02 WIB
Cynthia Lova,
Kontributor Amerika Serikat, Andri Donnal Putera

Tim Redaksi

DEPOK, KOMPAS.com - Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kota Depok, Manto, mengatakan titik rawan banjir di kota Depok 80 persen berkurang dibandingkan pada tahun 2017.

Namun sampai saat ini, masih ada tiga titik yang rawan banjir, yaitu Taman Duta Cimanggis, Bukit Cengkeh , dan Pasir Putih Sawangan.

“Alhamdulillah titik banjir terus berkurang karena kami aktif melakukan antisipasi dari awal tahun 2018. Dari total 45 titik rawan terus berkurang jadi 28 titik rawan dan kurang lagi 80 persen menjadi tiga titik saja yang saat ini laporannya,” ucap Manto di Cipayung, Depok, Selasa (13/11/2018).

Baca juga: Diguyur Hujan Semalaman, Kota Palembang Dikepung Banjir

Manto mengatakan, rata-rata banjir di Depok diakibatkan permukaan kali yang terlalu kecil dan berada di atas permukiman warga.

Sementara itu, wilayah yang kerap terendam banjir saat diguyur hujan, salah satunya adalah wilayah Taman Duta, Cimanggis, Depok.

Manto mengatakan, banjir di Taman Duta setiap turun hujan bisa sampai 80 centimeter dan menganggu kendaraan yang melewati daerah tersebut.

Oleh karena itu, pihaknya melakukan berbagai upaya untuk mengurangi debit air, salah satunya yaitu normalisasi kali dan situ yang ada di dekat kawasan tersebut.

Baca juga: Sampah Kayu hingga Kulkas Kiriman Daerah Hulu Kerap Ditemukan di Kanal Banjir Barat

Manto mengatakan, pihaknya berencana membuat sodetan di sekitar Situ Pengarengan. Menurutnya, rencana ini sudah dicetuskan sejak tahun 2016.

“Rencananya sodetan dari Situ Pengarengan ke Kali Sugutamu dan Kali Laya itu akan dibuat oleh pihak Tol Cijago. Hanya saja pemebasan lahannya belum selesai, kalau itu kelar pasti tidak ada lagi banjir di Taman Duta dan sekitarnya,”jelas Manto.

Ia mengatakan, pihaknya akan berkoordinasi dengan pengelola jalan tol untuk mempercepat pembuatan sodetan tersebut.

“Jadi kalau Situ Pengarengan yang kelebihan air dia akan mengalir semua ke sodetan kan. Artinya, situ tidak boleh kering untuk menjaga ekosistem alam. Nanti akan digunakan sistem buka tutup, kalau airnya lebih maka akan mengalir,” tutup Manto.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ada 292 Aduan Terkait Pembayaran THR 2024 Lewat Website Kemenaker

Ada 292 Aduan Terkait Pembayaran THR 2024 Lewat Website Kemenaker

Megapolitan
Bantah Gonta-ganti Pengurus Tanpa Izin, Ketua RW di Kalideres: Sudah Bersurat ke Lurah

Bantah Gonta-ganti Pengurus Tanpa Izin, Ketua RW di Kalideres: Sudah Bersurat ke Lurah

Megapolitan
Pelaku Pelecehan Payudara Siswi di Bogor Diduga ODGJ, Kini Dibawa ke RSJ

Pelaku Pelecehan Payudara Siswi di Bogor Diduga ODGJ, Kini Dibawa ke RSJ

Megapolitan
Longsor di New Anggrek 2 GDC Depok, Warga: Sudah Hubungi Semua Pihak, Tidak Ada Jawaban

Longsor di New Anggrek 2 GDC Depok, Warga: Sudah Hubungi Semua Pihak, Tidak Ada Jawaban

Megapolitan
Cuaca Panas Ekstrem di Arab Saudi, Fahira Idris Minta Jemaah Haji Jaga Kondisi Fisik

Cuaca Panas Ekstrem di Arab Saudi, Fahira Idris Minta Jemaah Haji Jaga Kondisi Fisik

Megapolitan
Mahasiswa Dikeroyok di Tangsel, Setara Institute Minta Hentikan Narasi Kebencian Pemicu Konflik

Mahasiswa Dikeroyok di Tangsel, Setara Institute Minta Hentikan Narasi Kebencian Pemicu Konflik

Megapolitan
Khawatir Kalah karena Politik Uang, Hanya 1 Kader PKB Daftar Pilkada Bogor

Khawatir Kalah karena Politik Uang, Hanya 1 Kader PKB Daftar Pilkada Bogor

Megapolitan
Dari 11, 4 Aduan Pekerja di Jakarta Terkait Pembayaran THR 2024 Telah Ditindaklanjuti

Dari 11, 4 Aduan Pekerja di Jakarta Terkait Pembayaran THR 2024 Telah Ditindaklanjuti

Megapolitan
Ketum PITI Diperiksa Polisi Terkait Laporan Terhadap Pendeta Gilbert

Ketum PITI Diperiksa Polisi Terkait Laporan Terhadap Pendeta Gilbert

Megapolitan
Lurah di Kalideres Tak Masalah jika Digugat soal Penonaktifan Ketua RW, Yakin Keputusannya Tepat

Lurah di Kalideres Tak Masalah jika Digugat soal Penonaktifan Ketua RW, Yakin Keputusannya Tepat

Megapolitan
Polisi Selidiki Kepemilikan Pelat Putih Mobil Dinas Polda Jabar yang Kecelakaan di Tol MBZ

Polisi Selidiki Kepemilikan Pelat Putih Mobil Dinas Polda Jabar yang Kecelakaan di Tol MBZ

Megapolitan
Hanya 1 Kader Daftar Pilkada Bogor, PKB: Khawatir Demokrasi Rusak seperti Pemilu

Hanya 1 Kader Daftar Pilkada Bogor, PKB: Khawatir Demokrasi Rusak seperti Pemilu

Megapolitan
Pemkot Tangsel Bakal Evaluasi Ketua RT-RW Imbas Pengeroyokan Mahasiswa

Pemkot Tangsel Bakal Evaluasi Ketua RT-RW Imbas Pengeroyokan Mahasiswa

Megapolitan
Meski Tersangka Sudah Ditetapkan, Polisi Sebut Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP Belum Final

Meski Tersangka Sudah Ditetapkan, Polisi Sebut Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP Belum Final

Megapolitan
Mengingat Lagi Pesan yang Ada di STIP, 'Sekolah Ini Akan Ditutup Jika Terjadi Kekerasan'

Mengingat Lagi Pesan yang Ada di STIP, "Sekolah Ini Akan Ditutup Jika Terjadi Kekerasan"

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com