Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cagub DKI dari PKS Tidak Dikenal Nasdem, Syaikhu: Cari di Google

Kompas.com - 28/11/2018, 13:49 WIB
Dean Pahrevi,
Ana Shofiana Syatiri

Tim Redaksi

BEKASI, KOMPAS.com - Kader Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Ahmad Syaikhu menanggapi santai pernyataan Ketua Fraksi Nasdem DPRD DKI Jakarta Bestari Barus yang menyatakan tidak akan memilih Syaikhu menjadi wakil gubernur DKI Jakarta.

Adapun Bestari tidak ingin memilih Syaikhu karena tidak mengenal sosok mantan Wakil Wali Kota Bekasi itu.

"Mungkin karena belum mengenal ya, siapa itu Syaikhu, tapi saya kira kalau orang-orang yang membaca media atau searching di google akan mendapatkan sosok siapa Syaikhu, begitu juga pak Agung," kata Syaikhu kepada Kompas.com, Rabu (28/11/2018).

Menurut Syaikhu, penolakan memilih dirinya menjadi wagub DKI itu harus beralasan. Sebab, pemilihan wagub DKI itu ialah tataran demokrasi yang harus dijalani dengan baik.

Baca juga: Wagub DKI Masih Kosong, Mendagri Bilang Seharusnya Partai Pengusung Kompak

Apalagi dalam hal ini adalah pemilihan kepala daerah untuk wilayah ibukota Indonesia. Bagi Syaikhu, seseorang harus memahami betul karakter calon kepala daerah yang ada, baru menentukan pilihan.

"Sehingga dengan demikian mudah melihat track record yang dilakukan saya dan Pak Agung. Insya Allah ya kita kan belum banyak komunikasi, mudah-mudahan ada titik temu untuk memberikan dukungan pada para kandidat yang diajukan PKS," ujar Syaikhu.

Sebelumnya, Ketua Fraksi Nasdem DPRD DKI Jakarta Bestari Barus mengatakan enggan memilih Ahmad Syaikhu menjadi wagub DKI Jakarta. Sebab, Bestari mengaku tidak mengenal sosok Syaikhu.

Baca juga: Sandiaga: Mudah-mudahan Pak Agung Cocok sama Ruangan Wagub DKI

"Syaikhu? Saya tidak kenal, saya tidak pernah kenal," kata Bestari.

Bestari menegaskan, dirinya hanya akan memilih cawagub DKI yang dikenalnya.

Diketahui, Gerindra dan PKS DKI telah sepakat bahwa kursi wagub DKI menjadi hak PKS. Mantan Wakil Wali Kota Bekasi Ahmad Syaikhu dan Sekretaris DPW PKS DKI Jakarta Agung Yulianto menjadi dua nama yang ditunjuk PKS untuk maju sebagai Cawagub DKI menggantikan Sandiaga Uno.

Baca juga: Syaikhu: Saya Tak Masalah Tidak Jadi Wagub DKI, asal...

Dua nama itu pun sudah dikirimkan DPW PKS DKI kepada DPD partai Gerindra DKI untuk diajukan mengikuti fit and proper test yang akan diselenggarakan kedua partai itu.

Gerindra dan PKS DKI masing-masing sudah memilih dua orang yang akan masuk ke dalam tim fit and proper test.

Gerindra memilih Wakil Ketua DPD Gerindra DKI Syarif dan peneliti senior LIPI Siti Zuhro. Sementara PKS memilih Ketua DPW PKS DKI Syakir Purnomo dan Ketua Dewan Syariah Wilayah PKS DKI Abdurrahman Suhaimi sebagai anggota tim itu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Asesmen Diterima, Polisi Kirim Chandrika Chika Cs ke Lido untuk Direhabilitasi

Asesmen Diterima, Polisi Kirim Chandrika Chika Cs ke Lido untuk Direhabilitasi

Megapolitan
Selain ke PDI-P, Pasangan Petahana Benyamin-Pilar Daftar ke Demokrat dan PKB untuk Pilkada Tangsel

Selain ke PDI-P, Pasangan Petahana Benyamin-Pilar Daftar ke Demokrat dan PKB untuk Pilkada Tangsel

Megapolitan
Polisi Pastikan Kondisi Jasad Wanita Dalam Koper di Cikarang Masih Utuh

Polisi Pastikan Kondisi Jasad Wanita Dalam Koper di Cikarang Masih Utuh

Megapolitan
Cara Urus NIK DKI yang Dinonaktifkan, Cukup Bawa Surat Keterangan Domisili dari RT

Cara Urus NIK DKI yang Dinonaktifkan, Cukup Bawa Surat Keterangan Domisili dari RT

Megapolitan
Heru Budi Harap 'Groundbreaking' MRT East-West Bisa Terealisasi Agustus 2024

Heru Budi Harap "Groundbreaking" MRT East-West Bisa Terealisasi Agustus 2024

Megapolitan
Daftar Pencalonan Wali Kota Bekasi, Mochtar Mohamad Mengaku Dipaksa Maju Pilkada 2024

Daftar Pencalonan Wali Kota Bekasi, Mochtar Mohamad Mengaku Dipaksa Maju Pilkada 2024

Megapolitan
Misteri Sosok Mayat Perempuan dalam Koper, Bikin Geger Warga Cikarang

Misteri Sosok Mayat Perempuan dalam Koper, Bikin Geger Warga Cikarang

Megapolitan
Kekejaman Nico Bunuh Teman Kencan di Kamar Kos, Buang Jasad Korban ke Sungai hingga Hanyut ke Pulau Pari

Kekejaman Nico Bunuh Teman Kencan di Kamar Kos, Buang Jasad Korban ke Sungai hingga Hanyut ke Pulau Pari

Megapolitan
Ulah Sindikat Pencuri di Tambora, Gasak 37 Motor dalam 2 Bulan untuk Disewakan

Ulah Sindikat Pencuri di Tambora, Gasak 37 Motor dalam 2 Bulan untuk Disewakan

Megapolitan
Upaya Chandrika Chika dkk Lolos dari Jerat Hukum, Ajukan Rehabilitasi Usai Ditangkap karena Narkoba

Upaya Chandrika Chika dkk Lolos dari Jerat Hukum, Ajukan Rehabilitasi Usai Ditangkap karena Narkoba

Megapolitan
Mochtar Mohamad Ajukan Diri Jadi Calon Wali Kota Bekasi ke PDIP

Mochtar Mohamad Ajukan Diri Jadi Calon Wali Kota Bekasi ke PDIP

Megapolitan
Keluarga Ajukan Rehabilitasi, Chandrika Chika dkk Jalani Asesmen di BNN Jaksel

Keluarga Ajukan Rehabilitasi, Chandrika Chika dkk Jalani Asesmen di BNN Jaksel

Megapolitan
Banyak Warga Protes NIK-nya Dinonaktifkan, padahal 'Numpang' KTP Jakarta

Banyak Warga Protes NIK-nya Dinonaktifkan, padahal "Numpang" KTP Jakarta

Megapolitan
Dekat Istana, Lima dari 11 RT di Tanah Tinggi Masuk Kawasan Kumuh yang Sangat Ekstrem

Dekat Istana, Lima dari 11 RT di Tanah Tinggi Masuk Kawasan Kumuh yang Sangat Ekstrem

Megapolitan
Menelusuri Kampung Kumuh dan Kemiskinan Ekstrem Dekat Istana Negara...

Menelusuri Kampung Kumuh dan Kemiskinan Ekstrem Dekat Istana Negara...

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com