JAKARTA, KOMPAS.com - Ahmad, warga Cibubur, Jakarta Timur, mengaku melihat pengeroyokan dua anggota TNI oleh juru parkir di depan Pertokoan Arundina, Kecamatan Ciracas, Jakarta Timur, Senin (10/12/2018) sore.
Menurut dia, saat itu, tidak ada warga yang berani melerai perkelahian tersebut.
Ahmad mengaku berada di lokasi kejadian saat pengeroyokan terjadi.
Baca juga: Sebelum Polsek Ciracas Dibakar, Jalan Ditutup oleh Orang Tak Dikenal
"Enggak ada yang berani (melerai), Mas. Kita mau lerai gimana, mereka keroyokan, lihat berantemnya," kata Ahmad kepada Kompas.com, Rabu (12/12/2018).
Wawan, warga lainnya mengatakan, pengeroyokan tersebut membuat kawasan pertokoan Arundina sempat ramai dikerumuni warga untuk melihat kejadian itu.
Arus lalu lintas sekitar juga menjadi tersendat.
Baca juga: Polri Bentuk Tim Selidiki Pembakaran Mapolsek Ciracas
"Wah ramai banget, Mas, pada lihatin tapi enggak ada yang lerai, takut juga warga. Jalan sempat macet juga karena yang lewat juga berhenti," ujar Wawan.
Berdasarkan pantauan Wawan, kejadian baru reda setelah sekitar 30 menit.
Warga dan dua anggota TNI pergi meninggalkan lokasi.
Baca juga: Perusakan Polsek Ciracas Bermula dari Soal Parkir, Anies Panggil UPT Perparkiran
"Setengah jam lah bubar, tetapi masih ramai-ramai gitu, (anggota) TNI nya juga pergi enggak tahu kemana habis itu," kata dia.
Kasus pengeroyokan itu berawal saat seorang anggota TNI AL dan anaknya memperbaiki sepeda motor dan berencana makan di warung di samping pertokoan Arundina pada Senin lalu.
Saat hendak parkir, knalpot motor Komaruddin berasap. Dia turun dan memeriksa bagian mesin motor.
Baca juga: Fakta-fakta Perusakan Polsek Ciracas hingga Rabu Siang
Lalu, salah satu juru parkir menggeser motornya tanpa diketahui anggota TNI itu hingga membuat kepala anggota TNI terbentur motor. Kemudian, korban menegur juru parkir.
Tidak terima ditegur, juru parkir cekcok dan berujung pengeroyokan anggota TNI tersebut.
Polisi sudah menangkap seorang pelaku berinisial AP. Sementara itu, tiga pelaku lainnya berinisial I, H, dan D masih dalam pengejaran.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.