Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gerindra: PKS Jangan Khawatir dengan Tes untuk Cawagub DKI

Kompas.com - 12/12/2018, 19:11 WIB
Nursita Sari,
Kontributor Amerika Serikat, Andri Donnal Putera

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Ketua DPD Partai Gerindra DKI Jakarta Ahmad Sulhy menilai, kompetensi calon wakil gubernur DKI Jakarta dari Partai Keadilan Sejahtera (PKS) sudah mumpuni.

Oleh karena itu, dia meminta PKS tidak khawatir dengan mekanisme uji kepatutan dan kelayakan atau fit and proper test yang menjadi ketentuan Gerindra dalam menentukan cawagub.

"Calon-calon wakil gubernur dari PKS, saya pikir mumpuni. Jangan ada keraguan di kita untuk khawatir dengan fit and proper test," ujar Sulhy dalam sebuah diskusi di kawasan Cikini, Jakarta Pusat, Rabu (12/12/2018).

Sulhy menyampaikan, lagi pula tim fit and proper test sudah disepakati kedua partai.

Baca juga: Fit and Proper Test Cawagub DKI, Gerindra Bantah Anggapan PKS

Fit and proper test cawagub DKI, kata Sulhy, memang diinisiasi Gerindra. Namun, keputusan adanya tes tersebut tetap disepakati bersama.

Gerindra juga sudah berkomitmen untuk menyerahkan kursi wagub pengganti Sandiaga Uno itu kepada PKS.

"Gerindra secara politik sudah menyerahkan kepada PKS, namun tetap harus melalui fit and proper test. Saya pikir ini kan kesepakatan bersama," kata Sulhy.

Sementara itu, Ketua DPW PKS DKI Jakarta Bidang Pemenangan Pemilu dan Pilkada Agung Setiarso mengatakan, ada pergeseran makna soal fit and proper test yang disepakati di awal dengan saat ini.

Mulanya, PKS sepakat dengan fit and proper test karena Gerindra menyebut tes itu sebagai perkenalan cawagub dari PKS dan penyampaian visi-misi.

Namun, makna itu kemudian berubah menjadi tes yang bisa menggugurkan cawagub dari PKS dan digantikan oleh orang lain.

Bahkan, sempat ada pernyataan dari Ketua DPD Gerindra DKI Mohamad Taufik bahwa Gerindra berpeluang mengajukan cawagub jika kandidat dari PKS tidak lolos fit and proper test.

Baca juga: Anies Senang dengan 2 Kandidat Cawagub DKI dari PKS

"Di sini PKS meradang, yang tadinya kami berharap bahwa ini hanya ajang untuk memperkenalkan visi-misi, memperkenalkan cawagubnya, tapi ternyata ini adalah tes," ucap Agung.

Kursi wagub DKI Jakarta masih kosong sejak ditinggalkan Sandiaga. PKS dan Gerindra hingga kini belum mengajukan dua nama kandidat wagub pengganti.

Kedua partai belum memiliki pemahaman yang sama soal fit and proper test untuk menentukan kandidat wagub DKI.

PKS dan Gerindra mulanya akan bertemu pada 4 Desember lalu untuk menyamakan persepsi soal fit and proper test. Namun, pertemuan itu ditunda dan belum jelas kapan pertemuan penggantinya akan digelar.

Adapun PKS sudah menunjuk dua kadernya sebagai kandidat wagub DKI, yakni mantan Wakil Wali Kota Bekasi Ahmad Syaikhu dan Sekretaris DPW PKS DKI Jakarta Agung Yulianto.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi 'Penindakan'

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi "Penindakan"

Megapolitan
Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Megapolitan
Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Megapolitan
Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Megapolitan
Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Megapolitan
Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Megapolitan
Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Megapolitan
Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Megapolitan
Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Megapolitan
Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Megapolitan
Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Megapolitan
Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com