Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ibu Ini Menangis Saksikan Putrinya Peragakan Adegan Pengeroyokan Anggota TNI

Kompas.com - 17/12/2018, 17:28 WIB
Sherly Puspita,
Egidius Patnistik

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Seorang perempuan paruh baya yang mengenakan baju merah mencoba mencari celah untuk menyaksikan rekonstruksi kasus pengeroyokan dua anggota TNI di antara kerumunan polisi dan awak media di area parkir Subdit Resmob Ditreskrimum Polda Metro Jaya, Senin (17/12/2018).

Saat itu lima orang tersangka kasus pengeroyokan itu berbaris di pelataran gedung dan bersiap memperagakan 20 adegan pengeroyokan.

Perempuan yang enggan disebutkan namanya tersebut beradu tatap dengan Suci Ramdhani, salah satu tersangka kasus pengeroyokan. Tak lama kemudian ia menitikan air mata.

Baca juga: Rekonstruksi Pengeroyokan Anggota TNI, 5 Tersangka Dihadirkan

"Dia (Suci) itu anak saya. Kasihan dia, bagaimana masa depannya. Umurnya masih 23 tahun, kelahiran 1995," kata perempuan itu kepada Kompas.com.

Ia kemudian memperlihatkan kantong plastik warna putih yang dipegangnya.

"Ini isinya baju-baju anak saya. Saya ini mau jenguk Suci. Saya datang dari Citayam, Depok sana mau kasih baju ini, buat anak saya ganti. Kasihan anak saya," katanya sambil berurai air mata.

Ia tak menyangka putri dan menantunya, Iwan Hutapea, terlibat kasus itu dan harus berpisah dengan keluarga dan seorang putrinya yang masih berusia sekitar 5 tahun.

Menurut dia, Suci tak bermaksud melakukan tindak pengeroyokan.

"Anak saya itu cuma coba melerai saja. Cuma pengen suaminya (Iwan) mundur. Bukan berniat mengeroyok orang," kata dia.

Ia berharap ada keadilan untuk putrinya.

Di tengah perbincangan, seorang perempuan lain menggandeng seorang anak perempuan dan berjalan mendekati dia.

"Ini anaknya Suci, cucu saya," kata perempuan itu.

Baca juga: Siang Ini, Polisi Rekonstruksi Kasus Pengeroyokan Anggota TNI di Ciracas

Ia kemudian menggendong sang cucu untuk menjauh dari lokasi rekonstruksi.

Suci, Iwan, dan tiga teman mereka yang bernama Depi, Agus Pryantara, serta Herianto Panjaitan merupakan tersangka kasus pengeroyokan anggota TNI AL Kapten Komaruddin dan anggota TNI AD Pratu Rivonanda di Ciracas, Jakarta Timur, pada Senin pekan lalu.

Iwan dan istrinya ditangkap di kediamannya di kawasan Depok pada Kamis siang pekan lalu.

Saat ini mereka ditahan di Rutan Polda Metro Jaya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Keluarga Korban Kecelakaan Siswa SMK Lingga Kencana Berencana Bawa Kasus Donasi Palsu ke Polisi

Keluarga Korban Kecelakaan Siswa SMK Lingga Kencana Berencana Bawa Kasus Donasi Palsu ke Polisi

Megapolitan
Gagal Tes dan Terluka karena Begal, Casis Bintara Ini Tes Ulang Tahun Depan

Gagal Tes dan Terluka karena Begal, Casis Bintara Ini Tes Ulang Tahun Depan

Megapolitan
Indra Mau Tak Mau Jadi Jukir Liar, Tak Tamat SMP dan Pernah Tertipu Lowongan Kerja

Indra Mau Tak Mau Jadi Jukir Liar, Tak Tamat SMP dan Pernah Tertipu Lowongan Kerja

Megapolitan
Casis Bintara Dibegal Saat Berangkat Psikotes, Sempat Duel hingga Dibacok di Tangan dan Kaki

Casis Bintara Dibegal Saat Berangkat Psikotes, Sempat Duel hingga Dibacok di Tangan dan Kaki

Megapolitan
Potensi Konflik Horizontal di Pilkada Bogor, Bawaslu: Kerawanan Lebih Tinggi dari Pemilu

Potensi Konflik Horizontal di Pilkada Bogor, Bawaslu: Kerawanan Lebih Tinggi dari Pemilu

Megapolitan
Polisi Masih Selidiki Penyebab Kematian Pria di Kali Sodong Pulogadung

Polisi Masih Selidiki Penyebab Kematian Pria di Kali Sodong Pulogadung

Megapolitan
Ladang Uang di Persimpangan Cakung-Cilincing, Dinikmati 'Pak Ogah' hingga Oknum Polisi

Ladang Uang di Persimpangan Cakung-Cilincing, Dinikmati "Pak Ogah" hingga Oknum Polisi

Megapolitan
Jelang Pilkada, Bawaslu Kota Bogor Imbau ASN Jaga Netralitas

Jelang Pilkada, Bawaslu Kota Bogor Imbau ASN Jaga Netralitas

Megapolitan
Ada Donasi Palsu Korban Kecelakaan Siswa SMK Lingga Kencana, Keluarga: Kayaknya Orang 'Random'

Ada Donasi Palsu Korban Kecelakaan Siswa SMK Lingga Kencana, Keluarga: Kayaknya Orang "Random"

Megapolitan
Serba-serbi Penertiban Jukir Minimarket, Ada yang Mengaku Ojol hingga Pakai Seragam Dishub

Serba-serbi Penertiban Jukir Minimarket, Ada yang Mengaku Ojol hingga Pakai Seragam Dishub

Megapolitan
Dharma Pongrekun Melaju, Sudirman Said hingga Poempida Batal Ikut Pilkada DKI Jalur Independen

Dharma Pongrekun Melaju, Sudirman Said hingga Poempida Batal Ikut Pilkada DKI Jalur Independen

Megapolitan
Orangtua Calon Taruna Minta Seleksi Masuk STIP Tak Ditutup demi Perjuangkan Cita-cita Anak

Orangtua Calon Taruna Minta Seleksi Masuk STIP Tak Ditutup demi Perjuangkan Cita-cita Anak

Megapolitan
Donasi Palsu untuk Korban Kecelakaan Siswa SMK Lingga Kencana Disebut Tembus Rp 11 Juta

Donasi Palsu untuk Korban Kecelakaan Siswa SMK Lingga Kencana Disebut Tembus Rp 11 Juta

Megapolitan
Para Jukir Lansia Minimarket Itu Diputus Rezekinya...

Para Jukir Lansia Minimarket Itu Diputus Rezekinya...

Megapolitan
Penerimaan Mahasiswa STIP Dimoratorium, Orangtua Calon Taruna Minta Seleksi Dilanjutkan

Penerimaan Mahasiswa STIP Dimoratorium, Orangtua Calon Taruna Minta Seleksi Dilanjutkan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com