Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Agung Yulianto Buka-bukaan soal Jadi Kandidat Wagub DKI dari PKS

Kompas.com - 19/12/2018, 15:44 WIB
Nibras Nada Nailufar,
Kontributor Amerika Serikat, Andri Donnal Putera

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kandidat wakil gubernur DKI Jakarta dari Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Agung Yulianto mengaku siap meyakinkan anggota DPRD DKI Jakarta dan publik soal kesiapannya menjadi wagub.

Kepada wartawan di Balai Kota, Agung memperkenalkan dirinya yang selama ini ogah disorot.

"Saya ini Sekretaris Umum DPW PKS DKI, tapi paling jarang tampil. Kabur saya kalau ketemu wartawan," kata Agung di Jakarta Pusat, Rabu (19/12/2018).

Agung bercerita, ia lahir di Jepara, Jawa Tengah, namun sejak usia 5 tahun sudah menetap di Jakarta. Agung menempuh pendidikan akuntasi di STAN.

Agung kini bersaing menempati posisi wagub dengan Ahmad Syaikhu, teman semasa kuliahnya.

"Sama-sama dari STAN, terus ditugaskan sama-sama dengan beliau di BPKP di Hayam Wuruk, sama-sama ngurusin Masjid Al-Amin di situ. Beliau senior saya," kata Agung.

Agung kemudian menempuh S1 di Universitas Indonesia, jurusan akuntansi. Ia melanjutkan pendidikan hingga S2 di Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia.

Baca juga: Saat PKS Minta Gerindra Hormati Partainya dalam Polemik Wagub DKI...

Karier Agung di Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) hanya sampai 1996. Ia kemudian terlibat mendirikan Bank Muamalat Indonesia dan Asuransi Takaful.

"Kemudian jadi direktur BUMN, tahun 2000-2003 malang melintang bikin perusahaan sendiri dan usaha sendiri," kata Agung.

Perusahaan yang didirikannya, Halal Network Indonesia (HNI), kini sudah menjaring 1,7 juta anggota dengan markas di Hong Kong, Thailand, dan Malaysia.

Outletnya sudah mencapai 120.000 di berbagai penjuru Indonesia. Perusahaannya ini, kata Agung, mirip dengan gerakan OK OCE yang digagas mantan Wagub DKI Sandiaga Uno.

"Ada ratusan usaha kecil yang enggak bisa masuk pasar mainstream. Akhirnya saya dengan Pak Sandiaga begitu dekat karena banyak kesamaan dengan OK OCE," ujar Agung.

Di Jakarta, Agung tinggal di Duren Sawit dengan istri dan tujuh anaknya.

Selama bergabung dengan PKS, Agung pernah menempati jabatan strategis, yakni Ketua Badan Pemenangan Pemilu (Bappilu) Dewan Pimpinan Pusat PKS.

Agung yang kini menjabat Sekretaris Umum DPW PKS DKI mengaku lebih senang di dunia usaha. Ia tak khawatir jika pada akhirnya tak terpilih.

Baca juga: PDI-P Ingatkan Gerindra dan PKS, Wagub DKI Jangan Jadi Ban Serep

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pengelola Imbau Warga Tak Mudah Tergiur Tawaran Jual Beli Rusunawa Muara Baru

Pengelola Imbau Warga Tak Mudah Tergiur Tawaran Jual Beli Rusunawa Muara Baru

Megapolitan
UPRS IV: Banyak Oknum yang Mengatasnamakan Pengelola dalam Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru

UPRS IV: Banyak Oknum yang Mengatasnamakan Pengelola dalam Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru

Megapolitan
9 Jam Berdarah: RM Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper lalu Dibuang ke Pinggir Jalan di Cikarang

9 Jam Berdarah: RM Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper lalu Dibuang ke Pinggir Jalan di Cikarang

Megapolitan
Seorang Remaja Tenggelam di Kali Ciliwung, Diduga Terseret Derasnya Arus

Seorang Remaja Tenggelam di Kali Ciliwung, Diduga Terseret Derasnya Arus

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 2 Mei 2024, dan Besok: Malam Ini Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 2 Mei 2024, dan Besok: Malam Ini Hujan Petir

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Mobil Terbakar di Tol Japek Arah Cawang | Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi Ditangkap

[POPULER JABODETABEK] Mobil Terbakar di Tol Japek Arah Cawang | Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi Ditangkap

Megapolitan
Perjuangkan Peningkatan Upah Buruh, Lia dan Teman-temannya Rela ke Jakarta dari Cimahi

Perjuangkan Peningkatan Upah Buruh, Lia dan Teman-temannya Rela ke Jakarta dari Cimahi

Megapolitan
Cerita Suratno, Buruh yang Khawatir Uang Pensiunnya Berkurang karena UU Cipta Kerja

Cerita Suratno, Buruh yang Khawatir Uang Pensiunnya Berkurang karena UU Cipta Kerja

Megapolitan
Pembunuh Perempuan Dalam Koper Tak Melawan Saat Ditangkap Polisi di Palembang

Pembunuh Perempuan Dalam Koper Tak Melawan Saat Ditangkap Polisi di Palembang

Megapolitan
Said Iqbal Minta Prabowo Hapus UU Cipta Kerja Klaster Ketenagakerjaan

Said Iqbal Minta Prabowo Hapus UU Cipta Kerja Klaster Ketenagakerjaan

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Ajak Korban Masuk ke Kamar Hotel di Bandung

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Ajak Korban Masuk ke Kamar Hotel di Bandung

Megapolitan
Said Iqbal: Upah Buruh di Jakarta yang Ideal Rp 7 Juta Per Bulan

Said Iqbal: Upah Buruh di Jakarta yang Ideal Rp 7 Juta Per Bulan

Megapolitan
Ikut Demo May Day 2024, Buruh Wanita Rela Panas-panasan demi Memperjuangkan Upah yang Layak

Ikut Demo May Day 2024, Buruh Wanita Rela Panas-panasan demi Memperjuangkan Upah yang Layak

Megapolitan
Dua Orang Terluka Imbas Kecelakaan di Tol Jakarta-Cikampek

Dua Orang Terluka Imbas Kecelakaan di Tol Jakarta-Cikampek

Megapolitan
Korban Kedua yang Tenggelam di Sungai Ciliwung Ditemukan Tewas 1,2 Kilometer dari Lokasi Kejadian

Korban Kedua yang Tenggelam di Sungai Ciliwung Ditemukan Tewas 1,2 Kilometer dari Lokasi Kejadian

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com