Salin Artikel

Agung Yulianto Buka-bukaan soal Jadi Kandidat Wagub DKI dari PKS

Kepada wartawan di Balai Kota, Agung memperkenalkan dirinya yang selama ini ogah disorot.

"Saya ini Sekretaris Umum DPW PKS DKI, tapi paling jarang tampil. Kabur saya kalau ketemu wartawan," kata Agung di Jakarta Pusat, Rabu (19/12/2018).

Agung bercerita, ia lahir di Jepara, Jawa Tengah, namun sejak usia 5 tahun sudah menetap di Jakarta. Agung menempuh pendidikan akuntasi di STAN.

Agung kini bersaing menempati posisi wagub dengan Ahmad Syaikhu, teman semasa kuliahnya.

"Sama-sama dari STAN, terus ditugaskan sama-sama dengan beliau di BPKP di Hayam Wuruk, sama-sama ngurusin Masjid Al-Amin di situ. Beliau senior saya," kata Agung.

Agung kemudian menempuh S1 di Universitas Indonesia, jurusan akuntansi. Ia melanjutkan pendidikan hingga S2 di Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia.

Karier Agung di Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) hanya sampai 1996. Ia kemudian terlibat mendirikan Bank Muamalat Indonesia dan Asuransi Takaful.

"Kemudian jadi direktur BUMN, tahun 2000-2003 malang melintang bikin perusahaan sendiri dan usaha sendiri," kata Agung.

Perusahaan yang didirikannya, Halal Network Indonesia (HNI), kini sudah menjaring 1,7 juta anggota dengan markas di Hong Kong, Thailand, dan Malaysia.

Outletnya sudah mencapai 120.000 di berbagai penjuru Indonesia. Perusahaannya ini, kata Agung, mirip dengan gerakan OK OCE yang digagas mantan Wagub DKI Sandiaga Uno.

"Ada ratusan usaha kecil yang enggak bisa masuk pasar mainstream. Akhirnya saya dengan Pak Sandiaga begitu dekat karena banyak kesamaan dengan OK OCE," ujar Agung.

Di Jakarta, Agung tinggal di Duren Sawit dengan istri dan tujuh anaknya.

Selama bergabung dengan PKS, Agung pernah menempati jabatan strategis, yakni Ketua Badan Pemenangan Pemilu (Bappilu) Dewan Pimpinan Pusat PKS.

Agung yang kini menjabat Sekretaris Umum DPW PKS DKI mengaku lebih senang di dunia usaha. Ia tak khawatir jika pada akhirnya tak terpilih.

"Saya nothing to lose, enggak kepilih ya enggak apa-apa. Saya jadi pengusaha saja, saya berpikir memberikan manfaat. Saya belum pernah minta untuk jadi wagub," kata Agung.

Kursi wagub DKI Jakarta masih kosong sejak ditinggalkan Sandiaga yang maju sebagai calon wakil presiden pada Pilpres 2019.

PKS dan Gerindra hingga kini belum mengajukan dua nama kandidat wagub pengganti.

Kedua partai belum memiliki pemahaman yang sama soal fit and proper test untuk menentukan kandidat wagub DKI.

PKS dan Gerindra mulanya akan bertemu pada 4 Desember untuk menyamakan persepsi fit and proper test.

Namun, pertemuan itu ditunda. Belum jelas kapan pertemuan penggantinya akan digelar.

https://megapolitan.kompas.com/read/2018/12/19/15445231/agung-yulianto-buka-bukaan-soal-jadi-kandidat-wagub-dki-dari-pks

Terkini Lainnya

Polda Metro Jaya Kerahkan 3.454 Personel Amankan Hari Buruh di Jakarta

Polda Metro Jaya Kerahkan 3.454 Personel Amankan Hari Buruh di Jakarta

Megapolitan
Terima Mandat Partai Golkar, Benyamin-Pilar Saga Tetap Ikut Bursa Cawalkot Tangsel dari PDIP

Terima Mandat Partai Golkar, Benyamin-Pilar Saga Tetap Ikut Bursa Cawalkot Tangsel dari PDIP

Megapolitan
Brigadir RAT Bunuh Diri dengan Pistol, Psikolog: Perlu Dicek Riwayat Kesehatan Jiwanya

Brigadir RAT Bunuh Diri dengan Pistol, Psikolog: Perlu Dicek Riwayat Kesehatan Jiwanya

Megapolitan
'Mayday', 15.000 Orang Buruh dari Bekasi Bakal Unjuk Rasa ke Istana Negara dan MK

"Mayday", 15.000 Orang Buruh dari Bekasi Bakal Unjuk Rasa ke Istana Negara dan MK

Megapolitan
Maju Pilkada 2024, 2 Kader PDI-P yang Pernah Jadi Walkot Bekasi Juga Daftar Lewat PKB

Maju Pilkada 2024, 2 Kader PDI-P yang Pernah Jadi Walkot Bekasi Juga Daftar Lewat PKB

Megapolitan
3 Juta KTP Warga DKI Bakal Diganti Jadi DKJ pada Tahun Ini, Dukcapil: Masih Menunggu UU DKJ Diterapkan

3 Juta KTP Warga DKI Bakal Diganti Jadi DKJ pada Tahun Ini, Dukcapil: Masih Menunggu UU DKJ Diterapkan

Megapolitan
Saat Tekanan Batin Berujung pada Kecemasan yang Dapat Membuat Anggota Polisi Bunuh Diri

Saat Tekanan Batin Berujung pada Kecemasan yang Dapat Membuat Anggota Polisi Bunuh Diri

Megapolitan
PMI Jakbar Ajak Masyarakat Jadi Donor Darah di Hari Buruh

PMI Jakbar Ajak Masyarakat Jadi Donor Darah di Hari Buruh

Megapolitan
Gulirkan Nama Besar Jadi Bacagub DKI, PDI-P Disebut Ingin Tandingi Calon Partai Lain

Gulirkan Nama Besar Jadi Bacagub DKI, PDI-P Disebut Ingin Tandingi Calon Partai Lain

Megapolitan
Anggota Polisi Bunuh Diri, Psikolog Forensik: Ada Masalah Kesulitan Hidup Sekian Lama...

Anggota Polisi Bunuh Diri, Psikolog Forensik: Ada Masalah Kesulitan Hidup Sekian Lama...

Megapolitan
Warga Sebut Pabrik Arang di Balekambang Sebelumnya Juga Pernah Disegel

Warga Sebut Pabrik Arang di Balekambang Sebelumnya Juga Pernah Disegel

Megapolitan
Pengelola Sebut Warga Diduga Jual Beli Rusun Muara untuk Keuntungan Ekspres

Pengelola Sebut Warga Diduga Jual Beli Rusun Muara untuk Keuntungan Ekspres

Megapolitan
Nama Andika Perkasa Masuk Bursa Cagub DKI 2024, Pengamat: PDI-P Harus Gerak Cepat

Nama Andika Perkasa Masuk Bursa Cagub DKI 2024, Pengamat: PDI-P Harus Gerak Cepat

Megapolitan
Polisi Tutup Kasus Kematian Brigadir RAT, Kompolnas: Sudah Tepat karena Kasus Bunuh Diri

Polisi Tutup Kasus Kematian Brigadir RAT, Kompolnas: Sudah Tepat karena Kasus Bunuh Diri

Megapolitan
Pengedar Narkoba yang Ditangkap di Depok Konsumsi Ganja Berbentuk 'Liquid'

Pengedar Narkoba yang Ditangkap di Depok Konsumsi Ganja Berbentuk "Liquid"

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke