Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Nelayan Korban Kapal Karam yang Selamat Terombang-ambing 10 Jam di Laut

Kompas.com - 03/01/2019, 20:54 WIB
Ardito Ramadhan,
Icha Rastika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Lima nelayan yang jadi korban karamnya Kapal Budi Berkat di perairan Tulang Bawang, Lampung ditemukan selamat setelah terombang-ambing selama sepuluh jam dan hanyut ke perairan Kepulauan Seribu.

Kanit Reskrim Polsek Kepulauan Seribu Utara Ipda Dicky Aridiansyah mengatakan, kelimanya dapat selamat karena berpegangan pada barang-barang yang terapung di atas permukaan laut.

"Mereka ngapung, pegangan sama benda-benda yang ngapung dari kapal mereka, kayak bambu, mungkin ada jerigen minyak," kata Dicky kepada wartawan, Kamis (3/1/2019).

Baca juga: Polisi dari Lampung Dilibatkan Cari Nelayan Korban Kapal Karam

Dicky mengatakan, kelima korban berhasil menyelamatkan diri dari kapal mereka yang karam pada Senin (31/12/2018) tengah malam.

Kelimanya baru ditemukan oleh nelayan yang sedang melintas pada Selasa (1/1/2019) siang sekira pukul 10.00 WIB. Saat ditemukan, mereka tampak mengalami luka lecet.

"Dari jam 12 sampai jam 10 itu mereka kan terombang-ambing terbawa arus mereka lecet-lecet banyak. Kita sudah beri pengobatan ke puskesmas," ujar Dicky.

Saat ini, kelimanya sudah dinyatakan fit dan dipulangkan ke perusahaannya.

Polisi masih berkoordinasi dengan pihak kepolisian di Lampung untuk mencari tujuh awak kapal lainnya yang belum ditemukan.

Diberitakan sebelumnya, Kapal Budi Berkat yang mengangkut 12 nelayan pencari cumi karam di perairan Tulang Bawang, Lampung, pada Senin tengah malam akibat dihantam gelombang tinggi.

Baca juga: Kapal Nelayan Karam di Lampung, 5 Awak Ditemukan Selamat di Kepulauan Seribu

Lima orang ditemukan selamat di perairan Kepulauan Seribu pada Selasa siang setelah hanyut dan terombang-ambing selama 10 jam.

Lima orang tersebut kemudian dievakuasi ke Puskesmas Pulau Kelapa untuk dirawat.

Nama lima orang awak yang selamat yakni Hafis Al Ahad, Jenal, Ridwan, Putra, dan Warisin.

Sementara itu, ada tujuh awak lainnya yang belum ditemukan yaitu Dede, Faisal, Slamet, Yani, Dori, Roni, Udin.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

2 Pria Rampok Taksi Online di Jakbar, Leher Sopir Dijerat dan Ditusuk

2 Pria Rampok Taksi Online di Jakbar, Leher Sopir Dijerat dan Ditusuk

Megapolitan
Polisi Periksa Kejiwaan Orangtua yang Buang Bayi ke KBB Tanah Abang

Polisi Periksa Kejiwaan Orangtua yang Buang Bayi ke KBB Tanah Abang

Megapolitan
Golkar Buka Peluang Lanjutkan Koalisi Indonesia Maju pada Pilkada DKI 2024

Golkar Buka Peluang Lanjutkan Koalisi Indonesia Maju pada Pilkada DKI 2024

Megapolitan
Di Tanah Tinggi Hampir Mustahil Menyuruh Anak Tidur Pukul 10 Malam untuk Cegah Tawuran

Di Tanah Tinggi Hampir Mustahil Menyuruh Anak Tidur Pukul 10 Malam untuk Cegah Tawuran

Megapolitan
Cekoki Remaja dengan Narkoba hingga Tewas, Pelaku: Saya Tidak Tahu Korban Masih Dibawah Umur

Cekoki Remaja dengan Narkoba hingga Tewas, Pelaku: Saya Tidak Tahu Korban Masih Dibawah Umur

Megapolitan
Polisi Periksa 5 Saksi Terkait Kasus Begal Mobil di Tajur Bogor

Polisi Periksa 5 Saksi Terkait Kasus Begal Mobil di Tajur Bogor

Megapolitan
Banyak Warga Protes NIK-nya Dinonaktifkan, Petugas: Mereka Keukeuh Ingin Gunakan Alamat Tak Sesuai Domisili

Banyak Warga Protes NIK-nya Dinonaktifkan, Petugas: Mereka Keukeuh Ingin Gunakan Alamat Tak Sesuai Domisili

Megapolitan
Keluarga Tolak Otopsi, Korban Tewas Kebakaran Cinere Depok Langsung Dimakamkan

Keluarga Tolak Otopsi, Korban Tewas Kebakaran Cinere Depok Langsung Dimakamkan

Megapolitan
Beberapa Warga Tanah Tinggi Terpaksa Jual Rumah karena Kebutuhan Ekonomi, Kini Tinggal di Pinggir Jalan

Beberapa Warga Tanah Tinggi Terpaksa Jual Rumah karena Kebutuhan Ekonomi, Kini Tinggal di Pinggir Jalan

Megapolitan
Polisi Tewas dengan Luka Tembak di Kepala, Kapolres Jaksel Sebut karena Bunuh Diri

Polisi Tewas dengan Luka Tembak di Kepala, Kapolres Jaksel Sebut karena Bunuh Diri

Megapolitan
Polisi Dalami Dugaan Perempuan Dalam Koper di Bekasi Tewas karena Dibunuh

Polisi Dalami Dugaan Perempuan Dalam Koper di Bekasi Tewas karena Dibunuh

Megapolitan
Bursa Pilkada DKI 2024, Golkar: Ridwan Kamil Sudah Diplot buat Jabar

Bursa Pilkada DKI 2024, Golkar: Ridwan Kamil Sudah Diplot buat Jabar

Megapolitan
Prioritaskan Kader Internal, Golkar Belum Jaring Nama-nama untuk Cagub DKI

Prioritaskan Kader Internal, Golkar Belum Jaring Nama-nama untuk Cagub DKI

Megapolitan
Korban Kebakaran di Depok Ditemukan Terkapar di Atas Meja Kompor

Korban Kebakaran di Depok Ditemukan Terkapar di Atas Meja Kompor

Megapolitan
Kebakaran Agen Gas dan Air di Cinere Depok, Diduga akibat Kebocoran Selang Tabung Elpiji

Kebakaran Agen Gas dan Air di Cinere Depok, Diduga akibat Kebocoran Selang Tabung Elpiji

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com