Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polisi Telusuri Informasi soal Geng Motor di Tapos Depok

Kompas.com - 04/01/2019, 07:44 WIB
Cynthia Lova,
Icha Rastika

Tim Redaksi

DEPOK, KOMPAS.com - Polresta Depok menelusuri informasi mengenai geng motor yang wpmerampok seorang pemuda dan mengacak-acak warung di depan klinik kecantikan dan gigi, Leuwinanggung, Tapos, Depok, Jawa Barat, Minggu (30/12/2018) dini hari.

“Belum ada laporan, namun kami akan menelusuri kasus ini,” ucap Perwira Urusan Hubungan Masyarakat (Paur Humas) Polres Depok Ipda I Made Budi.

Geng motor diduga membegal seorang pemuda bernama Bahara Siregar (24).

Baca juga: Jelang Tahun Baru, 33 Anggota Geng Motor Diamankan Polisi, 6 Jadi Tersangka

Tidak hanya membegal dan melukai Bahara, geng motor ini mengacak-acak sebuah warung kelontong di samping klinik tersebut.

Bahara mengatakan, peristiwa tersebut berawal setelah ia menutup bengkel motor miliknya.

"Saya habis tutup bengkel, terus saya lagi nongkrong di depan bengkel saya. Tiba-tiba ada sekelompok pemuda menggunakan tiga motor meminta handphone saya dengan menodongkan celurit ke saya," ucap Bahara di Leuwinanggung, Tapos, Depok, Jawa Barat, Kamis (3/1/2019).

Saat itu, kata dia, ada lima orang yang turun dari motor dan memaksanya untuk memberikan ponsel.

Ia pun kabur ke warung dekat bengkelnya untuk mencari pertolongan.

Namun, saat mencoba kabur, ia dipukuli dan dibacok oleh geng motor itu hingga terjatuh.

"Mereka ngomong minta handphone saya, terus saya enggak kasih, saya kabur ke arah warung, saya jatuh. Saat saya jatuh saya diserang dan dicelurit," ucap dia.

Kendati demikian, Bahara mengaku tidak hapal betul wajah para pelaku yang saat itu memukuli dan membacoknya karena pelaku mengenakan masker.

"Saya tidak hapal wajahnya makanya saya tidak lapor karena pelaku pakai masker, tetapi polisi sempat datang ke sini. Ciri-cirinya saya enggak tahu, enggak perhatikan, pokoknya dia naik motor matik vino, scoopy, dan motor beat, warnanya saya tidak perhatikan," ujar Bahara.

Menurut dia, geng motor itu juga mengacak-ngacak warung milik Sukma Wijaya yang menjadi tempat pelariannya ketika itu.

Sukma Wijaya, pemilik warung tersebut, membenarkan bahwa warungnya diacak-acak geng motor.

Ia juga diancam dengan celurit agar memberikan rokok untuk geng motor tersebut.

"Dagangan saya diacak-acak, kulkas pada kena celuritnya. Terus dia ancam minta rokok empat bungkus," ucap Sukma.

Baca juga: Polres Sukabumi Akan Tindak Tegas Anggota Geng Motor Jika Ganggu Kamtibmas

Setelah diberikan rokok oleh Sukma dan melihat Bahara terbaring lemah karena bacokan, geng motor tersebut pun melarikan diri.

Video pembegalan oleh geng motor tersebut pun beredar di media sosial Instagram @depok24jam.

Meski video yang menimpa Sukma dan Bahara telah beredar, hingga kini dua orang tersebut belum melaporkan kejadian tersebut ke pihak kepolisian.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Longsor 'Teror' Warga New Anggrek 2, Was-was Mencengkram meski Tinggal di Perumahan Elite

Longsor "Teror" Warga New Anggrek 2, Was-was Mencengkram meski Tinggal di Perumahan Elite

Megapolitan
Geruduk Mahasiswa Berujung Petaka, 4 Warga di Tangsel Kini Jadi Tersangka

Geruduk Mahasiswa Berujung Petaka, 4 Warga di Tangsel Kini Jadi Tersangka

Megapolitan
PKB Kota Bogor Andalkan Hasil Survei untuk Usung Kandidat pada Pilkada 2024

PKB Kota Bogor Andalkan Hasil Survei untuk Usung Kandidat pada Pilkada 2024

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta, Rabu 8 Mei 2024 dan Besok: Tengah Malam Nanti Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta, Rabu 8 Mei 2024 dan Besok: Tengah Malam Nanti Berawan

Megapolitan
Hari Pertama Pendaftaran Cagub Independen, KPU DKI Belum Terima Berkas Masuk

Hari Pertama Pendaftaran Cagub Independen, KPU DKI Belum Terima Berkas Masuk

Megapolitan
Keluarga Histeris Saat Tahu Putu Tewas di Tangan Senior STIP

Keluarga Histeris Saat Tahu Putu Tewas di Tangan Senior STIP

Megapolitan
Sosok Taruna STIP yang Meninggal Dianiaya Senior, Dikenal Mudah Berteman dan Bisa Diandalkan

Sosok Taruna STIP yang Meninggal Dianiaya Senior, Dikenal Mudah Berteman dan Bisa Diandalkan

Megapolitan
Taruna Tingkat Satu STIP Disebut Wajib Panggil Kakak Tingkat dengan Sebutan “Nior”

Taruna Tingkat Satu STIP Disebut Wajib Panggil Kakak Tingkat dengan Sebutan “Nior”

Megapolitan
Pengakuan Eks Taruna STIP, Difitnah dan Dipukul Senior sampai Kancing Seragam Pecah

Pengakuan Eks Taruna STIP, Difitnah dan Dipukul Senior sampai Kancing Seragam Pecah

Megapolitan
Tanggapi Permintaan Maaf Pendeta Gilbert ke MUI, Ketum PITI Tetap Berkeberatan

Tanggapi Permintaan Maaf Pendeta Gilbert ke MUI, Ketum PITI Tetap Berkeberatan

Megapolitan
Cerita Eks Taruna STIP: Lika-liku Perpeloncoan Tingkat Satu yang Harus Siap Terima Pukulan dan Sabetan Senior

Cerita Eks Taruna STIP: Lika-liku Perpeloncoan Tingkat Satu yang Harus Siap Terima Pukulan dan Sabetan Senior

Megapolitan
Bacok Pemilik Warung Madura di Cipayung, Pelaku Sembunyikan Golok di Jaketnya

Bacok Pemilik Warung Madura di Cipayung, Pelaku Sembunyikan Golok di Jaketnya

Megapolitan
Pura-pura Beli Es Batu, Seorang Pria Rampok Warung Madura dan Bacok Pemiliknya

Pura-pura Beli Es Batu, Seorang Pria Rampok Warung Madura dan Bacok Pemiliknya

Megapolitan
Tak Ada yang Janggal dari Berubahnya Pelat Mobil Dinas Polda Jabar Jadi Pelat Putih...

Tak Ada yang Janggal dari Berubahnya Pelat Mobil Dinas Polda Jabar Jadi Pelat Putih...

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Mobil Dinas Polda Jabar Sebabkan Kecelakaan Beruntun di Tol MBZ | Apesnya Si Kribo Usai 'Diviralkan' Pemilik Warteg

[POPULER JABODETABEK] Mobil Dinas Polda Jabar Sebabkan Kecelakaan Beruntun di Tol MBZ | Apesnya Si Kribo Usai "Diviralkan" Pemilik Warteg

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com